Upaya Presiden Trump Gagal

by: Silverius Constantino Johanes Maria Lake

Presiden Amerika Serikat Donald Trump semakin terpojok dan tertinggal ketika pejabat pemerintahan mundur. Sementara sejumlah pihak mendesak pemberhentian Presiden Trump (impeachment). Isolasi dan tekanan tersebut merupakan dampak pendudukan pendukung Trump di Kantor Parlemen AS, Rabu 6/1/2021. Menteri Pendidikan, Menteri Perhubungan Amerika Serikat mengundurkan diri. Presiden Trump diminta bertanggung jawab pada insiden di US Capitol. Dalam sidang sertifikasi Presiden terpilih Joe Biden, 42 Senator Republikan menyetujui penetapan Joe Biden sebagai pemenang pemilu presiden sementara 11 senator Republikan menolak. Sejumlah anggota DPR dan petinggi Republikan bergabung dengan politisi Demokrat mendesak impeach Trump menggunakan Amendemen ke-25 Konstitusi AS. Dalam konstitusi tersebut anggota kabinet dapat impeach presiden jika dianggap tidak mampu bertugas (Kompas, 9/1/2021).

Dari sisi konstitusi memang dilakukan berbagai upaya untuk menghentikan Presiden Trump atau mengundurkan diri dari kepresidenan Amerika Serikat. Selain itu Partai Demokrat melakukan berbagai cara untuk mendesak Presiden Trump berhenti melalui proses impeachment. Salah satu yang dikehendaki Presiden Joe Biden, presiden terpilih yaitu tidak perlu melakukan impeachment. Demikian juga Mr Colin Powell mantan Menteri Pertahanan Amerika Serikat dan kader Partai Republikan menyatakan bahwa semua sudah berlalu “It’s over”. Kedua tokoh tersebut indikasi bahwa biarkan badai itu berlalu. Kini, Pemerintahan Amerika Serikat terus berlanjut dengan lebih baik dan teratur. Memang pernyataan kedua tokoh Amerika Serikat tersebut menyadarkan bahwa “USA must go on” agar Amerika Serikat tidak terperangkap dalam resesi ekonomi. Pemimpin bangsa sangat menentukan tanda kemajuan perekonomian bangsa. Bahkan ada risiko sangat besar jika berlarut dalam perpecahan politik bangsa. Krisis bangsa akan semakin kompleks.

Salah satu pemicu perpecahan bangsa yaitu proses pemilihan presiden. Presiden Trump tetap menolak kemenangan Presiden Joe Biden sebagai presiden terpilih sekalipun tiga kali menghitung ulang di Georgia dan Presiden Joe Biden sebagai presiden terpilih tetap memenangkan pemilihan presiden tersebut. Konsensus demokrasi dan konstitusi Amerika Serikat sebagai negara demokrasi terbesar dan tertua diabaikan Presiden Trump. Apakah ambisi Presiden Trump dapat diselesaikan segera? Hopefully. ***