Banjir di Awal Tahun 2021

by: Annisa Rachmadiyanti

NIM: 2301971873

            Apakah hujan anugerah atau hukuman yang diturunkan Tuhan kepada kita? Tergantung bagaimana manusia menyikapinya. Bagaimana kita memperlakukan alam sehingga bisa terjadi apa yang sedang terjadi. Banjir besar yang lagi-lagi menerjang di Kalimantan dan beberapa titik daerah di Indonesia belum lama setelah kita memasuki tahun yang baru layaknya sebuah rutinitas. Di sebagian besar wilayah Jakarta juga mengalami hal yang serupa tahun lalu. Seperti kita tetap tidak bisa bercermin dari pelajaran sebelumnya. Mengapa hal ini bisa terjadi? Tidak lain hanya manusia yang berhak disalahkan, manusia sudah terlena dengan kenikmatan-kenikmatan materialistik dan duniawi. Tidak peduli mengorbankan alam yang sudah memberikan kita banyak berkah untuk harta semata. Kita lupa apa yang kita miliki berasal dari alam juga. Sebagaian jiwa kita ada di alam. Tanpa alam yang ramah dan berlimpah kita tidak akan bisa hidup seperti ini. Tidak berlebihan jika dibilang bahwa alam adalah cerminan hidup kita. Kita lupa bahwa hubungan kita dengan alam adalah timbal-balik. Apabila kita memperlakukan alam sebaik mungkin dengan memberi kembali kepada alam, memelihara dan merawat, kesempatan terjadinya musibah seperti banjir akan berangsur menjadi kecil.

            Yang seharusnya lahan hijau untuk penyerapan air, karena kepentingan bisnis mereka mengalih-fungsikan tanah tersebut untuk mendirikan apartment atau tower pencakar lagit untuk kalangan atas yang bahkan sedikit atau tidak sama sekali terdampak oleh banjir yang menggenangi dan merusak rumah orang kecil. Oknum di pemerintahan yang mengkorupsi uang rakyat yang seharusnya untuk membangun infrastruktur, selokan, jalan air, malah memakan uang tersebut di restoran bintang lima. Sungguh hidup tidak adil tetapi bukan berarti kita harus hidup individualistik. Tuhan berharap kita hidup berdampingan dengan satu sama lain, melihat ke kanan kiri atas bawah. Jangan hanya hidup di dalam gelembung kita sendiri. Sama halnya dengan alam, hidup kita adalah jaringan antara kita, sesama manusia, alam dan Tuhan, dengan kita saling menjaga di antaranya, semoga hukuman ini bisa berkurang. Kita layak mendapatkannya tetapi juga kita perlu bersyukur Tuhan masih peduli kepada kita untuk memberi peringatan dengan harapan kita bisa melangkah ke jalan yang lebih baik.