Jangan Ada Perkataan Kotor

Oleh: Simon Mangatur Tampubolon, S.Th.,S.Pdk.,M.A

Efesus 4:29 Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.

“hidup dan mati dikuasai lidah,” (Amsal 18:21)

Dalam komunikasi anak remaja masa kini, kata-kata kasar seperti berikut sering kali muncul: “Bego lo,” “Goblok lo,”  “kampret,” “Anjir,” “what the fuck,” “gue gampar juga lo,” “tolol,” dan yang agak halus, “busyet dah.” Dalam relasi anak muda seakan kata kata ini menjadi “password” bagi terbukanya komunikasi yang lebih jauh.

Apa yang menjadi penyebab anak-anak remaja masa kini gampang sekali mengucapkan kata-kata kasar ada pada beberapa kemungkinan berikut:

• Pengaruh Lingkungan di dunia nyata
• Pengaruh Lingkungan di dunia maya (game online, medsos)
• Sifat yang reaktif
• Kurangnya informasi
• Cari perhatian
• Melampiaskan emosi atau kejengkelan kita

Bisa jadi kemungkinan alasan di atas mendorong remaja masa kini latah mengucapan kata-kata kasar, bahkan menganggapnya sebagai tanda kedekatan persahabatan, Namun, apa pun yang melatar belakangi, mengucapkan kata-kata kasar kepada orang lain, tidaklah pantas dilakukan, setidaknya karena:

• Kata-kata kasar atau kotor pasti melukai
• Kata-kata kasar atau kotor menjukkan ketidakmampuan mengendalikan diri

Namun, tidak berkata-kata kasar atau kotor tidaklah cukup, harus ada sikap proaktif , yaitu berusaha sungguh-sungguh untuk berkata-kata baik. Mengapa hal ini penting:

• Kita bertanggung jawab terhadap kata-kata kita bukan maksud dari perkataan kita
• Kita dipanggil untuk menjadi berkat
• Kita dipanggil untuk membangun
• Kita menghargai sesama kita

Dari sisi arti kata, “memberkati” (Ibrani bārak atau Yunani eulogeō) secara hurufiah berarti “memberikan atau mengucapkan sesuatu yang baik”.

Alkitab mengatakan, “Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu. Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya” (1 Petrus 3:10-11). Seseorang bersukacita karena jawaban yang diberikannya, dan alangkah baiknya perkataan yang tepat pada waktunya! (Amsal 15:23). Jauhi perkataan kasa dan kotor dengan menyatakan perkataan yang menjadi berkat.