Mari Jaga Alam Lingkungan Kita
Oleh: Dr. Agus Masrukhin
Kita sering mendengar kalimat yang mengatakan, bumi semakin panas, bumi semakin tidak bersahabat dan alam sudah tak ramah dengan manusia. Kalimat-kalimat tersebut muncul dalam beberapa dasa warga ini, setelah terjadinya perubahan iklim yang mengakibatkan banyak masalah terkait dengan lingkungan alam di sekitar kita. Namun kalau dikaji lebih lanjut, benarkah alam atau bumi sudah tidak bersahabat dengan kita ? Pertanyaan ini muncul karena dalam kenyataannya justru manusialah yang membuat bumi semakin panas, membuat alam dan lingkungan bumi seakan tidak bersahabat lagi dengan manusia.
Kemajuan tehknolohi yang dimiliki manusia telah menjadikan alam sebagai bahan eksploitasi untuk memenuhi kehidupan mereka. Sejak beberapa dasa warga lalu, manusia telah menjadikan bumi sebagai obyek untuk memenuhi ambisi kehidupan modern mereka, tanpa mempedulikan dampak yang akan muncul. Eksploitasi terhadap alam untuk memenuhi gaya hidup modern manusia telah mengorbankan habitat alam. Pengundulan hutan, eksploitasi bumi untuk hasil tambang, hingga mengakibatkan kenaikkan suhu permukaan bumi, dan naikknya permukaan air laut.
Kerusakan lingkungan alam sekitar kita, semakin membahayakan bagi kedidupan manusia di masa mendatang. Sudah saatnya bagi kita tergerak untuk menyelamatkan lingkungan hidup. Climate positive merupakan salah satu upaya yang dilakukan agar dapat mencegah terjadinya pemanasan global. Mungkin lebih sederhananya, bisa disebut: ‘gaya hidup hijau’. Kita harus membiasakan gaya hidup yang mampu memberi dampak positif, baik untuk kondisi lingkungan, maupun ketersediaan energi. Mungkin sulit jika kita tidak membiasakannya, namun bila ada niat, pasti kita bisa turut andil menyelamatkan alam lingkungan dan bumi kita.
Salah satunya adalah dengan tidak membuang sampah di sungai, karena sampah dapat mengakibatkan aliran air yang ada di sungai menjadi terhambat, tidak lancer. Inilah yang menjadi salah satu pemicu timbulnya banjir, ikan-ikan yang mati dan tentunya merugikan kita sendiri. Kita juga harus memulai membiasakan untuk tidak membakar sampah, karena aktivitas ini dapat melepaskan gas-gas yang menyebabkan kerusakan lapisan ozon.
Langkah bijak lainnya adalah dengan menghemat Energi. Di era milenial ini, pemakaian energi kita bisa jadi cukup tinggi. Semuanya serba online, sehingga kita terus terhubung dengan listrik. Ada beberapa cara mudah untuk membiasakan diri hemat energi. Sebagai contoh, selalu memadamkan lampu penerangan jika tidak digunakan. Begitu juga dengan mencabut sambungan kabel yang tertancap. Hentikan membiarkan televisi atau alat elektronik lain berada di posisi: ‘standby’, padahal, jarang digunakan.
Langkah bijak lainnya dalam menjaga alam sekitar adalah sengan menggunakan produk daur ulang. Langkah ini merupakan salah satu bentuk strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan juga pembuatan produk/material yang bekas pakai, serta komponen utama di dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga pada proses hirarki sampah 4R (Reduce, Reuse, Recycle, dan Replace).
Hal yang tak kalah pentingnya untuk dilakukan guna menjaga alam ini adalah dengan melakukan penanaman pohon. Pananaman pohon akan mengakibatkan udara menjadi lebih segar, dan bila dilakukan secara masif, akan membuat bumi menjadi lebih segar, karena pohon yang merupakan bagian dari hutan, yang bisa menjadi paru-paru dunia.
Bila Langkah-langkah bijak tersebut, dilakukan orang per orang, barangkali dampaknya tidak akan begitu terasa. Namun bila sudah ada kesadaran bersama, dan dilakukan secara bersama-sama dan secara sermpak, dampaknya pasti akan terlihat nyata. Kita tidak perlu menunggu orang lain untuk memulainya, tapi harus dimulai dari diri kita sendiri. Langkah bijak kita dalam menjaga lingkungan, bisa jadi akan menular dan ditiru oleh orang-orang di sekitar kita, dan bisa menjadi inspirasi bersama dalam menyelamatkan bumi ini.