HATI NURANI: SEBUAH REFLEKSI PRIBADI

by: Henkky, Christian Siregar

Berbicara mengenai hati nurani atau suara hati, saya percaya bahwa itu adalah salah satu wujud suara Tuhan atau media bagi Tuhan untuk berkomunikasi dengan kita manusia ciptaan-Nya. Hati nurani mampu membuka pikiran kita untuk melihat mana yang benar dan mana yang salah, dan akan selalu menuntun kita untuk melakukan perbuatan yang benar. Dasar untuk melihat mana yang benar dan salah menurut saya berasal dari Tuhan sendiri dan ketika kita hendak melakukan sesuatu, maka Tuhan akan mengetuk pintu hati kita melalui suara hati tersebut. Sehingga saya sebagai umat beragama menyadari bahwa relasi dengan Tuhan bukan hanya satu arah melainkan dua arah. Saya berdoa dan mengucap syukur pada Tuhan dan Tuhan akan memberikan balasan dalam bentuk keajaiban maupun suara hati.

Menurut saya pribadi, tidak ada standar apakah hati nurani seseorang bisa dikatakan berfungsi dengan baik atau tidak. Semua orang memiliki hati nurani dan hal tersebut merupakan bawaan sejak lahir, hanya saja beberapa orang memilih untuk menutup diri dari hati nuraninya sendiri dengan alasan – alasan tertentu. Alasan – alasan tersebut bisa berupa ketidakpercayaan akan kehadiran Tuhan, didikan yang salah, gangguan mental, trauma dan lain sebagainya. Orang yang mengabaikan hati nuraninya akan cenderung susah untuk membedakan yang baik dan buruk yang pada akhirnya mengembangkan sifat buruk dalam dirinya. Jika dalam diri saya sendiri, saya selalu memperhatikan apa yang dikatakan hati nurani dan pikiran saya secara bersamaan. Saya bersyukur masih diberi kesempatan untuk mendengarkan suara hati saya yang merupakan bisikan dari Tuhan untuk mengarahkan saya ke jalan yang benar. Melalui kasih sayang yang saya terima dari orang tua saya dan ajaran agama dan moral etika yang saya pelajari, saya yakin bahwa hati nurani saya masih cukup peka untuk menyadari tindakan yang benar dan mentoleransi tindakan yang salah sesuai dengan kondisi dan situasi yang dihadapi.

Mendengarkan hati nurani sendiri menurut saya mampu mendatangkan kebahagiaan dan kedamaian dalam hidup. Tidak pernah ada tindakan – tindakan berdosa yang melanggar hati nurani seperti berbohong, tindak kekerasan, penganiayaan, bahkan hingga pembunuhan mampu membuat seseorang berada dalam keadaan tenang. Buah dari tindakan – tindakan tersebut hanyalah penyesalan dan rasa bersalah yang menjadikan hidup tidak tenang. Tetapi apabila kita terus mengasah dan membuka diri pada hati nurani kita, maka tentunya kehidupan di dunia ini akan terasa lebih berarti.