Bersosial dengan Toleransi Tinggi

Oleh: Heru Widoyo

Indonesia sudah sangat berbeda dengan dulu, dari perkembangan teknologi yang terus maju dan berubah dan budaya yang semakin beragam. Kita sebagai masyarakat dituntut untuk lebih bisa untuk bertoleransi dan menghargai satu sama lain. Jika dibandingankan dengan jaman dulu kita sebagai masyarakat Indonesia memiliki akses yang cukup sedikit untuk mempelajari dan memahami perbedaan budaya tetapi pada jaman yang sudah berkembang ini kita jauh lebih leluasa namun walaupun sudah berkembang rasisme dan toleransi yang rendah masih saja terjadi. Dunia memang sudah berkembang dan teknologi juga, tetapi masih ada beberapa orang yang kurang beruntung dikarenakan kurangnya Pendidikan. Toleransi akan tumbuh seiringnya seseorang beranjak dewasa bahwa kita semua memiliki perbedaan dan kesamaan. Pemahaman yang cukup sederhana tetapi jika tidak dipahami benar – benar perselisihan pun tidak dapat dihindari. Pola pikir yang terdidik sejak dini dan nilai toleransi yang sudah ditanamkan sejak masa kecil adalah suatu hal yang penting. 

Hal yang harus di pelajari agar toleransi dapat dibangun: 

  1. Kenali diri sendiri
  2. Pahami Perbedaan
  3. Jalin Persahabatan dengan orang yang berbeda 
  4. Berfikir secara Bijaksana
  5. Posisikan Diri ke Orang yang Kamu Anggap Berbeda
  6. Traveling untuk Membuka pikiran

Sikap yang menjujung tinggi toleransi dapat mewujudkan sosial yang setara dan damai. Kita juga dapat lebih dekat dengan teman-teman karena kita dapat menerima perbedaan yang ada. Seperti slogan „Bhinneka Tungal Ika“ Berbeda beda tetapi tetap satu, kita sudah harus sadar bahwa perbedaan yang ada itulah yang membuat kita menjadi Indonesia dan jika kita dapat menjaga sikap toleransi itu sama saja kita menjadi masyarakat yang berbakti ke Indonesia. Dengan toleransi ini kita juga dapat menjaga Indonesia agar tetap utuh. Walaupun terkadang susah untuk menjujung tinggi toleransi tetapi kita tetap harus melatih rasa toleransi itu dan jangan sampai berbuat rasis karena hal itu sangatlah buruk dan tidak patut untuk dilakukan. 

Heru Widoyo