Kemampuan Pemimpin yang Baik (bagian 12/12 tulisan): Bersikap Adil
Oleh: Iwan Irawan
“Adil ialah menimbang yang sama berat, menyalahkan yang salah dan membenarkan yang benar, mengembalikan hak yang empunya dan jangan berlaku zalim di atasnya. Berani menegakkan keadilan, walau mengenai diri sendiri, adalah puncak segala keberanian.” – Buya Hamka
Seorang Pemimpin yang baik perlu mamahami danmemaknai bersikap adil dalam kepemimpinannya. Adil itu merupakan bagian utama dari etika kepemimpinan yang penting. Seorang pemimpin yang bersikap adil adalah mereka yang dapat bertindak dengan berlaku adil dan menerapkan kesetaraan dan kesempatan yang sama bagi semua anggota timnya. Perlakuan yang adil dan tidak melakukan diskriminatif akan mendorong kepuasan semua anggota tim serta dapat menciptakan lingkungan kerja yang mendukung bagi semua anggota tim untuk mengembangkan diri secara optimal. Pemimpin yang bersikap adil, tidak akan membeda-bedakan anggota timnya satu dengan yang lainnya. Pemimpin yang bersikap adil akan lebih tahu pekerjaan apa yang pantas untuk dapat diberikan kepada anggota timnya dan berapa salary yang pantas diberikan kepada anggota timnya tersebut sesuai atas kontribusi dan kerja kerasnya.
Eksistensi dan kemajuan sebuah organisasi atau perusahaan sangatlah bergantung pada kemampuan seorang pemimpinnya. Baik itu yang berkenaan dengan sifat sifatnya maupun sikap sikap seorang pemimpin. Berlaku dan bersikap adil merupakan salah satu sifat dan sikap pemimpin yang sangat utama dan penting, selain kejujurab, bertanggung jawab, kreatif, visioner, keperdulian, komunikatif, dan sebagainya. Pemimpin yang bersikap adil tidak hanya berurusan secara horizontal dengan sesama manusia, melainkan juga berurusan secara vertikal yaitu terhadap Tuhan yang Maha Esa.
Untuk menjadi seorang pemimpin yang bersikap adil dalam suatu perusahaan, maka dia harus memiliki kepekaan terhadap semua anggota tim yang dipimpinnya, bahkan juga kepada pihak pihak lain yang terkait. Pemimpin harus banyak mengamati, mendengar dan bersikap terbuka, transparan dan jika perlu untuk bersikap proaktif, sehingga dalam mengambil keputusan dalam suatu kebijakan mampu matching dengan apa yang menjadi kebutuhan semua anggota tim dan dinikmati hasilnya oleh seluruh orang yang dipimpinnya. Seorang pimpinan yang hebat pastinya akan memperlakukan semua anggota timnya dengan adil di tempat kerja. Hal ini bukan hanya sekadar tanggung jawab moral, tapi juga ini sangat diperlukan untuk pertumbuhan perusahaan yang kondusif. Ketika seorang pekerja merasa diperlakukan tidak adil, maka dia bisa merasa rendah diri dan produktivitasnya terganggu.
Seorang pemimpin yang bersikap adil akan berfungsi dalam menegakkan sesuatu yang menyeleweng, meluruskan semua yang bengkok, memperbaiki semua yang rusak, pemimpin sebagai pilar kekuatan bagi yang lemah, pemimpin sebagai tempat perlindungan bagi yang haknya dirampas dan keadilan bagi anggota timnya yang teraniaya.Kepemimpinan yang adil tidak hanya akan membentuk tim yang memiliki karakter yang kuat, tetapi juga menciptakan praktik bisnis yang beretika. Selanjutnya, reputasi perusahaan juga akan turut meningkat. Kepemimpinan berkeadilan seperti inilah yang dikagumi karyawan dan menarik minat mereka untuk bergabung. Suatu contoh, adanya kejadian seperti beberapa buruh atau karyawan pada suatu perusahaan yang mogok kerja, para sopir bus atau mikro bus dan sopir taksi yang tidak mau menjalankan armadanya, kiranya hal itu tidak hanya semata-mata para tenaga kerja menuntut upah, akan tetapi bisa juga menuntut adanya suatu keadilan (sosial) yang menjadi hak para tenaga kerja. Jadi sangatlah penting bagi seorang pemimpin harus mampu bersikap adil dalam hidupnya.