Pandemi Covid-19 dan Permasalahan Sosial (1)

Murty Magda Pane, ST., M.Si (D3371)

Kita semua mengetahui bahwa sejak jumlah kasus Covid-19 meningkat di Indonesia, berbagai permasalahan sosial dan ekonomi muncul di tengah masyarakat. Tak dapat dipungkiri jika Covid-19 telah hampir melumpuhkan kondisi sosial ekonomi masyarakat Indonesia, khususnya di beberapa daerah dengan tingkat penyebaran tertinggi seperti Jabodetabek.

Akibat kasus Covid-19 ini, pemerintah Indonesia mulai melakukan berbagai kebijakan seperti mengeluarkan himbauan social distancing, mengeluarkan himbauan untuk Work From Home bagi pegawai, memberlakukan pembatasan wilayah, membangun RS khusus untuk penanganan Covid-19, dan lain-lain. Dengan adanya kebijakan pemerintah ini serta situasi yang semakin genting, tentunya memberikan dampak bagi masyarakat, baik masyarakat menengah ke bawah hingga kalangan elit. Berbagai masalah sosial ekonomi muncul dan dampaknya langsung terasa oleh masyarakat.

Meskipun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah resmi mengubah istilah social distancing menjadi physical distancing, banyak orang masih menggunakan istilah social distancing. Pengubahan istilah  ini dimaksudkan agar interaksi antar masyarakat tetap berlangsung walaupun berjauhan fisik. Tentu hal ini lebih baik, mengingat dalam konsep social distancing telah membatasi interaksi sosial masyarakat. Dalam penerapan physical distancing masyarakat diminta agar tetap terhubung menjalin interaksi sosial dengan cara yang lain. Cara-cara yang banyak digunakan tentunya penggunaan cara-cara daring atau online. Walaupun kita di era informasi dan digital ini sudah cukup terbiasa dengan komunikasi secara daring ini, tetap saja, sebagai makhluk soial, tetap ada tuntutan untuk bertemu dan berinteraksi secara langsung dalam jarak yang cukup dekat. Terjadinya pembatasan berupa physical distancing ini tentunya memberikan dampak berupa permasalahan sosial tersendiri.

Permasalahan sosial sendiri merupakan suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok sosial atau menghambat terpenuhinya keinginan-keinginan pokok warga kelompok sosial tersebut sehingga menyebabkan kepincangan ikatan sosial (Soekanto, 2013, dalam Alifa, 2020). Masalah sosial timbul dari kekurangan-kekurangan dalam diri manusia atau kelompok sosial yang bersumber pada faktor-faktor ekonomis, biologis, biopsikologis, dan kebudayaan. Semakin hari permasalahan sosial ekonomi yang ditimbulkan akibat Covid-19 semakin terlihat nyata bagi masyarakat. Beberapa masalah sosial ekonomi yang terjadi akibat Covid-19 diantaranya : kelangkaan barang, disorganisasi dan disfungsi sosial, tindakan kriminal, melemahnya sektor pariwisata, peningkatan angka kemiskinan dan pengangguran. (sumber: https://puspensos.kemsos.go.id/menganalisa-masalah-sosial-ekonomi-masyarakat-terdampak-covid-19 dan https://padek.jawapos.com/sumbar/07/04/2020/pandemi-covid-19-dan-masalah-sosial/