Kejujuaran dan Disiplin Merupakan Dua Karakter Utama Kemajuan Sebuah Bangsa

Seminar

Jakarta, Character Building.ac.id – Unit Character Building Development Center (CBDC), Universitas Bina Nusantara Jakarta mengadakan seminar tentang pendidikan karakter di era digital untuk memperkuat Ketahanan Nasional. 

Seminar yang berlangsung secara daring diselenggarakan pada tanggal 15 Juni 2021 ini merupakan kerja sama CBDC Universitas Bina Nusantara dengan Forum Rektor Indonesia dan Pusat Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) Universitas Brawijaya Malang.

Hadir sebagai pembicara dalam seminar ini adalah Dr. Baby Siti Salamah, M.Psi dari Deputi Bidang Pelatihan dan Pendidikan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Dr. Ir. Vita DD Soemarno, MM dari Tenaga Profesional LEMHANAS, Dr. Frederikus Fios, S.Fil., M.Th dari Character Building Development Center, Universitas Bina Nusantara, dan Dr. Muhammad Anas dari MPK Universitas Brawijaya, Malang.

Seminar ini didahului oleh kata sambutan Ketua Forum Rektor Indonesia Prof.Dr. Arif Satria, SP., M.Si dan dibuka oleh Rektor Universitas Bina Nusantara, Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, MM.

Saat memberikan sambutan pembukaan Prof. Harjanto menegaskan bahwa pendidikan karakter relevan dengan kemajuan jaman kita. Ia mengatakan pendidikan karakter merupakan tugas besar kita semua. Dengan pendidikan karakter kita menghantar generasi bangsa memperkuat Ketahanan Nasional dalam era sekarang ini. 

Lalu, Prof. Arif Satria dalam sambutannya mengatakan bahwa ada dua karakter utama sebagai kasar kemajuan sebuah bangsa. Kedua karakter itu adalah kejujuran dan disiplin.  Kejujuran berbasis pada moral, sedangkan disiplin berbasis pada kinerja. 

Menurut Prof. Arif dua  karakter ini dapat menjadi modal  bangsa Indonesia  untuk menjadi bangsa besar. Bangsa yang besar menurutnya ditopang oleh  kejujuran dan disiplin. Tidak ada artinya hard skill dan kepintaran kalau tidak ditopang oleh kejujuran dan disiplin. 

Ia menilai, Jepang maju besar karena memiliki karakter yang sangat kuat, baik karakter kerja maupun karakter moral. Kedua karakter ini menciptakan masyarakat dengan tingkat saling percaya yang sangat tinggi. 

Oleh karena itu, Prof Arif menegaskan, kita harus terus mendorong agar diera digital ini program kampus merdeka dan merdeka belajar,  kita jadikan satu jalan untuk terus memperkuat tidak hanya hard skill tapi juga karakter yang merupakan bagian dari penguatan integritas kita.

Jadi antara integritas dan kompentensi, terangnya akan menciptakan kredibilitas. Lalu dari kredibilitas itu dapat menjadi modal untuk berperan dalam proses transformasi sehingga transformasi yang kita lakukan adalah transformasi yang legitimate,  transformasi yang mendapatkan kepercayaan. 

Selain itu, dengan kredibilitas yang dibangun diatas kejujuran dan moral kita memiliki kompetensi untuk melakukan proses transformasi. 

Sementara itu dalam rilisnya kepada Character-Building, ac.id, Ketua Panitia Seminar Meitty Josephin, S.S.,M.Hum mengatakan Program pendidikan karakter harus dilaksanakan dalam setiap tingkat pendidikan. 

Meitty yang juga berperan sebagai Moderator dalam seminar tersebut menerangkan bahwa pada level Perguruan Tinggi, pendidikan karakter diharapkan mampu menciptakan manusia yang baik, jujur, kritis, serta berkepribadian yang sesuai dengan Pancasila.