Manfaat Puasa Bagi Kesehatan yang Didukung oleh Sains

Ramadhan sudah berlangsung selama satu minggu. Bulan ini adalah bulan suci dalam kalendar Hijriah. Puasa merupakan ibadah wajib bagi umat Islam di bulan suci ini. Efek utama yang paling terasa saat berpuasa adalah rasa lapar dan haus. Tetapi tahukah kamu puasa bermanfaat bagi kesehatan?

Berikut adalah beberapa manfaat puasa bagi kesehatan yang didukung oleh sains:

  1. Meningkatkan kontrol gula darah dengan mengurangi resistensi insulin

Beberapa penelitian telah menemukan bahwa puasa dapat meningkatkan kontrol gula darah yang sangat berguna bagi mereka yang berisiko diabetes.

Sebuah studi pada 10 orang dengan diabetes tipe 2 menunjukkan bahwa puasa intermittent (puasa berselang) jangka pendek secara signifikan menurunkan kadar gula darah (Arnason, Bowen, & Mansell, 2017).

Penurunan resistensi insulin dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin, sehingga glukosa dari aliran darah bisa berpindah ke sel tubuh lebih efisien.

2. Mengurangi peradangan

Meskipun peradangan akut adalah proses kekebalan normal yang digunakan untuk membantu melawan infeksi, peradangan kronis dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi kesehatan Anda. Penelitian menunjukkan peradangan berpotensi menjadi penyebab penyakit jantung, kanker dan rheumatoid arthritis (Hunter, 2012). Sebuah studi pada 50 orang dewasa sehat menunjukkan bahwa puasa intermittent selama satu bulan secara signifikan menurunkan tingkat peradangan (Faris dkk, 2012). Sebuah studi kecil yang lain menunjukkan bahwa tingkat peradangan orang yang berpuasa lebih dari 12 jam sehari dapat menurun (Aksungar, Topkaya, & Akyildiz, 2007).

3. Dapat meningkatkan kesehatan jantung dengan memperbaiki tekanan darah, trigliserida dan tingkat kolesterol.

Penyakit jantung dianggap sebagai penyebab utama kematian di seluruh dunia, diperkirakan mencapai 31,5% kematian secara global.

Mengubah pola makan dan gaya hidup Anda adalah salah satu cara paling efektif untuk mengurangi risiko penyakit jantung. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menjadikan puasa sebagai bagian dari rutinitas Anda sangat mungkin bermanfaat bagi kesehatan jantung. Sebuah penelitian yang melibatkan 4629 orang menunjukkan bahwa puasa dapat menurunkan risiko penyakit arteri koroner dan risiko diabetes yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung (Cardiol. 2008).

Bahan rujukan

Aksungar, F.B, Topkaya, A.E., & Akyildiz, M. (2007). Interleukin -6, C-reactive protein and biochemical       parameters during prolonged intermittent fasting. Annals of Nutrition and Metabolism, 51(1),              88-95.

Arnason, T.G., Bowen, M.W., & Mansell, K.D. (2017). Effects of intermittent fasting on health markers      in those with type 2 diabetes: A pilot study. World J Diabetes, 8(4), 154-164.

Cardiol, A.J. (2008). Usefulness of routine periodic fasting to lower risk of coronary artery disease              among patients undergoing coronary angiography. Preventive Cardiology, 102(7), 814-819.

Faris, M.A., Kacimi, S., Al-Kurd, R.A., Fararjeh, M.A., Bustanji, Y.K., Mohammad, M.K., & Salem, M.L.           (2012). Intermittent fasting during Ramadan attenuates proinflammatory cytokines and ]              immune cells in healthy subjects. Nutrition Research, 32(12), 947-955.

Hunter, P. (2012). The inflammation theory of disease. EMBO Reports, 13(11), 968-970.

Link, R. (2018). 8 health benefits of fasting, backed by science. www. healthline.com/nutrition-fasting      benefits

Kartika Yulianti