Berbeda Itu Indah

Oleh: Dr. Agus Masrukhin

Di era globalisasi seperti sekarang ini, mengharuskan kita untuk selalu  membuka diri, dan tidak berpikiran sempit, agar tidak tertinggal perkembangan yang begitu cepat. Sikap membuka diri terhadap orang lain  mengharuskan kita untuk mampu beradaptasi dengan perbedaan-perbedaan yang ada.  Kita tidak bisa membatasi diri dengan hanya berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki kesamaan dengan kita.

Sikap terbuka terhadap berbagai perbedaan akan membuat kita bisa mengikuti perkembangan dan tidak tertinggal. Banyak contoh, bagaimana sikap menutup diri, menyebabkan terjadinya ketertinggalan. Kita bisa ambil contoh Korea Utara, yang menutup diri, tertinggal jauh dari negara tentangganya Korea Selatan. Demikian juga dalam pergaulan kita sehari-hari. Bila kita hanya berinteraksi dengan orang yang ‘memiliki atribut sama dengan kita’, dan menolak mereka yang berbeda, maka kita akan tertinggal.

Untuk bisa bersikap terbuka dengan orang yang ‘memiliki atribut berbeda dengan kita’, diperlukan adanya kesadaran bahwa perbedaan adalah sesuatu yang diberikan Tuhan, dan harus kita syukuri. Perbedaan-perbedaan yang melekat pada setiap orang justru akan saling melengkapi satu sama lain. Melalui perbedaan perbedaan yang ada, kita bisa saling belajar dan bertukar pikiran, hingga semuanya menjadi lebih baik.

Tuhan menciptakan manusia itu sebagai ‘sesuatu yang unik’, karena tidak ada manusia yang sama persis dengan manusia lainnya. Dua orang kembar sekalipun, pasti memiliki perbedaan, entah itu fisiknya maupun psikisnya. Perbedaan yang ada justru akan membuat hidup lebih bermakna dan semakin indah, dimana kita bisa saling berempati, mengisi dan berbagi.

Untuk bisa menerima perbedaan-perbedaan yang ada, salah satu sikap yang perlu dikedepankan adalah terbuka bagi orang lain, dan terbuka untuk orang lain. Terbuka bagi orang lain artinya kita selalu mencurahkan apa yang ada di dalam hati kita tanpa malu-malu atau tanpa tertutup dengan orang lain, karena sebagai makhluk sosial kita tidak dapat hidup sendiri. Sementara terbuka untuk orang lain, berarti kita harus bisa menjadi tempat orang lain mencurahkan perasaan dan isi hatinya. Menjadi pribadi yang terbuka berarti kita terbuka terhadap apa yang orang lain katakan tentang kita, atau tentang mereka sendiri. Selain itu pribadi yang terbuka berarti juga bisa menjadi pendengar yang baik. Dengan demikian kita akan bisa mempercayai orang lain, karena kitapun juga menginginkan orang lain percaya pada diri kita.

Sikap saling percaya tentunya tidak akan  ada lagi rasa curiga, ataupun perasan-perasaan negative lainnya. Melalui kepercayaan itu, kita akan semakin mengatahui satu sama lain, meski sebenarnya diantara kita memiliki berbagai perbedaan. Dengan membuka diri yang akhirnya menjadi saling percaya, membuat kita bisa hidup harmonis ditengah perbedaan-perbedaan yang ada.

Pada dasarnya Tuhan menciptakan manusia itu dengan berbagai ragam perbedaan. Perbedaan-perbedaan yang ada bukan untuk dipersoalkan, tetapi harus disyukuri karena bisa saling mengisi dan berbagi. Perbedaan membuat hidup menjadi lebih berwarna yang memunculkan keindahan tersendiri. Bila sudah demikian, kita akan sadar bahwa berbeda itu memang indah.

Dr. Agus Masrukhin