Spritual Dehydration

Oleh: Linda Mutiara Lumban Tobing (Dosen Character Building, Bina Nusantara University)

Pernahkah dalam satu hari Anda kurang bergairah (malas-malasan) dalam melakukan hal apapun? Misalnya, kurang bergairah dalam memuji Tuhan, kehilangan semangat berdoa,  jarang membaca Firman Tuhan bahkan sampai malas menghadiri dan melakukan kegiatan-kegiatan Gereja: seperti cell group, ibadah minggu dan persekutuan doa. Berhati-hatilah, jika hal itu berlangsung lama, berhari-hari, berminggu-minggu bahkan sampai berbulan-bulan. Itu berarti Anda sedang mengalami kekeringan rohani (spiritual dehydration). Situasi di mana manusia tidak merasakan hadirat Tuhan (malas berdoa, ogah-ogahan memuji Tuhan, dan sebagainya), itu berarti Anda sedang mengalami “kekeringan rohani”.

Kekeringan rohani (spiritual dehydration) adalah seseorang yang menarik diri dari penyerahan total kepada Allah, dan kini kembali hidup dikendalikan oleh roh menyenangkan diri sendiri. Ia meninggalkan kasihnya yang mula-mula (cinta pertama) kepada Tuhan dan masuk kepada hal-hal duniawi yang bersifat sementara (tidak kekal).

Lantas apa yang menyebabkan manusia mengalami kekeringan rohani sehingga tidak lagi merasakan kehadiran Tuhan dalam hidupnya.

  1. Dosa.
    Dosa dapat menjauhkan seseorang dari kasih Tuhan. Di dalam dosa, manusia bukan hanya jauh dari Allah tetapi manusia sedang dalam kondisi terpisah dari Allah. Keterpisahan dari Allah itulah yang membuat seseorang  tidak peka (sensitif) lagi terhadap suara Tuhan, tidak semangat memuji Tuhan, malas berdoa, beribadah dan ogah-ogahan membaca Firman Tuhan. Tidak ada lagi rasa takut atau merasa bersalah saat ia melakukan dosa.

  2. Kecewa.
    Kekecewaan atas ketidaksesuaian hidup orang Kristen lainnya, entah yang sungguh disaksikan atau hanya terkilas di pikirannya dapat membuat seseorang mengalami kekeringan rohani.

  3. Lebih Mencintai Dunia.
    Mencintai dunia yang dimaksud adalah mencintai hal-hal lain melebihi rasa cintanya kepada Tuhan. Rasa cintanya tidak lagi ditujukan kepada Tuhan, tetapi kepada dunia. Maka dapat dipastikan ia akan mengalami kekeringan rohani yang mengakibatkan dirinya kehilangan fokus. Ia lebih fokus kepada hal-hal yang fana dan mengabaikan hal-hal yang kekal. Sedangkan Firman Tuhan berkata: “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” (Matius 6:33). Datang dulu kepada si Pemberi Berkat maka berkat-Nya pasti kita terima. Bukan terlalu sibuk kepada berkatnya sehingga mengabaikan si Pemberi Berkat.

  4. Disiplin rohani berubah menjadi rutinitas.
    Rasul Paulus menggambarkan bahwa untuk mengalami pertumbuhan rohani maka seseorang harus  memiliki disiplin rohani, sama seperti orang yang mengikuti pertandingan lari sampai di garis finish (2 Timotius 4:7-8). Pelari tidak akan bersantai-santai sebelum ia mencapai garis finish. Demikian juga seharusnya kita dalam melakukan disiplin rohani. Kita seharusnya berjuang semaksimal mungkin dalam pertumbuhan dan pengenalan akan Kristus sampai pada garis finish (meninggal dunia). Kita terus berjuang untuk menjaga hubungan dan keintiman dengan Allah. Hubungan dengan Kristus jangan lagi asal-asalan, tidak dengan rutinitas atau mengikut “dari jauh”, tetapi punya disiplin waktu yang teratur.

Jika kekeringan rohani (spiritual dehydration) berlangsung lama (berkepanjangan) maka hal ini dapat berpengaruh kepada dirinya sendiri dan juga kepada orang lain di sekitarnya. “Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.” (Wahyu 3:15-16).

Oleh karena itu, hal yang harus dilakukan saat mengalami kekeringan rohani:

  1. Kembali kepada Tuhan yang menjadi sumber kekuatan kita, seperti yang dikatakan dalam Yesaya, “tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru.” (Yesaya 40:31). Dia bukan Tuhan yang hanya menonton , tetapi Dia terlibat dalam detik demi detik hidup kita hingga saat ini. Dia tidak pernah terlalu sibuk dan terlalu lelah untuk mendengarkan dan berkomunikasi dengan kita.
  2. Ketika kita mengalami “kekeringan rohani”, jangan biarkan kesombongan dan keegoisan, menyebabkan kita semakin jauh dari Tuhan. Panggil nama-Nya di dalam doa, izinkan Dia untuk membangkitkan semangat kita dan memulihkan kekuatan kita. Dengarkan suara-Nya, peganglah janji-Nya, karena Dia adalah Tuhan yang setia.
  3. Saat musim kekeringan rohani melanda hati kita, pastikan untuk membagikannya kepada orang lain, misalnya pembimbing rohani atau rekan seiman yang kita percayai. Ceritakan alasan mengapa kondisi itu bisa terjadi dan mintalah mereka untuk berdoa. Jadwalkan pertemuan secara teratur untuk bisa melihat sejauh apa perubahan yang kita alami.
  4. Pertumbuhan iman akan menjadi lebih baik ketika seseorang masuk dalam sebuah komunitas rohani atau komsel. Sebab pertumbuhan iman bisa terjadi ketika ada dukungan dan dorongan dari antara anggota komsel. Baik untuk terus mengingatkan tentang kasih Tuhan yang selalu baru dan setiap pribadi bisa saling mendukung dalam doa.

Referensi :

Lembaga Alkitab Indonesia (LAI)

Jawaban: 5 Cara Menolong Anda Pulih Dari Kekeringan Rohani.  2015. https://www.jawaban.com/read/article/id/2015/09/25/58/150925105948/5_cara_menolong_anda_pulih_dari_kekeringan_rohani

Linda Mutiara Lumban Tobing