MENYELAMATKAN LINGKUNGAN DENGAN DAUR ULANG SAMPAH

by: Ch. Megawati Tirtawinata

Pada zaman sekarang, isu sampah tidak hanya menjadi perhatian warga lokal, isu sampah sudah menjadi isu global karena setiap negara di dunia menghadapi isu yang sama. Warga negara Indonesia termasuk warga global karena menghadapi masalah serupa dan bertanggung jawab untuk berpartisipasi guna kehidupan yang lebih baik. Isu sampah menjadi perhatian dunia karena sampah dapat menyebarkan wabah penyakit.
Sampah menjadi salah satu permasalahan yang dialami oleh berbagai negara di dunia karena sifatnya yang sulit diurai, namun keberadaannya semakin meningkat setiap tahun. Masing-masing negara memiliki jumlah yang berbeda dengan berbagai latar belakang penduduk dan kondisi negaranya. Data gabungan sampah, plastik, makanan, dan limbah berbahaya dari 194 negara menunjukkan bahwa dunia sekarang menghasilkan rata-rata 2,1 miliar ton sampah setiap tahun. Jumlah itu cukup untuk mengisi lebih dari 820.000 kolam renang berukuran Olimpiade. Menurut perusahaan manajemen risiko Verisk Maplecroft, hanya 16% dari sampah sebanyak 323 juta ton yang bisa didaur ulang, sementara 950 juta ton sisanya “tidak berkelanjutan” dibuang. Indonesia menghasilkan sampah sekitar 66 – 67 juta ton sampah pada tahun 2019. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan jumlah sampah per tahunnya yang mencapai 64 juta ton. Jenis sampah yang dihasilkan didominasi oleh sampah organik yang mencapai sekitar 60 persen dan sampah plastik yang mencapai 15 persen. Berdasarkan data The World Bank tahun 2018, 87 kota di pesisir Indonesia memberikan kontribusi sampah ke laut diperkirakan sekitar 1, 27 juta ton. Dengan komposisi sampah plastik mencapai 9 juta ton dan diperkirakan sekitar 3,2 juta ton adalah sedotan plastik. Untuk mengurangi jumlah sampah dan menyelamatkan lingkungan dapat dilakukan daur ulang sampah. Ada banyak bahan bekas yang menjadi sampah, yang bisa digunakan untuk didaur ulang. Bahan-bahan seperti plastik bekas, botol, hingga kertas. Sampah tersebut tidak bisa terurai oleh bakteri sehingga tidak akan bisa hancur di dalam tanah. Pisahkanlah sampah basah dan sampah plastik agar bisa dengan mudah untuk mendaur ulang bahan plastik.
Daur ulang adalah sebuah cara untuk menggunakan barang bekas agar dapat dipakai kembali dan menjadi barang yang bermanfaat yang mempunyai nilai hingga bisa diperjual belikan lagi. Daur ulang juga bertujuan agar berkurangnya pencemaran lingkungan yang diakibatkan sampah-sampah plastik yang dibuang secara sembarangan. Sampah merupakan sebuah material sisa yang tidak diinginkan oleh siapapun. Meskipun sampah merupakan material sisa, tidak semua sampah harus langsung dibuang begitu saja. Sampah plastik yang tidak diolah terlebih dahulu dengan baik bisa merusak dan mencemari lingkungan. Padahal dengan mendaur ulang sampah tersebut akan ada banyak manfaat. Sampah-sampah tersebut setelah didaur ulang menjadi barang baru yang dapat dimanfaatka, anrata lain: 1. Tas Belanja Ramah Lingkungan 2. Wadah serba gun 3. Hiasan Rumah 4. Tirai Warna Warni 5. Terompet Dari Botol Bekas 6. Penahan Charger Handphone 7. Celengan Botol Plastik 8. Sapu Ijuk Botol Bekas Ternyata banyak sampah non organik yang didaur ulang sangat bermanfaat antara lain: membuka lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan, mengatasi pencemaran lingkungan.
Referensi:
https://www.beritasatu.com/dunia/563002/as-paling-banyak-sumbang-sampah-dunia
https://www.aa.com.tr/id/headline-hari/indonesia-hasilkan-67-juta-ton-sampah-pada-2019/1373712
https://www.rumah.com/panduan-properti/8-ide-daur-ulang-terbaik-yang-bisa-jadi-uang-tambahan-untuk-anda-26255