Berteologi Pembangunan
Oleh: Ramot Peter, S.Pd., M.Th
Jurusan : Character Building
Di dalam Alkitab diceritakan bahwa Tuhan Yesus sangat tergerak hatinya oleh belas kasihan terhadap orang banyak yang berbondong-bondong datang kepadaNya. Jumlah mereka yang mengikutiNya berjumlah 5000 orang laki-laki belum termasuk perempuan dan anak-anak di kota Betsaida. Ia menerima dan menyediakan waktu untuk mengajar serta melakukan mujizat kesembuhan kepada mereka. Bahkan Yesus berkata kepada murid-muridnya agar mereka diberi makan (Matius 14:16; Lukas 9:13). Ini membuktikan Yesus peduli dengan kebutuhan jasmani orang banyak itu sedangkan makanan yang ada pada murid-murid hanya 5 roti dan 2 ikan. Tuhan Yesus memberkati 5 roti dan 2 ekor ikan yang berada ditanganNya dan mujizat terjadi sehingga kebutuhan jasmani 5000 orang terpenuhi bahkan sisa 12 keranjang.
Ajaran dan tindakan Yesus tersebut dapat jadikan dasar pemahaman tentang Teologi Pembangunan. Yesus secara pribadi maupun murid-murid sebagai komunitas telah melakukan tindakan demi kebaikan dan kelangsungan kehidupan serta kesejahteraan atau kualitas hidup manusia lainnya dalam aspek sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan serta pengembangan spiritualitas dengan fokus kepada Allah merupakan implementasi Teologi Pembangunan. Orang Kristen di manapun berada harus menjadi pelaku Teologi Pembangunan dan sebagai mitra pembangunan di dalam masyarakat untuk menyongsong masa depan menuju Indonesia maju. Perlu hati yang tergerak dan kerja sama yang baik dari setiap bagian masyarakat untuk melaksanakan pembangunan dengan memanfaatkan kemampuan, sumber daya serta fasilitas yang ada.
Jadi, teologi pembangunan merupakan pembangunan manusia untuk menjadi manusia utuh dan merdeka serta penghormatan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai citra dan rekan sekerja Allah di mana Allah sebagai sumber utama pelaksana pembangunan. Berteologi pembangunan menjadi penting bagi umat Kristen sebagai wujud peduli bangsa dan cinta NKRI.