KEMAJUAN TEKNOLIGI YANG PERLU DISIKAPI

by: Ch. Megawati Tirtawinata

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan dewasa ini. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Kemajuan IPTEK memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktivitas manusia. Manusia juga sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi di bidang IPTEK yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini.
Tidak mengherankan jika akhirnya IPTEK diagung-agungkan dan setiap bangsa berlomba untuk memilikinya. Pada era globalisasi saat ini, penguasaan teknologi menjadi prestise dan indikator kemajuan suatu negara. Negara dikatakan maju jika memiliki tingkat penguasaan teknologi tinggi (high technology), sedangkan negara-negara yang tidak bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi sering disebut sebagai negara gagal (failed country).
Inilah 15 Negara dengan Teknologi Paling Maju di Dunia, versi IDN Times Community, yang ditulis oleh Li Wei, 25 Oktober 2017: 1) Amerika Serikat, Pada tahun ini saja Apple mencapai level tertinggi di pasar sekitar 800 miliar dolar. 2) Jepang masih merajai industri teknologi Asia. Nama Sony, Toshiba, Mitsubishi dan Panasonic tentu tak asing lagi. 3) Korea Selatan, Korea memiliki beberapa perusahaan teknologi paling sukses di dunia. Salah satunya adalah Samsung, perusahaan teknologi dengan penjualan sebesar 174 miliar dolar tahun 2017. 4) Jerman. Jerman mampu memimpin Eropa untuk urusan teknologi. Siemens adalah salah satu contoh perusahaan Jerman yang berkembang pesat. 5) Cina. Perusahaan perangkat keras seperti Huawei telah memulai serangan mereka di pasar smartphone, belum lagi Baidu, Google China yang terus mendominasi pasar domestik dengan lebih dari 70 juta pengguna aktif. Ditambah lagi dengan kehadiran Alibaba, situs ritel yang menjual mulai dari barang elektronik hinggal layanan real estat. 6) India. Salah satu perusahaan yang berhasil menorehkan kisah suksesnya dalah Infosys yang sekarang sudah beropesasi di seluruh dunia setelah memulai investasi hanya dengan 250 dolar.7) Inggris. Salah satu yang terbesar di antaranya adalah Sage, perusahaan yang mengembangkan perangkat lunak akuntansi yang telah terjual ke seluruh dunia. 8) Kanada. Memiliki Silicon Valley sendiri di Kitchener dan Waterloo, pinggiran kota Toronto di mana perusahaan hardware dan pengembang software bekerja sama untuk menghasilkan aplikasi selular
terbaru. 9) Swedia. Jika dulu Swedia mengandalkan Ericsson dalam bidang teknologinya, kini ada Spotify, Skype dan Torrent, perusahaan yang menggunakan fleksibilitas internet untuk komunikasi dan berbagi informasi. 10) Australia. Terhitung dari tahun 2015, Australia berhasil menyumbang sekitar 5,1 % dari PDB yang berasal dari pasar digitalnya. belum lagi 22% dari tenaga kerja yang mereka miliki merupakan tenaga kerja ahli. 11) Finlandia. Ponsel Nokia yang dulu merajai pasar telekomunikasi di Indonesia ternyata berbasis di Finlandia. Ponsel Nokia yang dulu merajai pasar telekomunikasi di Indonesia ternyata berbasis di Finlandia. 12) Rusia. Sejak tahun 2000, perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi ini berkembang empat kali lebih cepat dari rata-rata kinerja ekomomi Rusia. Bahkan semua tahu tentang kemampuan hebat para hackernya. 13) Israel. Demi menyokong pembangunan di bidang teknologi ini, Israel telah menyediakan lebih dari 300 pusat penelitian dan fasilitas lain yang berhubungan dengan pengembangan teknologi. 14) Perancis. demi meningkatkan perindustriannya, Perancis kini menawarkan visa kepada siapapun yang bersedia mendirikan atau berinvestasi dalam startup teknologi di negaranya. 15) Malaysia. Meskipun terbilang pendatang baru di industri teknologi dunia, ternyata teknologi Malaysia sudah mendapat perhatian masyarakat internasional terutama dengan kehadiran Vitrox Corp, produsen semi konduktor dan microchip yang digunakan pada beberapa teknologi high-end yang berhasil menaikkan sahamnya sebesar 24 % pada tahun ini.
Di mana Indonesia, memang belum termasuk 15 Negara dengan Teknologi Paling Maju di Dunia, namun saat ini di segala bidang kehidupan sudah mengunakan teknologi. Juga diberbagai lapisab masyarakat. Setiap orang dalam kehidupan kesehariannya tidak terlepas dari pemanfaatan teknologi. Mulai dari anak-anak, remaja sampai pada orang dewasa, dan sebagian dari generasi baby boomer.
Timbul juga pertanyaan, apakah IPTEK merupakan pilihan satu-satunya bagi pengembangan peradaban manusia, bagi pemenuhan kebutuhan dan untuk menjawab semua permasalahan yang dihadap oleh manusia? Apakah IPTEK sama sekali tidak membawa serta sisi-sisi negatif bagi kehidupan manusia. Dari kenyataan yang terjadi saat ini kemajuan IPTEK yang pesat selain membawa dampak positif juga membawa serta di dalamnya masalah etis yang serius. Itulah ambivalensi dari kemajuan IPTEK.
Bangsa Indonesia tidak luput dari dampak-dampak persoalan yang berkaitan dengan IPTEK. Bagaimana menyikapinya dengan semakin kompleksnya persoalan yang timbul akibat dari kemajuan IPTEK tersebut. Di sinilah diperlukan fondasi yang kuat sejalan dengan ideologi negara.
Ideologi bangsa Indonesia adalah Pancasila yang sudah terbukti keberadaan dan kesaktiannya. Sudah banyak persoalan bangsa yang dapat diselesaikan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Dalam pengembangan IPTEK di Indonesia tentu harus berdasarkan nilai-nilai etis yang terkandung dalam sila-sila Pancasila, agar manfaat dari kemajuan IPTEK dapat dirasakan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemajuan masyarakat Indonesia sehingga seluruh bangsa Indonesia mencapai adil dan makmur sesuai dengan tujuan negara Indonesia.
Referensi:

  1. Muhamad Ngafifi, KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN POLA HIDUP MANUSIA DALAM PERSPEKTIF SOSIAL BUDAYA https://journal.uny.ac.id/index.php/jppfa/article/download/2616/2171
  2. Diktat CB Pancasila (CHAR0613) oleh Tim CBDC, tidak diterbitkan
  3. Dr. dr. P. Sudiharto, Sp. BS , PENGEMBANGAN TEKNOLOGI KESEHATAN UNTUK MENJAWAB TANTANGAN DAN KEBUTUHAN MASA DEPAN DEMI KEMANDIRIAN BANGSA. https://www.ugm.ac.id/downloads/Orasi%20Ilmiah%20Dr.%20Sudiharto.pdf