Kemampuan Pemimpin yang Baik (bagian 4/12 tulisan): Pendengar yang Baik
Oleh: Iwan Irawan
“Kebijaksanaan adalah imbalan yang Anda peroleh dari seberapa lama Anda menjadi orang yang mendengarkan pada saat Anda merasa lebih suka untuk berbicara.”
Kriteria seorang pemimpin yang baik sebenarnya bukan diukur dari seberapa banyaknya harta. Kriteria seorang pemimpin yang baik adalah seorang pemimpin yang bersedia untuk mendengarkan bawahannya, atau mau menjadi seorang pendengar yang baik, sehingga seorang pemimpin yang baik itu dapat membuat pengaruh yang positif untuk para bawahannya. Tentu saja, untuk bisa menjadi seorang pendengar yang baik ini bukanlah hanya sekedar mendengarkan saja, namun juga kita harus mampu untuk memahami, dan kemudian juga mampu untuk memberikan feedback positif pada mereka.
Saat kita sedang berkomunikasi dengan para karyawan, bukanlah berarti seorang pemimpin harus terus menerus berbicara. Ada kalanya seorang pemimpin yang baik juga perlu kemampuan mendengarkan pendapat dari para bawahannya. Perlu kita pahami bahwa Tanggung jawab pemimpin tidak hanya sebatas memberikan perintah pada anggota tim dan mengharapkan mereka semua mendengarkannya. Seorang Pemimpin yang baik akan memiliki keterampilan dalam mendengarkan serta akan mampu membuat anggota timnya bisa mencapai potensi maksimal dalam dirinya.
Kriteria seorang pemimpin yang baik , adalah mereka yang mampu membangun keterampilan untuk mendengarkan secara aktif itu sangatlah penting untuk memecahkan masalah, membangun kepercayaan anggota tim, dan memenangkan hati dan pikiran anggota timnya. Sebagai seorang pemimpin yang baik harus bersedia untuk mendengarkan rekan dan semua anggota timnya. Karena Siapa tahu kita bisa memperoleh pendapat yang justru lebih baik dari keputusanmu. Perlu kita ketahui bahwa Seorang pemimpin yang mampu menjadi pendengar yang baik, biasanya juga mampu akan untuk Mengantisipasi permasalahan permasalahan yang akan terjadi dan akan mampu untuk menyelesaikannya. Pemimpin yang baik akan menunjukkan rasa kepedulian sehingga bisa membangun rasa percaya dan loyalitas dari semua anggota Timnya, serta akan mampu untuk menjaga komunikasi dengan baik sehingga organisasi akan berjalan dengan baik.
kerja sama Tim tidak hanya dilakukan satu arah dari pimpinan kepada para anggota. Kerja sama tim haruslah dilakukan secara dua arah dan timbal balik. Dalam Memimpin sebuah tim, tidak selalu harus memberi perintah saja dan hanya mengatakan apa yang kita pikirkan, akan tetapi juga harus merujuk kepada mendengarkan apa yang dikatakan oleh orang lain. Jika bisa menjadi seorang pendengar yang baik, Anda adalah pemimpin yang baik.
Ada sebuah Quote yang dikatakan oleh Mario Teguh, beliau mengatakan : “Mendengarkan Adalah Sikap Hati Seorang pendengar yang baik, bukan mendengarkan karena tidak memiliki sesuatu yang bisa dikatakan. Dia mendengarkan, karena dia berencana untuk berbicara lebih baik setelah mendengar. Itulah sebabnya kita diminta mengerti bahwa berbicara adalah wilayah kepandaian, sedang mendengarkan adalah wilayah kebijakan. Dan, jika cara-cara membaca yang baik belum ramah kepada diri ini; maka gunakanlah cara termudah untuk belajar, yaitu mendengarkan.” Jadi, berbicara dan mendengar merupakan 2 hal yang berbeda. Berbicara masalah kecerdasan, sedangkan mendengarkan merupakan kebijaksanaan. Salah satu dari bentuk penghormatan yang paling tulus adalah mendengarkan apa yang harus dikatakan oleh orang lain. Jika kita ingin dihormati, maka hormatilah orang lain. Cara yang bisa kita lakukan untuk menghormati orang lain adalah dengan bersikap tulus mendengarkan apa yang orang lain katakan. berusahalah untuk mendengarkan mereka.