Binus University Disebut sebagai Contoh Bagi Kampus Lain yang Belum Berparadigma Toleransi dan Critical Thinking dalam MKWU

CBDC, Character, Binus University, Manager CB, Frederikus Fios

Jakarta, Character Bulding- Profesor asal Universitas Indonesia, Prof. Sri Hartati mengatakan Binus University dinilai sudah lebih dahulu maju dalam membangun paradigma kebangsaan di pembelajaran khususnya insersi aspek toleransi dan critical thinking dalam mata kuliah MKWU. Oleh karena itu Binus dapat menjadi contoh dan teladan untuk membina kampus-kampus lain di Indonesia yang belum memasukkan dimensi toleransi dan berpikir kritis dalam pendekatan pembelajaran mata kuliah wajib umum (MKWU).

Hal ini terungkap dalam cara pertemuan dengan pola hybrid (onsite dan offsite) Koordinasi Tim Penyusun Modul Pembelajaran Mata Kuliah Wajib Umum pada Kurikulum Pendidikan Tinggi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi bertempat di Universitas Pamulang Jln. Surya Kencana No. 1 Pamulang, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten, pukul 14.00 WIB sampai dengan 16.30 WIB diikuti sejumlah pejabat Kementerian dan perwakilan beberapa kampus dari berbagai penjuru di Nusantara ini.

Pertemuan ini menghasilkan suatu kesepakatan bersama untuk membuat modul dari semua mata kuliah wajib umum di perguruan tinggi. Modul-modul ini nanti akan dipakai untuk seluruh perguruan tinggi di Indonesia ini.

Prof Arqom Kuswanjono juga dalam kesempatan ini menjelaskan pentingnya pembelajaran MKWU di PT untuk diarahkan pada pembentukan karakter (character building) generasi muda bangsa.

Semua peserta yang hadir sudah membentuk kelompok untuk menyusun modul MKWU ini. Beberapa catatan penting yang perlu diperhatikan yakni perlu tema-tema MKWU perlu dikembangkan secara kreatif dan kontekstual agar sejalan dengan jargon “Kampus Merdeka” Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat ini.

Dengan penciptaan modul-modul bersama ini kiranya dapat menjadi masukan penting bagi dunia pendidikan tinggi dalam mendidik generasi muda bangsa ke arah Indonesia Emas.

Modul-modul yang berbasis toleransi dan critical thinking yang akan disusun bersama lintas universitas ini antara lain: Pendidikan Pancasila, Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Agama Katolik, Pendidikan Kristen Protestan, Pendidikan Agama Budha, Pendidikan Agama Hindu, dan Pendidikan Agama Konghucu.

Frederikus Fios