TOLERANSI

Nama : Aprilia Thelie – mahasiswa business Creation Universitas Bina Nusantara & Hari Sriyanto

Indonesia merupakan negara yang sangat beragam mulai dari suku, etnis, budaya, agama dan adat istiadatnya. Kebaragaman tersebut merupakan sebuah anugerah yang harus disyukuri. Untuk bisa mensyukurinya salah satu hal yang perlu dilakukan adalah menumbuhkan sikap toleransi.

Toleransi berarti sabar dan menahan diri. Kita bertoleransi untuk orang lain dalam hal perbedaan agama, suku dan tujuan, dan yang lainnya. Sifat toleransi memberi sebuah kebebasan untuk manusia agar bisa menjalani apa yang ia percayai atau yakini, apakah itu agama, pandangan atau hal lainnya. Toleransi adalah sebuah sikap yang bisa memberi efek keharmonisan dan dapat menghindari terjadinya diskriminasi, walaupun terdapat perbedaan diantara kita.

Di Indonesia banyak terdapat agama sehingga diperlukan sikap toleransi antar pemeluk agama, demi terwujudnya kerukunan dan kedamaian di negara ini. Dalam pembukaan UUD 1945 pasal 29 ayat 2 disebutkan bahwa “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya sendiri-sendiri dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya”. Sehingga kita sebagai warga negara sudah sewajarnya saling menghormati antar hak dan kewajiban yang ada diantara kita demi menjaga keutuhan Negara dan menjunjung tinggi sikap saling toleransi antar umat beragama.

Banyak kasus di Indonesia yan menunjukkan masih terjadi ketidaktoleransian antar umat agama. Maka dari itu banyak terjadi kasus peperangan atau benci dan mendengki atas nama agama. Konflik yang paling besar berpengaruh kali ini adalah saat urusan agama dicampur adukan dengan urusan politik. Inilah peristiwa yang fatal, membuat setiap individu saling bermusuhan dengan individu lainnya sebab berbeda pandangan.

Alasan banyaknya konflik akibat perbedaaan ini adalah karena ada yang belum mengerti betapa pentingnya multikulural atau pluralisme. Sebenarnya, tanpa perbedaan kita tidak dapat saling melengkapi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah; apa yang akan terjadi apabila semua orang berjualan makanan yang sama? Tentu kita tidak dapat menikmati lauk lainnya. Demikian pula dengan beragama, tujuan adanya perbedaan agama adalah untuk dapat saling mengingatkan dan melengkapi.

Alasan lainnya adalah karena fanatisme agama dan merasa dirinya lebih hebat dibandingkan orang atau agama lain. Untuk mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara. Salah satunya adalah dialog agama. Dialog agama bertujuan agar kita lebih memahami tentang agama tersebut, sehingga tidak menghakimi suatu agama apalagi tanpa dasar pengetahuan. Dialog agama tidak dapat dilakukan tanpa adanya kesadaran dari diri pribadi untuk mau belajar. Sikap keterbukaan sangat diperlukan ketika dialog agama. Kita harus melakukannya dengan pemikiran yang bijak. Oleh karena itu, cara yang terbaik adalah dengan dimulai dari diri sendiri.

Usaha lainnya yang dapat kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengembangkan sikap toleransi adalah seperti berbagi dengan sesama tanpa pandang bulu, menjaga diri kita agar tidak terjadi pencemaran terhadap simbol agama mana pun, menjauhkan diri dari sikap provokatif, dan lain-lain.