Alam dan Lingkungan Menurut Ajaran Alkitab
Nama : Suryo Kusumo Sugiyarto Putro
NIM : 2301962755
Berbicara tentang alam dan lijngkungan hidup, berarti kita membicarakan tentang segala hal yang berhubungan dengan bumi sebagai tempat tinggal kita. Mulai dari tanaman, hewan, udara, iklim dan semua hal yang berpengaruh terhadap kondisi bumi ini. Dapat kita lihat dan kita rasakan, bagaimana perubahan lingkungan terjadi dan berdampak ke kehidupan kita, baik secara langsung dan secara tidak langsung. perubahan ini lebih banyak kita lihat sebagai perubahan yang buruk, atau dengan kata lain, bumi ini semakin rusak. Dengan adanya kerusakan ini, maka terjadinya ketidak seimbangan ekosistem yang terjadi.
Penyebab lingkungan dan alam yang semakin rusak mungkin disebabkan oleh kesalahan manusia yang mengekplotasi alam secara berlebihan dan tidak melakukan perbaikan yang signifikan. Hal ini bisa disebabkan dari cara pandang manusia yang melihat alam dan segala isinya merupakan opbject untuk memenuhi kebutuhan manusia, sehingga lingkungan hanya bermanfaat jika dapat memenuhi kebutuhan manuia.
Dalam Alkitab, ada ayat yang menggambarkan hubunga antara alam dan manusia, seperti pada ayat berikut : kejadian2:19-20 yang berbunyi: “Lalu Tuhan Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Di bawanyalah semuanya kepada manusia untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang di berikan manusia itu kepada tiaptiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu.” Dalam ayat tersebut, dikatakan dengan jelas bahwa manusia bertanggung jawab terhadap semua ciptaan-Nya yang diciptakan disekeliling manusia. Terhadap segala ciptaan-Nya, seharusnya manusia bisa bersikat menghargai lingkungan sebagai hubungan kerja sama dan timbal balik antara manusia dan alam. Kita perlu memperlakukan alam dengan belas kasih, sesuai dengan pokok ajaran agama, yaitu saling mengasihi. Manusia perlu mengembangkan pemahaman untuk dapat mengelola alam dengan hati-hati, sehingga dari satu sisi alam memberikan keuntungan kepada manusia, disisi lain, manusia menjaga kelestarian lingkungan hidup. Tindakan seperti itu tercermin didalam alkitab pada Kejadian 2 : 15, yang berbunyi “Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman eden untuk mengusahan dan memelihara taman itu”.
Menurut ajaran agama Kristen dan Katolik yang berkembang ini, mereka mempunyai visi untuk mewujudkan misi sosial gereja dalam mengusahan pemeliharaan lingkungan.
Saya sebagai seorang Kristen secara konstitusi negara, namun tumbuh dilingkungan Katolik, merasakan perbedaan yang sangat berlawana tentang aktualisasi dari visi gereja yang ada. Secara pengalaman pribadi, dalam kegiatan gerejawi, agama Kristen hampir tidak pernah ada dalam khotbah tentang memelihara lingkungan sekitar, dalam tiap ibadah, lebih banyak berfokus pada pengembangan gereja dan manusia itu sendiri. Namun, didalam kegiatan agama Katolik, banyak kegiatan yang berhubungan dengan alam, sering kita lihat sering adanya kegiatan penanaman pohon, pendaikin gunung ataupun acara-acara yang berhubungan dengan alam. Hal ini selain bertujuan untuk mengenalkan alam kepada generasi Tuhan, juga mengenal Tuhan melalui alam sekitar.
Lalu kita sebagai seorang pribadi yang mengetahui ajaran Alkitab, apa yang seharusnya kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Saya secara pribadi mempunyai prinsip, jika kita tidak bisa melakukan perbaikan secara signifikan, dan tidak bisa mengerahkan banyak orang untuk mendukung perbaikanlingkungan secara masif, maka saya tidak melakukan perusakan dan ekploitasi sumber daya yang berlebihan. Semua hal ini dimulai satu langkah kecil dalam kehidupan kita sehari-hari. Apalah arti kita melakukan perbaikan, tapi tidakan sehari-hari kita masihm elakukan kegiatan yang merusak lingkungan sekitar kita. Sebagai contoh kecil, penggunaan plastik yangtidak bisa diuraikan alam. Kita protes terhadap regulasi yang ada, kampanye “save earth”, tapi hal itu percuma jika kita dalam sehari-hari masih menggunakan plastik, entah sedotanplastik, kantong belanja plastik atau plastik dengan jenis lain yang tidak dapat diuraikan oleh bumi. Jadi marilah kita dengan sadar secara seorang pribadi untuk tidak ikut andil alam kerusakan dan eksploitasi alam yang semakin masif ini. Bukankah kehadiran Tuhan dapat dirasakan melalui perilaku kita sehari-hari?