Belajar Metode Mendidik Dari Nabi Ibrahim
Oleh: Sukron Ma’mun, S.Ag.M.A
Dalam hal mendidik, kita bisa belajar dari Nabi Ibrahim tentang metode pendidikan keluarga, sehingga Beliau sukses mendidik anak dan istrinya menjadi orang-orang yang patuh. Tahap awal pendidikan anaknya dimulai dengan pendidikan teologis. Pendidikan teologis yang diterapkan tidak hanya aspek kognitif (pemahaman), afektif ( sikap) namun sampai pada konatif (bertindak) yaitu dengan mengajak anaknya merenovasi Rumah Allah (Ka’bah) (QS 2 : 127). Kesuksesannya dalam pendidikan teologis terlihat ketika beliau menyampaikan perintah dari Tuhannya kepada putranya dan dengan sangat santun putranya menyampaikan kesediaannya dikorbankan untuk Allah SWT (QS 37 : 103). Kalaulah bukan karena pendidikan teologis yang beliau tanamkan kepada putranya, mustahil perkataan santun dan bijak serta sikap patuh muncul dalam dirinya.
Tahap berikutnya dalam pendidikan adalah pendidikan dalam ibadah. Dalam hal ini, beliau tidak sebatas mengajari akan tetapi sekaligus memberi tuntunan dan contoh-contoh kepada putranya untuk melaksanakan sholat (QS 14 : 37), manasik haji (QS 2 : 128), memelihara kesucian tempat ibadah dan beri’tikaf (QS 2 : 125). Adapun pendidikan berikutnya adalah berkaitan dengan akhlak dan moralitas. Diantara nilai-nilai akhlak yang beliau tanamkan kepada anaknya adalah : senantiasa bersyukur kepada Allah SWT (QS 18 : 121), sabar, murah hati dan senantiasa bertaubat kepada Allah SWT (QS 11 : 75), jujur (QS 19 : 41), pemberani (QS 21 : 67-68), dan menepati janji (QS 53 : 37).
Dalam mendidik putranya Nabi Ibrahim menerapkan metode dan pendekatan yang sangat bagus dan efektif. Diantaranya dengan metode pendidikan andragogi (cara belajar orang dewasa), dalam hal ini beliau memposisikan putranya sejajar seperti orang dewasa yang bebas untuk memberikan pemikiran dan pendapat terhadap satu permasalahan. Beliau juga begitu sangat menghormati putranya, hal ini dapat dilihat dari aspek panggilan kesayangan untuk anaknya dengan panggilan “Ya bunayya”. Suasana demokratis dalam dialog antara ayah dengan putranya Nampak terlihat dalam proses pendidikan yang berlangsung. Jika dilihat dalam konteks saat ini maka itu merupakan metode pendidikan yang modern.