Metode Pembelajaran Sejarah

by: Silverius Constantino Johanes Maria Lake

Sejarah ditandai dengan tonggak periode masa lalu, kerumitan masa sekarang, serta imajinasi masa depan yang sungguh berbeda. Manusia sebagai subyek sejarah terus berproses di dalam periode-periode historis, dan selalu menghasilkan nilai-nilai. Pendidikan Sejarah secara esensial merupakan suatu kategori pendidikan nilai. Bangsa-bangsa besar di dunia memasukkan sejarah di kurikulum pendidikan sebagai pendidikan nilai. Presiden Soekarno memberi tempat penting bagi sejarah dengan berpesan dalam pidato upacara peringatan HUT XXI Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1966 di halaman Istana Merdeka, Jakarta. Sejak itu, judul pidato Sang Presiden “Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah” (JASMERAH) tersebar luas di bumi Nusantara. Hal ini membantu pelajar dan mahasiswa misalnya dalam melakukan studi sejarah untuk memahami peristiwa-perstiwa historis sekaligus mendapatkan nilai-nilai yang bermakna seperti nilai kebebasan, kemerdekaan, demokrasi, kebaikan, kebenaran, keindahan, serta nilai-nilai yang terkandung di Dasar Negara Pancasila.

Metode pembelajaran sejarah yang relevan dan menarik diharapkan dapat memerkaya. Pertama, sejarah adalah bagian dari rumpun ilmu budaya. Salah satu kekuatan dari ilmu budaya adalah bahasa. Cara yang paling mudah untuk melukiskan peristiwa-peristiwa sejarah dalam proses pembelajaran adalah membahasakan dengan jelas dan mengisahkan dengan menarik melalui puisi, drama, serta film.

Kedua, peristiwa historis perlu dimaknai melalui pendekatan hermeneutik. Analisis sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa, sejarah tokoh-tokoh bangsa, sejarah sosial masyarakat sederhana dan orang-orang biasa yang terbuang, serta sejarah ekonomi, kesehatan masyarakat patut dilaksanakan untuk menemukan nilai-nilai yang akan diperjuangkan dan dicapai dalam kehidupan dan perubahan masyarakat. Dalam konteks ini, Hans G Gadamer, filsuf Jerman mengajak dan mengutamakan analisis dan interpretasi fakta historis dalam pembelajaran sejarah. Salah satu model pendekatan yang menarik, mengagumkan, dan kaya akan berbagai nilai.

Ketiga, sejarah itu berkisah dan bersaksi tentang bangsa dan negara Indonesia yang bersatu. Metode yang diperkenalkan di sini antara lain; metode analisis dokumen dan arsip. Misalkan saja, sejarah bangsa dan negara Indonesia dapat dikisahkan dengan semangat berkobar namun tidak mengabaikan studi dokumen dan arsip. Diskusi tentang sejarah atau penelitian-penelitian sejarah dijalankan dalam rangka kontribusi bagi tujuan bangsa dan negara. Dengan demikian sejarah menjadi salah satu matapelajaran atau matakuliah yang penting dalam kurikulum serta menyajikan fakta kontekstual interdisipliner cabang-cabang ilmu pengetahuan.

Dari ketiga model pembelajaran yang relevan dan menarik, perlu dilengkapi dengan media pembelajaran teknologi digital yang sesuai. Generasi kontemporer, generasi milenial sangat dekat dan familiar dengan teknologi digital. Konteks-konteks tersebut memang tidak patut ditiadakan dalam proses pembelajaran sejarah. Metode pendekatan yang relevan dan menarik serta media pembelajaran teknologi digital yang up to date akan membantu generasi milenial baru mendalami Ilmu Sejarah. Diyakini bahwa Matapelajaran Sejarah tetap terpelihara di Indonesia, tidak mungkin dihilangkan. Mari bersama mengukuhkan sejarah sebagai pemikiran terhadap masa lalu, yang berkontribusi untuk mengatasi kehidupan masyarakat setiap hari, serta sebagai orientasi bangsa menuju masa depan yang jaya.