Peran Agama Menciptakan Perdamaian Dunia

Nama : Sherleen Daventa

NIM : 2201781842

& Daulat Marulitua

Agama selalu berpartisipasi dalam menciptakan dunia yang lebih baik, adil, dan damai. Agama secara historis dan teologis lahir dari kondisi yang dimana manusia hidup dalam dosa. Dalam konteks ini, agama mendorong transformasi sosial dari situasi konflik dan ketidakberdayaan menjadi situasi yang lebih baik, adil, damai, dan penuh dengan sukacita. Untuk dapat menjadi contoh bagi perdamaian dunia, agama tentu harus Kembali dengan mendengarkan pesan-pesan Tuhan. Hal ini dapat kita lakukan dengan membaca dan mempelajari kitab suci. Kalau pesan-pesan dala kitab suci sulit untuk dimengerti, berusahalah untuk menafsirkannya dengan mendengarkan hati nurani masing-masing. Peran agama dalam mengatasi konflik dapat dilakukan dengan melakukan dialog antar kelompok agama yang berbeda. Dalam konteks ini, perbedaan adalah cara Tuhan memberikan pesan-pesanNya kepada manusia. Saling menghargai dan menghormati orang-orang yang beragama berbeda menjadi salah satu langkah dalam membangun dunia yang lebih baik dan juga, merupakan cara agama dalam menemukan pesan Tuhan mengenai bagaimana perdamaian dunia perlu diciptakan.

Dialog antar umat beragama ada banyak macamnya. Ada dialog kehidupan, dialog melakukan pekerjaan sosial, dialog pengalaman keagamaan, dan dialog teologis. Sebagai mahasiswa, kita juga dapat ikut serta dalam menciptakan perdamaian dunia antar umat beragama. Seperti yang telah disebutkan dalam paragraf diatas, salah satu cara mudah yang dapat kita lakukan adalah dengan melakukan dialog kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan kampus sehari-hari, kita akan menjumpai banyak teman dengan latar belakang agama yang berbeda-beda pula. Oleh karena itu, kita perlu belajar untuk saling menghormati dan menghargai teman-teman kita yang berbeda agama. Misalnya, memberi ucapan selamat hari raya kepada teman kita yang merayakannya, menghormati teman yang sedang melaksanakan puasa, dan lain sebagainya.

Dalam alkitab sendiri, kita dapat menemukan ayat-ayat yang menjelaskan tentang perdamaian. Yang pertama adalah sebuah ayat dari Yohanes 16: 33 yang berbunyi: “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.” Maksud dari ayat tersebut adalah jika kita mengalami kesulitan atau cobaan dalam menjalani kehidupan ini, Allah akan selalu menyertai kita supaya kita dapat beroleh damai sejahtera dalam kehidupan masing-masing. Ayat kedua adalah Matius 5: 9 yang berbunyi: “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah”. Ayat ini berkaitan dengan menciptakan perdamaian dunia antar umat beragama, jika kita mampu belajar saling menghargai dan menghormati sesama yang berbeda agama.

Agama bukan hanya mengatur hubungan manusia dengan penciptanya dan bukan juga hanya urusan yang menyangkut para pengikut agamanya masing – masing. Namun, sesungguhnya semua agama mengajarkan kebaikan, cinta kasih, dan keadilan bagi semua umat manusia. Dari sini dapat dilihat bahwa agama memiliki peranan penting yang dapat mengatur dan membentuk para penganutnya untuk menciptakan perdamaian di dunia dan memiliki pengaruh yang besar dalam menciptakan hubungan baik antar sesama umat manusia. Walaupun dalam kenyataannya, masih banyak agama yang dijadikan sarana untuk kepentingan kelompok -kelompok yang tidak menyukai perdamaian dunia. Kelompok yang ekstrimis dan fanatik terhadap sesuatu sering kali menjadikan agama sebagai tameng yang akhirnya menimbulkan konflik. Agama tidak lagi dipandang sebagai alat pemersatu namun sebaliknya sebagai bahan konflik. Agama seharusnya dijadikan sebagai pemersatu, bukan pemecah sebagaimana yang setiap agama ajarkan. Adanya agama di dunia ini menurut saya sebagai pedoman setiap masing-masing individu. Bahkan, apapun agama yang kita anut, kita masih sama-sama manusia yang saling membutuhkan manusia lain.

      Akan sangat disayangkan jika dunia ini berperang hanya karena masalah agama. Sebagai mahasiswa yang menyadari hal ini, sudah sepatutnya semua generasi-generasi pemuda saat ini sadar akan pentingnya peran para generasi penerus dan peran agama yang sudah seharusnya untuk menciptakan kedamaian dunia. Sebagai mahasiswa, kita harus sadar bahwa dunia sangat luas dan sangat beragam juga individu yang ada di dalamnya. Tugas kita pun kedepannya ialah mempertahankan kedamaian yang saat ini sudah ada dan menghapuskan segala hal yang sifatnya diskriminatif yang dapat mengganggu perdamaian. Peran mahasiswa untuk menciptakan dan menjaga perdamaian pun banyak yang dapat dilakukan, termasuk salah satunya yang dapat kita lakukan dari hal yang sederhana namun bermakna ialah menjadi individu yang mau menerima dan menyukai perbedaan. Sebab jika kita sudah sadar akan hal tersebut, ini akan melahirkan sifat toleransi. Sifat toleransi inilah didapat dari pemahaman bahwa manusia yang hidup di dunia ini sangat beragam dan kita saling membutuhkan satu sama lain. Dengan sadarnya akan hal ini pun, kita bisa mengembangkan cara-cara lain, yaitu agar menjadi individu yang berakhlak mulia, generasi penerus yang berkarakter, dan pemuda yang menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsanya.

      Dalam Islam, terdapat banyak sekali dalam Al-Qur’an dan Haditz yang mengatakan bahwa Allah sangat menyukai perdamaian dan sesungguhnya manusia-manusia yang mulia dan bertaqwa di sisiNya ialah manusia yang mencintai perdamaian. Dalam ajaran Islam pun, Allah menyebutkan dalam Al-Qu’ran bahwa seorang Muslim harus berbuat baik tidak hanya ke sesama Muslimin lainnya, namun berbuat baik kepada seluruh umat manusia. Dari sini dapat disimpulkan bahwa Islam sangat mendorong umatnya untuk tidak saling membeda-bedakan satu sama lain dan pentingnya arti toleransi. Islam juga mengajarkan bahwa perjalanan menuju kedamaian dimulai dari seorang individu itu sendiri. Sumber pertamanya ialah ditanamkan dari dalam hati masing-masing. Ketika ia berkembang dalam pribadi seseorang, maka keluarganya akan mendapatkan kedamaian. Dari keluarga, dampaknya akan berkembang ke masyarakat. Dan saat sebuah bangsa meraih kedamaian itulah, maka ia akan berkontribusi pada perdamaian dunia.