Masalah Sosial Ekonomi di Era Otonomi Daerah
Oleh: Jamson Siallagan
Di era otonomi daerah setiap pemerintah daerah memiliki hak, wewenang, untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dengan keleluasaan melakukan aktivitas ekonomi, pendidikan serta pendapatan diharapakan setiap daerah dapat memajukan kehidupan sosial ekonomi daerahnya masing-masing.
Kewenangan tersebut memiliki dampak yang sangat positif karena pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya manusianya lebih mudah dikelola sesuai dengan kondisi daerah masing-masing, sehingga memberikan potensi daerah untuk berkembang di bidang ekonomi. Perkembangan ekonomi daerah akan memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya.
Selain hal positif, ternyata system otonomi daerah juga memberikan damapk negative terhadap perkembangan sosial ekonomi di daerah. Misalnya, pada daerah-daerah tertentu yang pada dasarnya memang miskin sumber daya, akan sulit maju karena mereka tidak bisa melakukan banyak hal untuk mengelola perekonomiannya. Selain hal tersebut, dikawatirkan juga munculnya konflik antar daerah. jika sebuah daerah mempunyai sumber daya yang mencukupi dan daerah yang lain tidak mempunyai sumber daya yang cukup, maka sangat mungkin terjadi perebutan di daerah-daerah perbatasan yang memilki sumber daya alam yang banyak. Pada akhirnya yang tidak terelakan, juga terjadi kesenjangan sosial, daerah yang mempunyai sumber daya yang sangat kaya pastinya akan mempunyai tingkat perkembangan ekonomi yang baik, sebaliknya yang daerah yang memilki kekurangan sumber daya akan mempunyai perkembangan ekonomi yang buruk. Inilah yang menjadi salah satu penyebab ketimpangan pembangunan antar daerah masih terjadi sehingga pembangunan yang tidak merata antar daerah.
Sebagai solusinya diperlukan peran pemerintah pusat untuk melakukan pemerataan pembangunan masyarakat, agar setiap daerah dapat terus berkembang. Diharapkan pemerintah pusat untuk membuat kebijkan strategis untuk menolong beberapa daerah yang memang mengalami kesulitan. Selain itu komunikasi atau penyampaian informasi dari suatu daerah ke daerah yang lain haruslah jelas dan terus diringkatkan sehingga pada akhirnya, dapat mendorong dan membentuk kerjasama antar daerah yang memiliki kelebihan untuk saling melengkapi daerah yang kekurangan. Semoga dengan langkah-langkah tersebut system otomi daerah mendorong percepatan pembangunan di setiap daerah yang ada di Indonesia.