Pancasila Sebagai Sumber Persatuan dan Perdamaian

Oleh: Nikodemus Thomas Martoredjo, S.S.,M.M.,M.Si

Bagi warga negara atau penduduk Indonesia pasti tidak asing lagi dengan kata Pancasila. Pancasila merupakan dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia. Pancasila terdiri dari lima sila yang saling setiap silanya saling terkait satu sama lainnya. Pancasila telah menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia. Namun di dalam kehidupan sehari-hari masih seringkali terlihat banyak penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di dalam masyarakat, di mana penyimpangan tersebut telah melanggar nilai-nilai luhur yang terdapat di dalam sila-sila Pancasila.

Seharusnya sebagai masyarakat yang hidup dan tinggal di dalam negara kesatuan Republik Indonesia sudah selayaknya menghayati dan mengamalkan nilai-nilai setiap sila-sila yang ada di dalam Pancasila, yang telah menjadi sumber nilai-nilai kebangsaan itu. Harapannya agar kehidupan masyarakat dapat berjalan dengan baik di tengah keberagaman bangsa yang sangat beraneka warna. Dengan menerapkan nilai-nilai luhur yang terkandung dari sila-sila  Pancasila, maka sebenarnya setiap warga negara akan lebih mempererat hubungan antar sesama anak bangsa. Dengan demikian pula akan tercipta hidup rukun dan damai serta toleransi yang tinggi di tengah banyaknya aneka perbedaan.

Hal ini juga dapat berpotensi berpengaruh kepada para pendatang yang datang dari luar dan berkunjung ke daerah-daerah yang ada di Indonesia. Kita dapat menunjukan bagaimana sifat kebangsaan atau jati diri bangsa kita sendiri yang sesungguhnya kepada mereka. Dapat diambil beberapa contoh baik yang terjadi di masyarakat. Di Ambon para pemuda Muslim ikut partisipasi dalam rangka menjaga berjalannya ibadah Natal di gereja-gereja yang ada di Ambon pada malam Natal. Di tempat lain pemuda Kristiani bahu membahu dengan masyarakat Muslim dalam organisasi lintas agama menyelenggarakan Maulid Nabi di Cirebon. Atau yang terjadi di Malang umat Kristiani melakukan pergeseran dan penyesuaian waktu ibadah hari raya yang jatuh pada hari Jumat, mengingat adanya sholat Jumat pada hari yang sama. Hal tersebut sangat mencerminkan pengamalan sila-sila yang ada dalam Pancasila yaitu pada sila kedua yang berbunyi “kemanusiaan yang adil dan beradab” dan sila ketiga yang berbunyi “persatuan Indonesia”.

Dapat kita saksikan sendiri bahwa umat Muslim memiliki inisiatif yang tinggi di mana mereka mendukung bagi umat Kristiani yang sedang menjalankan ibadah hari besarnya. Demikian pula sebaliknya. Mereka masing-masing berharap bahwa ibadah berjalan dengan baik hingga selesai. Di sisi lain juga sangat jelas terlihat bahwa walaupun mereka memiliki perbedaan yang biasanya dapat menjadi suatu masalah, tapi bagi mereka tidak lagi menjadi penghambat atau sumber masalah. Dapat disaksikan bahwa mereka tetap saling menghargai satu sama lainnya sehingga terjadilah rasa damai dan kerukunan di antara mereka walaupun mereka memiliki perbedaan agama atau kepercayaan.

Dengan implementasi nilai-nilai luhur Pancasila di dalam kehidupan sehari-hari akan dapat menciptakan kerukunan, persatuan dan kedamaian yang pada gilirannya akan mempermudah masyarakat mencapai kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

https://regional.kompas.com/read/2021/12/24/211303578/pemuda-muslim-jaga-ibadah-natalsejumlah-gereja-di-ambon?page=all
https://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/12/151224_indonesia_toleransi_agama
Nikodemus Thomas Martoredjo, S.S.,M.M.,M.Si