Melekatkan Sumpah Pemuda Pada Diri Sendiri

Oleh: Deastri Anggie Shanovera – 2502040234 – PPTI 11

Pada 28 Oktober 1928, lahirlah Gerakan kemerdekaan Republik Indonesia yang dilakukan oleh pemuda dan pemudi rakyat Indonesia bernama Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda sendiri berisi janji putra dan putri Indonesia untuk satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa. Janji tersebut haruslah ditepati oleh kita sebagai putra dan putri Indonesia selanjutnya. Hingga 94 tahun Sumpah Pemuda tercipta, seluruh bangsa Indonesia masih harus memaknai dan menghormati Sumpah Pemuda yang telah diperjuangkan oleh pahlawan kita pada saat itu. Kita sebagai warga negara yang menikmati hasil kemerdekaan dari jerih payah pahlawan bangsa sudah sepatutnya memiliki rasa bertanggung jawab untuk mempertahankan kemerdekaan ini. Kita dapat mengamalkan Sumpah Pemuda dengan gotong royong, toleransi antar umat beragama, musyawarah, dan cinta damai. Perilaku seperti itulah yang dapat kita lakukan agar tidak memunculkan perpecahan dan mempertahankan kerukunan antar masyarakat Indonesia.  

Lalu, bagaimana pemuda dan pemudi Indonesia saat ini? Belakangan ini di Indonesia tengah marak perkelahian yang terjadi baik antar saudara, komunitas, dan suku bahkan mereka menghalalkan berbagai cara untuk menghilangkan nyawa satu sama lain. Hal itu sendiri terjadi karena dipicu oleh berbagai faktor contohnya sakit hati sehingga ingin balas dendam, mengincar jabatan seseorang, perselingkuhan dalam rumah tangga dan masih banyak lagi. Hal ini merupakan bentuk tidak mencerminkan nilai yang ada pada Sumpah Pemuda. Kita sebagai bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi persatuan hendaknya menjauhkan diri dari segala bentuk perpecahan. Meyakini bahwa semua masalah dapat diselesaikan baik-baik bahkan secara kekeluargaan. Kita juga perlu menjaga apa yang kita bicarakan dan kita lakukan agar tidak menyakiti orang lain. Sebisa mungkin kita harus menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan perkelahian dalam lingkup bangsa Indonesia. Kita harus menanamkan ke dalam diri kita sendiri bahwa seluruh masyarakat Indonesia adalah satu dan tidak terpecahkan. Kita juga perlu memaknai Sumpah Pemuda sebagai bentuk tanggung jawab kita mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang telah diperjuangkan oleh pemuda dan pemudi Indonesia terdahulu. Kita dapat mulai menganalisis kebiasaan yang kita lakukan yang dapat memunculkan perpecahan. Kebiasaan tersebut harus kita ubah dan kita harus berusaha untuk saling menghargai dan percaya antar sesama manusia. Dengan hal itu, Sumpah Pemuda akan terus melekat sebagai bentuk pengabdian kita terhadap negeri tercinta Indonesia.

Deastri Anggie Shanovera