Pancasila, Ideologi Indonesia

Oleh: Imanuel Eklesio (Mahasiswa Binus University Jakarta)

Ideologi adalah sinonim yang diajukan oleh Destutt de Tracy untuk “science of ideas” pada tahun 1796, terambil dari bahasa Yunani idea (archetype, concept of a thing in the mind of God, ) dan logie (a speaking, discourse, treatise, doctrine, theory, science,).

Indonesia, negara kita, memiliki sebuah ideologi yang dinamakan Pancasila, berarti lima sila yaitu: 1. KeTuhanan Yang Maha Esa, 2. Kemanusian yang Adil dan Beradab, 3. Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Dari nama Ideologi, kita dapat menginterpretasikan bahwa Ideologi adalah dasar dari segala hal, karena segala hal terbentuk dari kumpulan ide. Dalam konteks Pancasila, Ideologi berguna sebagai jiwa, kepribadian, pandangan hidup, dasar negara, sumber segala sumber hukum, janji luhur saat mendirikan negara, cita-cita, dan tujuan Bangsa Indonesia.

Bangsa Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki julukan Nusantara, terdiri dari Nusa yang berarti pulau-pulau, dan Antara yang berarti lain atau seberang. Indonesia juga letaknya strategis karena terletak di antara 2 benua, dan 2 samudera, sehingga banyak juga orang yang keluar masuk Indonesia. Oleh sebab itulah negara kita, Indonesia sangat multikultural, maupun itu suku, agama, budaya, ataupun aliran kepercayaan.

Bila Indonesia tidak memiliki sebuah dasar negara yang kuat, maka Indonesia akan dengan mudah hancur dikarenakan oleh tingkat toleransi yang tidak terlalu tinggi, dan multikulturalisme tersebut. Pancasila dapat membantu menyatukan negara Indonesia dengan memiliki sebuah tujuan dan cita-cita yang sama.

Pancasila sebagai dasar segala sumber hukum, yang dapat menegakkan keadilan agar kita semua dapat terus bersama berjalan ke tujuan kita yakni kesejahteraan bersama lahir batin sebagai sebuah nation, bangsa.

Sebagai mahasiswa, kitapun dapat memperkuat dan melestarikan ideologi negara Indonesia dengan cara kita sendiri, yaitu belajar dengan giat dan mempraktikkan toleransi antar suku, agama, budaya, maupun aliran kepercayaan, dan juga nilai-nilai sosial yang terkadang dilupakan oleh orang-orang seperti kejujuran.


Referensi:
Kennedy, Emmet. “” Ideology” from Destutt De Tracy to Marx.” Journal of the History of Ideas (1979): 353-368.
https://www.etymonline.com/word/ideology
https://www.etymonline.com/word/idea?ref=etymonline_crossreference
https://www.etymonline.com/word/-logy?ref=etymonline_crossreference
Salikun & Lukman Surya (2014). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,. jakarta: Pusat Kurikulum dan Penerbitan, Balitbang, Kemendikbud. hlm. 36.