Kemampuan Pemimpin yang Baik (bagian 10/12 tulisan): Memberi Teladan
Oleh: Iwan Irawan
Ing ngarso sung tulodho, Ing madyo mangun karso, Tut Wuri Handayani. – Ki Hajar Dewantara
Bagi seorang Pemimpin yang baik keteladanan adalah sebuah keharusan. Banyak orang tidak menyadarinya, pada saat seseorang memimpin, tidak ada kewibawaan dalam kepemimpinannya. Semua Kata-kata nya tidak didengarkan lagi oleh anggota timnya, nasihat nya tidak pernah diminta anggotanya dan bahkan perintahnya pun terkadang seringkali diabaikan oleh anggota timnya atau bawahannya. Kalaupun dikerjakan oleh anggota timnya, biasanya hanyalah sebatas menuntaskan kewajiban dan begitulah selanjutnya. Penting kita sadari bahwa seorang pemimpin tugasnya bukanlah hanya sebatas untuk menyuruh serta mengerjakan ini dan itu kepada bawahannya. Perlu kita ingat lagi, bukan hanya sekedar itu. Seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu untuk bisa memberikan keteladanan, seorang pemimpin harus mampu memberikan contoh kepada siapa pun orang orang yang berada dibawah kepemimpinnya. Banyak suatu perusahaan atau organisasi tidak bisa berjalan dengan sebagaimana mestinya, salah satunya hal ini disebabkan oleh karena perilaku dari seorang pemimpin, yaitu bahwa dia hanyalah sekedar bisa menyuruh orang-orang di sekitarnya tanpa pernah mau memberikan keteladanan. Sehingga, tidaklah mengherankan perusahaan atau organisasi yang tersebut sangat rentan terjadi konflik di antara sesama anggota nya (konflik internal).
Seorang pemimpin yang baik tentunya ingin semua anggota timnya bekerja dengan sebaik baiknya. Namun, bagaimana anggota timnya bisa bekerja dengan maksimal jika tindakan pemimpinnya saja tidak memberi contoh dan keteladanan? Keteladanan seorang pemimpin didalam semua aspek sangatlah penting. Teladan dapat diartikan dengan memberi suatu contoh yang baik dalam segala aspek. Seorang pemimpin teladan itu berarti pemimpin tersebut dapat memberikan contoh contoh yang baik dalam semua bidang perilaku, seperti kedisiplinan, bersikap dan sebagainya. “keteladanan itu seharusnya adalah mudah, tinggal bagaimana komitmen kita dalam memberi contoh dalam perilaku kita.”
Menjadi seorang pemimpin yang baik, adalah harus menjadi teladan, panutan, penunjuk arah, pemikul beban. Perlu kita sadari bahwa kita semua adalah pemimpin, setidaknya kita memimpin diri kita sendiri: atas kata yang kita ucapkan, atas perbuatan yang kita lakukan, yang mana semuanya tentunya akan kita pertanggungjawabkan. Kualitas seorang pemimpin yang terpenting, adalah personal credibility sebagai fondasi utama suatu kepemimpinan. Begit pentingnya personal credibility bagi seorang pemimpin ini dapat terwujud hanya dengan adanya sebuah “trust” di dalam organisasi tersebut, baik itu dari semua bawahan kepada pemimpin tersebut maupun sebaliknya.
Seorang pemimpin akan mendapatkan kepercayaan dari semua bawahan, maka pemimpin tersebut harus menjadi contoh keteladanan, panutan, role model yang positif bagi semua bawahannya, didalam lingkungan kerja, dan juga bagi keseluruhan lingkup organisasi di mana ia bernaung. Dalam teori kepemimpinan, secara sederhana arti dari kata role model tersebut adalah keteladanan.Para pemimpin yang baik wajib untuk bisa menjadi role model, setidaknya dalam hal akhlak, moralitas dan cara berfikir, cara berperilaku serta bertindak, kejujuran, dan ketegasannya. Pada prinsipnya seorang pemimpin yang baik haruslah menjadi sosok manusia utuh yang luar biasa (extraordinary person), seorang pemimpin harus lebih banyak berkarya dan bukannya banyak berbicara. Dipundak pemimpinlah melekat satu tanggung-jawab yang besar untuk melakukan perubahan dan pembaharuan organisasi. Dengan karakter seperti itulah, maka seorang pemimpin baru dapat disebut sebagai sebuah role model. Menjadi seorang pemimpin role model yang baik adalah merupakan suatu hasil dari proses yang panjang dan konsistensi seseorang. Modelling the way ditunjukkan dengan dua buah komitmen, yaitu: find your voice dan set the example. Find your voice direfleksikan dengan mengklarifikasi apa yang menjadi personal values diri seseorang sebagai pemimpin. Set the example adalah dengan menunjukkan suatu perilaku yang sesuai dengan standart nilai-nilai yang menjadi prinsip hidup sebagai seorang pemimpin.
Teladan adalah kepemimpinan, itulah bentuk kepemimpinan terbaik. – Albert Schweitzer