Kerusakan Lingkungan Global

Oleh: Dr. Ramot Peter, S.Pd., M.Th

Masalahkerusakan lingkungan hidup menjadi salah satu isu yang sering dibahas baik oleh pemerintah, peneliti, danbadan organisasi lokal maupun internasional. Hal tersebut telah menarik perhatian serius secara global oleh beberapa negara sejak mulai 1970-an, tepatnya setelah diselenggarakan konferensi PBB tentang lingkungan hidup di Stockholm yang berlangsung selama 5-11 Juni 1972. Untuk memperingati sejarah tersebut, tanggal 5 Juni dijadikan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (The Environment Day)dan berdirinya badan PBB yang mengurus masalah lingkungan yaitu United Nation Environmental Programme (UNEP). Adapun beberapa masalah lingkungan hidup yang menjadi sorotan secara global, diantaranya: pemanasan global, penipisan lapisan ozon, efek rumah kaca, dan hujan asam. Pemasalahan tersebut menjadi perhatian dan perlu tindakan serius untuk kelangsungan hidup manusia.  

Perubahan Iklim (Pemanasan Global)menurutUnited Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCC), merupakanperubahan yang disebabkan oleh aktivitas manusia baik secara langsung maupun tidak langsung yang mengubah komposisi atmosfer secara global dan mengakibatkan perubahan variasi iklim yang dapat diamati dan dibandingkan selama kurun waktu tertentu.Masalah perubahan iklim ini menimbulkan krisis ekonomi, kesehatan dan keselamatan, produksi pangan, keamanan dan dimensi-dimensi yang lain. Perubahan pola iklimmengancam produksi pangan melalui meningkatnya curah hujan yang tidak normal, meningkatnya permukaan air laut kontaminasi persediaan air tawar di pesisir, meningkatnya resiko bencana banjir, dan membuat penyebaran hama dan penyakit tropis ke daerah lain.

Penipisan Lapisan Ozon, yaitu penipisanlapisan konsentrasi molekul ozon yang terdapat di stratosfer. Ozon adalah senyawa kimia yang terdiri dan 3 atom oksigen (O3). Sekitar 90% dari ozon yang ada di bumi terdapat di lapisan ozon. Di lapisan atmosfer (dekat permukaan bumi) ozon dapat mengganggu kesehatan, tetapi di lapisan stratosfer ozon akan melindungi mahluk hidup dan sinar ultra violet yang dipancarkan oleh matahari. Berlubangnya lapisan ozon mengakibatkan semakin banyak radiasi yang mencapai permukaan bumi. Paparan sinar UV yang berlebihan dapat mengakibatkan kanker kulit, katarak, dan memperlemah sistem kekebalan tubuhmanusia. Pada sisi lain, peningkatan radiasi UV juga mengakibatkan berkurangnya hasil panen dan gangguan pada rantai makanan di laut.

Efek Rumah Kaca(green house effect)yaitu adanya gas pencemar (polutan) yangakan melapisi bumi sehingga sinar matahari yang berhasil menerobos, panasnya akan tertahan dan tidak dapat lepas kembali ke atmosfer bebas. Dengan kata lain, suhu dalam rumah kaca lebih tinggi karena panasnya tidak dapat menembus kaca. Sebenarnya bila bumi ini tidak ada gas polutan yang membentuk gas rumah kaca(GRK) seperti CO, Ca2, metana, maka suhu rata-rata permukaan bumi hanya -18°C suhu yang dingin bagi kehidupan mahluk hidup. Tetapi dengan meningkatnya kadar GRK akan meningkat pula ERK (efek rumah kaca) sehingga suhu permukaan bumi akan naik pula, sehingga menyebabkan pemanasan global.

Hujan Asammerupakancampuran materi asam nitrit dan asam sulfit baik secara basah dan kering dari atmosfer melebihi jumlah normal. Penyebab atau unsur kimia pembentuk dari hujan asam berasal dari sumber-sumber alami seperti kegiatan vulkanik dan vegetasi yang terurai, maupun yang diakibatkan olehaktivitas manusia, yang terutama berasal dari sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOx) berasal dari pembakaran bahan bakar fosil.Unsur-unsur kimia asam dapat berupa hujan yang mengandung asam, fog(kabut asap), dan salju. Jika unsur-unsur asam di udara tertiup angin dimana kondisi cuaca lembab, unsur kimia tersebut akan jatuh ke tanah dalam bentuk hujan, salju, kabutasap. Setelah jatuh ke bawah dan mengalir akan mempengaruhi bermacam-macam tanaman dan hewan.

Dengan memahami kerusakan lingkungan global, sudah saatnya sebagai anak bangsa harus memiliki sikap peduli lingkungan, dimulai dari diri sendiri, bersama seluruh masyarakat, dan mendukung program pemerintah untuk kehidupan manusia global.

Dr. Ramot Peter, S.Pd., M.Th (Dosen Character Building Universitas Bina Nusantara, Jakarta)