The Power Of Giving

Oleh: Linda Mutiara Lumban Tobing

Di suatu desa yang subur, hidup dua lelaki bersaudara. Sang kakak telah berkeluarga dengan dua orang anak, sedangkan si adik masih melajang. Mereka menggarap satu ladang yang luas, berdua. Ketika panen tiba, hasilnya mereka bagi sama rata.

Pada suatu malam setelah panen, si adik duduk sendiri dan berpikir, “Pembagian ini sungguh tidak adil. Seharusnya kakakku mendapatkan bagian lebih banyak karena ia hidup dengan istri dan kedua anaknya.” Kemudian pada malam yang sunyi itu, diam-diam ia menggotong satu karung padi miliknya dan meletakkannya di lumbung padi milik kakaknya.

Di tempat lain, sang kakak juga sedang berpikir, “Pembagian ini akan adil jika adikku mendapat bagian lebih banyak, karena ia hidup sendiri. Jika terjadi apa-apa dengannya, tidak ada yang mengurus, sedangkan aku memiliki anak dan istri yang kelak akan merawatku.” Kemudian sang kakak pun segera bergegas mengambil satu karung padi dan mengantarkannya dengan diam-diam ke lumbung sang adik. 

Kejadian ini terjadi bertahun-tahun. Dalam benak mereka ada tanda tanya, mengapa lumbung padi mereka tidak berkurang, meskipun mereka telah menguranginya setiap kali panen? Hingga pada suatu malam setelah panen, mereka berdua tanpa sengaja bertemu di tengah jalan, sedang menuju lumbung saudaranya. Masing-masing mereka menggotong satu karung padi. Tanda tanya dalam benak mereka terjawab sudah. Seketika itu juga mereka berpelukan erat. Mereka sungguh terharu, ketika menyadari betapa mereka saling menyayangi dan saling memberi. Cerita ini mengingatkan kita akan kekuatan memberi. The Power of Giving. 

Kata “memberi” memang sangat mudah untuk diucapkan tapi sulit untuk dipraktekkan. Bagi sebagian orang, “memberi” itu bukan hal yang penting sehingga sering diabaikan. Tapi bagi mereka yang benar-benar membutuhkan, “pemberian” itu menjadi sangat berarti. Pemberian kita tanpa kita tahu telah menolong bahkan menyelamatkan kehidupan orang lain.

Kita tidak akan pernah bisa merasakan betapa berharganya “pemberian” itu selama kita belum pernah berkekurangan. Di sinilah kita harus bersyukur kepada Tuhan bahwa kita masih dicukupkan tanpa harus meminta-minta. Apa yang sudah Tuhan berikan kepada kita, tidak ada salahnya untuk kita bagikan kepada orang lain. Ketika kita membuka tangan untuk menjad berat bagi orag lain, maka tangan Bapa juga tidak akan pernah berhenti mencurahkan berkatnya bagi kita.

Apakah itu memberi? Mengapa Memberi?, Apa yang dapat Anda berikan?, Kepada siapa semestinya Anda memberi?, Bagaimana, kapan, ke mana, dan berapa banyak kita memberi?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata memberikan adalah menyerahkan sesuatu kepada. contoh: dia memberikan baju kesayangannya kepada adiknya. Memberikan berasal dari kata dasar beri. Memberikan memiliki arti dalam kelas verba atau kata kerja sehingga memberikan dapat menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya.

Memberi adalah bukti nyata dari kasih!  Artinya mengasihi harus diwujudkan dalam tindakan, bukan sebatas slogan.  “Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?”  (1 Yohanes 3:17).  

Esensi memberi yang sebenarnya adalah Kasih. Kasih dibuktikan melalui pengorbanan. Praktek pengorbanan adalah memberi. Entah kita memberikan waktu, uang, tenaga, hadiah.. itu semua dasarnya haruslah kasih. Dalam memberi, kita belajar untuk semakin mengasihi, sebaliknya, semakin kita mengasihi, maka kita akan memberi lebih banyak.

Ada beberapa alasan mengapa kita harus memberi (the power of giving) :

  • Memberi merupakan ekspresi kasih kita kepada Tuhan. Jika kita memberi dengan hati yang tulus semata-mata karena mengasihi Tuhan dan sesama, kita tidak akan menjadi berkekurangan, malah akan semakin banyak lagi menerima berkat. Itu sejalan dengan  Amsal berikut ini: “Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.” (Amsal 11:24). 
  • Segala sesuatu yang ada pada kita ini berasal dari Tuhan, “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!” (Roma 11 : 36). Karena itu berkat-berkat yang kita peroleh dari Tuhan kita pakai untuk memberkati sesama, untuk menyatakan kemuliaan Tuhan. Apakah itu berkat kekayaan, berkat kesehatan, talenta-talenta yang kita miliki, semua itu hendaklah kita pergunakan untuk menjadi berkat buat orang lain.
  • Mmberi adalah anugerah Tuhan. Kita sudah dibayar lunas oleh Yesus yang telah datang ke dunia ini, “Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” (1 Korintus 6 : 20). Karena Tuhan sudah membeli hidup kita, maka semua yang ada pada kita adalah milikNya, jadi terserah Dia mau berbuat apa kepada kita. Karena itu, jika kita ingin mengalami kebahagiaan dalam hidup maka memberi adalah konsep yang paling benar menurut Alkitab. Akan ada kebahagiaan kalau kita mengalirkan berkat kita, karena Tuhan akan memulihkan seluruh kehidupan kita.
  • Dengan memberi membuat kita percaya akan pemeliharaan Tuhan. Tuhan selalu memelihara kita dengan cara yang indah dan di waktu yang tepat. Cara dan waktu Tuhan bekerja mungkin tidak selalu persis seperti yang kita harapkan, tapi percayalah Ia selalu memelihara kita. Seperti yang tertulis dalam Filipi 4:19, “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus”.

Ketika kita telah melakukan panggilan Allah dalam hal memberi, kita telah taat pada apa yang Dia perintahkan, Allah dimuliakan lewat pemberian kita, Allah senang, Dia akan mengasihi kita. Kita menjadi anak kesayangan-Nya. Sungguh ini satu hal yang sangat indah Allah mengasihi kita. Dan kalau Allah mengasihi kita, apakah yang kita takutkan atau khawatirkan?. Dia akan memelihara kita, mencukupkan kebutuhan kita. Allah tidak akan tinggal diam. 2 Kor 9:6 “Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga”. 

Referensi :

Renungan Harian “Nilai Kehidupan”. 2019. https://web.facebook.com/144079890030/posts/minggu-7-juli-2019power-of-givingberbahagialah-orang-yang-murah-hatinya-karena-m/10158716822845031/?_rdc=1&_rdr

Arti Kata Memberikan di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). https://lektur.id/arti-memberikan/#definisi

Linda Mutiara Lumban Tobing