Tuhan Menyediakan Pekerjaan

Oleh: Dr. Ramot Peter, S.Pd., M.Th (D4534)

Sebagai seorang bapak tentu tidak terlepas dari beban kerja kesehariannya untuk mencari nafkah buat keluarga. Mulai dari bangun pagi seringkali pikiran sudah dipenuhi dengan kekuatiran, kecemasan, kekuatiran, dan tekanan hidup lainnya sebagai dampak krisis di tengah pandemik covid-19. Jika tekanan tersebut hadir dalam pikiran justru akan benar-benar hadir nyata dalam kehidupan.

Belajar dari Ayub: “Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku. Selama kita terus kuatir berarti kita belum percaya sepenuhnya kepada Tuhan. Aku tidak mendapat ketenangan dan ketenteraman; aku tidak mendapat istirahat, tetapi kegelisahanlah yang timbul.” (Ayub 3 ayat 25-26). Lalu, bagaimana seharusnya sikap untuk menghadapi berbagai tekanan hidup saat ini?

Stop worrying … berhentilah untuk kuatir dan cemas akan usaha pekerjaanmu karena Tuhan memerintahkan untuk tidak kuatir dan cemas tentang kebutuhan dan permasalahan hidup karena sesungguhnya Tuhan tahu persis apa yang umatNya butuhkan.

Pandanglah burung-burung di udara, Tuhan memelihara, “…yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung,” (Matius 6 ayat 26). Lihatlah bunga bakung di ladang, Tuhan mendandaninya “…yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,” (Matius 6 ayat 28).

Bukankah keberadaan kita jauh lebih berharga di mata Tuhan? Tuhan sendiri menegaskan dalam Yesaya 43 ayat 4: “Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau” dan Tuhan terlebih lagi akan mendandani umatNya (Matius 6 ayat 30) yang hidup di zaman yang penuh dengan problema ini atau krisis multidimensi. Tuhan bertanggung jawab penuh atas kehidupan orang-orang yang menyerahkan hidup sepenuhnya ke dalam tangan Tuhan yang perkasa. God is my Provider … Jehovah Jireh …Tuhan adalah penyedia bagi kehidupanku. Oleh karena itu, God First … utamakan Tuhan, jadilah pelaku firman Tuhan dan miliki kehidupan yang sesuai dengan standar Kerajaan Allah.

Oleh sebab itu, janganlah kuatir akan hari besok karena (Matius 6 ayat 34) “… hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.” Mari hadapi dan tuntaskan beban-beban pekerjaan dengan penuh tanggung jawab di hadapan Tuhan. Selamat menjalankan tugas sebagai pekerja-pekerja Tuhan dalam berbagai ladang yang Tuhan sudah sediakan.

Dr. Ramot Peter, S.Pd., M.Th (D4534) (Dosen Character Building)