PANDANGAN KRISTEN TENTANG LINGKUNGAN HIDUP

by: Reyhan Julianto Pribadi, Christian Siregar

Membahas lingkungan hidup artinya membicarakan tentang tempat tinggal kita sebagai manusia. Tanpa disadari lingkungan kita semakin hari menunjukan bahwa semakin rusak dikarenakan ulah manusia itu sendiri. Kita melihat dan merasakan sendiri bagaimana perubahan lingkungan telah terjadi dan berdampak langsung pada kehidupan manusia serta mahhluk hidup lain yang berdampingan dengan manusia. Kerusakan bumi dan lingkungan hidup tidak tanpa alasan, kita merasakan sendiri bumi menjadi semakin panas, banjir, serta adanya pencemaran udara, air, dan tanah. Adanya kerusakan itu akan menimbulkan dampak negatif yang nyata bagi kehidupan manusia serta mahkluk hidup lain. Dengan adanya lingkungan hidup yang tercemar lalu rusak, maka hal ini menjadi ketidakadilan bagi ekologi. Dalam sejarah agama Kristen yang terpenting adalah untuk mendekatkan diri dengan Tuhan dan menjalankan amanatNya sesuai dengan hukum kasih dalam Alkitab.

Nilai-nilai agama Kristen terhadap alam dan lingkungan hidup dapat ditemui pada ayat-ayat Alkitab yang manjadi pijakan dan sumber nilai moral. Alkitab juga sebenarnya mengajak manusia memberikan penghargaan yang tinggi terhadap ciptaan Allah lainnya, termasuk alam atau lingkungan hidup.

Contohnya pada Mazmur 104 yang menggambarkan ketakjuban pemazmur yang telah menyaksikan bagaimana Tuhan yang tidak hanya mencipta, tapi juga menumbuhkembangkan dan terus memelihara ciptaan-Nya. Ayat 13, 16, 18, dan 17 misalnya, menggambarkan pohon-pohon diberi makan oleh Tuhan, semua ciptaan menantikan makanan dari Tuhan. Yang artinya adalah bukan hanya manusia yang menanti kasih dan berkat Allah, tetapi seluruh ciptaannya juga menantikan kasih dan berkat Allah. Di samping itu penonjolan kedudukan dan kekuasaan manusia atas ciptaan lainnya tidak terlalu tampak yang menjadikan bahwa baik manusia maupun ciptaan lainnya tunduk pada kemahakuasaan Allah. Dalam ayat 30, secara khusus dikatakan: “Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka tercipta, dan Engkau membaharui muka bumi.”, Kata “roh” itu sendiri sering kali dikaitkan dengan unsur kehidupan, atau hidup yang berarti seluruh makhluk ciptaan di alam semesta ini diberikan unsur kehidupan oleh Tuhan. Ayat ini juga menjelaskan bahwa bukan hanya manusia yang diberikan kehidupan, tapi juga ciptaan lainnya.

Secara singkat dapat disimpulkan bahwa sebagai Pencipta, Allah sesuai rencana-Nya yang agung telah menciptakan segala sesuatu sesuai dengan maksud dan fungsinya masing-masing dalam hubungan harmonis yang terintegrasi dan saling memengaruhi antara yang satu dengan yang lainnya. Jadi, sikap eksploitatif terhadap alam merupakan bentuk penodaan dan perusakan terhadap karya Allah yang agung itu. Hal ini menurut saya pribadi memberikan makna bahwa mengajarkan untuk menghargai lingkungan alam dan segala jenis makhluk hidup lainnya yang berdampingan dengan manusia agar selalu terjaga keseimbagannya. Berdasarkan ayat-ayat Mazmur ini juga yang membuat saya belajar agar selalu menghargai tiap ciptaan yang telah Allah berikan kehidupan mulai dengan tidak membuang sampah sembarangan yang efeknya dapat menimbulkan banjir karna sampah-sampah yang terbuang sembarangan dapat menyumbat titik-titik saluran air sehingga mengganggu kehidupan manusia maupun alam, dan efek lainnya yaitu sampah-sampah plastik yang terbuang dengan sembarangan tidak mudah hancur yang mana jika sampah-sampah tersebut sampai terbawa ke laut lepas, maka makhluk hidup yang berada dalam laut akan ikut terkena efeknya, ikan-ikan dapat mati karena menelan sampah plastik yang dapat merusak sistem pencernaan mereka.

Contoh ayat lain yang menjadi patokan saya terhadap lingkungan alam yaitu Kolose 1:15-23, Dalam perikop ini diungkapkan hal yang terkait erat dengan hal keutamaan Kristus, khususnya karya pendamaian, penebusan, dan penyelamatan-Nya atas semua ciptaan. Dalam ayat 23 dikatakan bahwa Injil diberitakan kepada seluruh alam. Melalui Kristus dunia diciptakan, dan melalui Kristus pula Allah berinisiatif melakukan pendamaian dengan ciptaan-Nya. Kristus membawa pendamaian dan keharmonisan bagi semua ciptaan melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Penebusan Kristus juga dipahami sebagai penebusan yang mencakup seluruh alam dan ciptaan (ekoteologis). Penyelamatan juga mencakup pendamaian atau pemulihan hubungan yang telah rusak antara manusia dan ciptaan lainnya. Dan dapat disimpulkan baik manusia maupun segala ciptaan atau makhluk yang lain merupakan suatu kesatuan. Pada ayat ini juka mengajarkan saya agar lebih menghargai makhluk hidup ciptaan Allah yang lain. Contohnya saya merawat tumbuhan di rumah agar polusi-polusi udara yang ada disekitar rumah dapat diserap oleh tumbuhan yang efeknya udara-udara di sekitar rumah jauh lebih segar dan sehat, hal ini memulihkan hubungan manusia dengan makhluk hidup lainnya.