Pandemi Covid-19 dan Masalah Sosial (4)

Murty Magda Pane, ST., M.Si (D3371)

Setelah membahas 2 (dua) permasalahan sosial sebelumnya, bisa jadi kita baru menyadari ternyata permasalahan social yang terjadi tidak sesederhana yang kita bayangkan. Sangat kompleks permasalahannya. Berikut adalah permasalahan sosial berikutnya, yaitu:

3.   Tindakan Kriminal

Masalah Covid-19 juga dikhawatirkan berdampak pada peningkatan tindakan kriminal. Tindakan kriminal yang dilakukan bisa beragam seperti pencurian alat pelindung diri yang tengah langka saat ini, pembuatan hand sanitizer atau desinfektan palsu yang justru membahayakan kesehatan, penipuan harga bahan pokok, dan lain-lain. Salah satu contohnya yaitu kasus PNS di Cianjur yang tertangkap mencuri 20.000 masker (Kompas, 26 Maret 2020). Tindakan kriminal yang lebih besar lainnya seperti perampokan, pembunuhan, penjarahan, mungkin bisa saja terjadi jika situasi semakin tidak terkendali (https://puspensos.kemsos.go.id/menganalisa-masalah-sosial-ekonomi-masyarakat-terdampak-covid-19).

Masalah yang dideskripsikan di atas hanya berkenaan dengan rendahnya moralitas dari individu atau kelompok. Tetapi bagaimana dengan individu-individu yang sebenarnya cukup bermoral, tetapi karena adanya tekanan-tekanan sosial-ekonomi akibat terjadinya pengurangan pegawai besar-besaran (PHK massal), tentunya bisa saja menstimulasi sisi-sisi hitam dari pribadinya. Ditambah lagi adanya kenyataan pembebasan para narapidana. Tentunya para narapidana ini mungkin saja melakukan tindakan-tindakan kriminal lagi di masyarakat.

4.      Melemahnya sektor pariwisata

Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang berkontribusi besar bagi pendapatan daerah maupun bagi peningkatan lapangan kerja bagi masyarakat. Sektor pariwisata ini terkait dengan hotel, restoran, tempat wisata, dan lain-lain. Namun sejak kasus Covid-19 meningkat, berbagai tempat wisata harus ditutup dalam waktu yang belum ditentukan demi mencegah penyebaran Corona. Dengan ditutupnya berbagai tempat wisata, otomatis akan mempengaruhi pada pendapatan daerah dan khususnya pendapatan masyarakat. Bagi daerah yang mengandalkan sektor pariwisata sebagai penyumbang pendapatan daerah terbesar maka harus waspada dengan penurunan pendapatan daerah akibat ditutupnya tempat-tempat wisata (Fadjarudin, 2020). Selain itu, penutupan tempat wisata juga berpengaruh pada para pekerja yang juga mengandalkan pemasukan dari sektor pariwisata, terutama pekerja sektor informal yang penghasilannya tidak tetap. (https://puspensos.kemsos.go.id/menganalisa-masalah-sosial-ekonomi-masyarakat-terdampak-covid-19 )