Kita Butuh Orang Lain

Oleh: Hari Sriyanto

Di tahun 2000 aktor watak AS Tom Hanks bermain prima sebagai Chuk Noland, dalam film Cast Away. Chuck Noland (Hanks) digambarkan sebagai salah satu korban penumpang pesawat terbang AS yang jatuh di Samudra Pasifik. Media-media menyebut, kecil kemungkinan adanya korban selamat dalam insiden tersebut, mengingat kecelakaan terjadi di pasisik yang sangat luas. Namun takdir ternyata berhendak lain.

Di luar dugaan Chuk Noland (Tom Hanks) bisa menjadi satu-satuya korban selamat dari ratusan penumpang dan crew pesawat lainnya. Ia terdampar di sebuah pulau kecil yang tak berpenghuni.

Kehidupan Chuck Noland yang sendirian di pulau kecil dan terasing, itulah yang menjadi titik central dari cerita film ini. Selana berbulan-bulan, bahkan mungkin beberapa tahun Noland sendirian, hingga membuatnya berubah secara secara fisik maupun psikis. Noland yang awalnya berpenampilan perlente berubah menjadi kumal, acak-acakan dengan rambut dan jenggot tak rerawat. Badannya yang sebelumnya kekar, tegap berubah menjadi kurus kering (konon Hanks sampai harus merurunkan berat badannya sampai 35 kg).

Sendirian tanpa teman di pulau terpencil, telah membalikkan dunia Noland, ia yang dulunya eksekutif di petusahaan multi nasional dengan berbagai fasiitas dan banyak relasi, berubah menjadi masunia individual tanpa teman dan fasilitas apapun. Untuk mencukupi kebutuhan makanannya, ia berburu ikan dan makan kelapa yang ada di pantai pulau tersebut. Noland merasa menjadi terasa gila, karena tiak bisa berinteraksi dengan manusia lainnya dalam kurun waktu lama. Untuk mememenhi hasratnya berkomunikasi dengan orang lain, ia memiliki cara unik. Norman mengambar baseball (yang juga berasal dari muatan pesawat yang jatuh), menjadi berwujud seperti kepala manusia ; dengan mata hidung dan mulut. Tiap hari Noland berbicara dgn baseball tersebut, untuk memenuhi hasratnya berbicara atau berkomunikasi.

Gambaran yang terjadi dalam film Cast Away tersebut kurang lebih sama seperti yang sedang saya alami saat ini ; menjalani isolasi di RS PELNI Jakarta akibat terpapar Corona. Memasuki minggu kedua di isolasasi saya merasa ada perubahan pkilologis, karena saya sendirian tanpa ada teman yang menemani. Namun kondisi saya jauh kebih beruntung dibandingkan dengan gambaran Cuck Noland – Tom Hanks) dalam film Cast Away.

Meski sendirian – tersisolir dari dunia luar, saya masih bisa berinteraksi dengan dunia luar. Kamajuan tehnologi membuat saya masih bisa berinteraksi dengan keluarga, orang-orang tersayang, dan teman-teman meski tidak face to face. Saya masih bisa share atas apa yang saya alami. Dukungan moral, doa dan harapan-harapan masih saya dapat dari mereka.

Namun harus saya akui hal inipun sebenarnya masih kurang karena kehadiran fisik seseorang di depan kita secara langsung itu ternyata merupakan kebutuhan penting bagi kita, dan taj bisa tergantikan.

Gambaran dari dilm Cast Away dan apa yang saya saat ini, sebenarnya merupakan cerminan bahwa kita sebagai manusia tidak bisa hidup sendiri.

Aristoteles pernah mengatakan zoon piliticon ‘ manusia adalah makluk sosial, yang membutuhkan kehadiran manusia lainnya. Eksistensi manusia yang sebenarnya adalah dia harus hidup bermasyarat dan membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya ; baik fisik naupun mental. Manusia seutuhnya adalah manusia yang mempunyai interaksi dengan orang lain. Manusia benar-benar bisa disebut manusia seuruhnya, apabila ia telah berbaur dengan manusia lainnya yang telah memiliki berbagai aturan aturan sosial yang harus diikuti.

Sebagai makhluk Tuhan yang paling mulia, kita diberi akal dan pikiran, dan itulah salah satu dasar kita dalam mengatur hubungan kita dengan sesama manusia. Beruntunglah kita bisa memiliki teman-teman, kawan-kawan, orang-orang terdekat- tersayang, yang telah menjadikan kita manusia seutuhnya

Hari Sriyanto S.Sos MM - Dosen Character Building, Bina Nusantara University, Jakarta