Alam dan Lingkungan

Nama : Dewinta Apriliana

NIM : 2301963493

Dalam Islam, menjaga kelestarian alam dan lingkungan merupakan tugas manusia di bumi sebagai khilafah. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memerintahkan manusia untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan sebagaimana dituliskan dalam kitab suci Al-Qur’an. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman pada Al-Qur’an tidak hanya sekali tentang menajaga alam dan linkungan di bumi ini.

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga befirman bahwa kerusakan alam dan lingkungan terjadi atas ulah manusia itu sendiri. Rusaknya alam dan lingkungan dapat menyebabkan bencana alam bagi manusia itu sendiri dan makhluk ciptaan Allah lainnya. Manusia saat ini semakin berlomba-lomba memperkaya diri dengan mengelola alam secar liar tanpa memikirkan dampak yang akan ditimbulkan. Penebangan pohon secara ilegal dan pembakaran hutan untuk membuka lahan properti untuk bisnis yang menguntungkan diri manusia itu sendiri. Allah berfirman pada Al-Qur’an surat Ar-Rum ayat 41-42 yang artinya:

Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (41)

Katakanlah (Muhammad), “Bepergianlah di bumi lalu lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).” (42)

Dalam ayat tersebut dapat ditafsrikan bahwa Allah menghendaki sebagian manusia di muka bumi merasakan akibat dari ulahnya sendiri merusak alam yaitu dengan didatangkannya bencana alam kepada mereka. Tujuan Allah Subhanahu wa Ta’ala mendatangkan bencana tidak lain sebagai teguran kepada manusia yang zalim terhadap alam agar manusia itu sadar bahwa yang dilakukannya adalah perbuatan yang tidak benar dan kembali ke jalan yang benar, yaitu menjaga kelestarian alam dan lingkungan.

Banyak manusia yang tamak dan lupa bahwa alam dan lingkungan diciptakan untuk dimanfaatkan dengan tetap memelihara kelestaraiannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan alam dan lingkungan pasti ada hikmahnya dan yang mengingkarinya adalah orang yang kufur. Allah Subhanahu wa Ta’ala juga tidak hanya menciptakan alam dan lingkungan saja, ettapi juga menurunkan hujan, menciptakan angin dan menyuburkan tanah menjadi subur yang dapat menghasilkan buah dan manfaat untuk manusia. Sebagaimana firman Allah pada Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 56-58 yang artinya:

“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.(56) Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, Maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, Mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. (57) Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.(58)”

Dari ayat tersebut juga Allah memerintahkan manusia untuk tidak membuat kerusakan di bumi, senantiasa berdo’a kepada Allah dengan rasa takut dan penuh harap. Dari ayat tersebut juga menjelaskan bahwa Allah memperhatikan kesejahteraan makhluk-Nya dengan menciptakan alam dan menurunkan hujan dan menciptakan tanah yang subur dan buah-buahan itu. Sungguh Allah Maha Pengasih dan Penyayang pada umat-Nya.

Dari ayat-ayat Al-Qur’an tersebut hal yang dapat saya ambil adalah bahwa apa yang kita sebagai manusia lakukan pasti akan mendapat balasannya. Allah tidaklah menciptakan alam dan lingkungan dengan sia-sia, Allah menciptakan alam dan lingkungan untuk dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia di bumi ini, tetapi manusia harus menjaga kelestariannya. Contoh dalam hal tersebut misalnya melakukan penebangan pohon untuk keperluan hidup manusia namun dengan melakukan sistem tebang pilih dan melakukan reboisasi (penghijauan kembali). Allah Subhanau wa Ta’ala juga sangat peduli pada makhluk-nya di bumi ini dengan menciptakan hujan dan angina, jadi tidak patutulah kita sebagai manusia masih memaki atau mengumpat jika hujan turun karena hujan adalah anugrah dari Allah sebagai bentuk kasih sayang-Nya pada umat-Nya.

Jadi sebagai manusia harus senantiasa memanfaatkan alam dan lingkungan dengan baik sesuai kebutuhan, menjaga kelestariannya dan selalu bersyukur dan berdoa pada Allah Tuhan Yang Maha Esa agar Allah tidak menurunkan bencana untuk kita di bumi ini. Sungguh Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Referensi:

  • https://www.bacaanmadani.com/2017/01/ayat-ayat-al-quran-tentang-menjaga.html
  • https://swararahima.com/2018/08/13/ayat-ayat-alquran-tentang-penyelamatan-lingkungan/
  • https://almanhaj.or.id/3456-islam-dan-lingkungan-hidup.html