5000 Mahasiswa Mengikuti PMM- PKBN
Oleh: Nikodemus Thomas Martoredjo
LLDikti Wilayah III bekerja sama dengan Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan (BADIKLAT – Kemenhan) menyelenggarakan Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) melalui program Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN). PMM-PKBN menjadi program kolaborasi terobosan antara Kemendikbudristek dan Kemenhan dalam upaya penguatan literasi digital menghadapi era revolusi industri 4.0 dan society 5.0 dalam bentuk semangat bela negara.
Kegiatan PMM-PKBN diselenggarakan dengan menghadirkan 5.000 mahasiswa dari Perguruan Tinggi yang berada di dalam ruang lingkup LLDikti Wilayah III. Acara utamanya adalah Upacara Pembukaan dan Kuliah Umum dari tiga Menteri yaitu dari Menko PMK, Mendikbudristek, dan Menhan. Acara diadakan pada hari Rabu tanggal 14 September 2022 di kampus Universitas Bina Sarana Informatika Kaliabang, Bekasi Utara.
Universitas Bina Nusantara sebagai salah satu perguruan tinggi yang berada dalam layanan Wilayah III mengirim 40 orang mahasiswa sebagai perwakilan, di bawah kendali SCAC, yang digawangi oleh Bapak Irvan selaku manajer SCAC, center yang secara khusus mengakomodir kegiatan mahasiswa. Sementara itu, juga ada 2 dari 5 Dosen CBDC yang telah mengikuti Training of Fasilitator di Pusdiklat Menhan, di Rumpin – Bogor, yaitu ibu Kartika dan Bapak Nikodemus ikut sebagai Dosen pendamping.
Kegiatan PMM-PKBN ini diawali dengan registrasi hybrid dan dilanjutkan dengan persiapan geladi bersih upacara pembukaan tepat pada jam 08.00 wib. Kegiatan berlangsung di lapangan terbuka BSI Convention Center yang sangat luas. Mahasiswa berbaris dengan rapi membentuk beberapa pleton. Barisan tampak menyatu dan kompak dengan kaos seragam putih yang dikenakan oleh seluruh peserta mahasiswa. Setelah geladi bersih berjalan dengan baik, maka pada jam 08.45 diadakan Upacara Pembukaan PMM-PKBN yang dikomandoi sepenuhnya oleh pihak Badiklat Kemenhan. Sinar matahari yang cukup terik pada pagi itu membuat beberapa mahasiswa harus mundur dari barisan. Bahkan ada beberapa yang terpaksa digotong oleh relawan oleh karena jatuh pingsan. Namun sebagian besar tetap berdiri tegak dan rapi mengikuti jalannya upacara pembukaan kegiatan PMM-PKBN hingga selesai.
Upacara pembukaan telah selesai. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan Kuliah Umum Bela Negara. Mahasiswa tetap di dalam barisan rapi menuju Aula BSI. Udara yang sejuk di dalam gedung dan ditambah dengan snack pagi yang disediakan dengan baik, memulihkan kondisi para mahasiswa yang kelelahan mengikuti jalannya upacara pembukaan.
Kuliah umum diawali dengan tarian tradisional yang disambut antusiasme para mahasiswa. Tema kuliah umumnya adalah “Mewujudkan Kader Bela Negara yang Memiliki Jiwa Nasionalisme dan Patriotisme yang Tinggi”. Kepala LLDikti Wilayah III, Ibu Dr Paristiyanti Nurwardani, dalam sambutannya menyampaikan bahwa output dari program PMM-PKBN ini, adalah bahwa mahasiswa mendapatkan sertifikasi dari Lembaga Sertifikasi Profesi, dari perguruan tinggi yang telah ditunjuk, dan sertifikat Bela Negara dari Badiklat Kemenhan, yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing para mahasiswa peserta PMM-PKBN.
Ruangan yang apik dengan lampu dan sound system yang menggelegar menambah semarak kegiatan tersebut. Terlebih ketika Menko PMK Prof Dr Muhajir Effendy memegang mic dan meminta ijin untuk menyanyi lagu di luar konteks perkuliahan. Lagu itu berjudul βDiaβ yang dipopulerkan oleh Anji. Seisi gedung menjadi riuh bernyanyi bareng. Tak lupa pak Menteri memberi pembekalan kepada mahasiswa untuk selalu meningkatkan life skills yaitu 5C (Critical Thinking, Creative and Innovation, Communication, Collaboration dan (Self) Confidence, terutama dalam menyongsong tahun emas Indonesia, 2045. Kuliah umum dilanjutkan oleh Direktur Bela Negara Ditjen Pothan Kemhan Brigadir Jenderal TNI Dr. Jubei Levianto yang menyampaikan Kuliah umumnya dengan judul: Ancaman Proxy War sebagai alat perang masa kini. Dengan sangat semangat Brigjen Jubei menyampaikan materinya bahkan memberi reward ke peserta mahasiswa yang berhasil menjawab pertanyaannya. Luar biasa.
Acara ditutup dengan nyanyian dari grup band Pilot, yang beranggotakan dari mahasiswa yang sangat piawai musik. Lagu-lagu yang dibawakan sangat familiar sehingga membuat mahasiswa terlibat dan menjadi lebih semangat dan berjoget ria. Tetap semangat. Bela Negara. Luar biasa!