KEBERAGAMAN DAN KONFLIK SOSIAL
Nama : Thalia Tainus Oyong – mahasiswa jurusan DKV Animasi Unversitas Bina Nusantara
& Hari Sriyanto
Indonesia merupakan bangsa yang dibangun dari dan diatas keberagaman. Disatu sisi keberagaman ini menjadi suatu daya tarik bagi bangsa lain untuk mempelajari toleransi, kerja sama dan kebersatuan. Namun di sisi lainnya, keberagaman itu sendiri cenderung mendorong konflik sosial yang berdasarkan pada keberagaman itu sendiri. Pertama-tama, kita terlebih dahulu memahami tentang apa itu keberagaman.
Keberagaman itu sendiri merupakan anugerah yang diperoleh dari Tuhan Yang Maha Esa. Dengan memahami keberagaman atau berbagai macam sifat dan ciri-ciri setiap individu, sifat tenggang rasa dalam diri akan terasah. Tenggang rasa merupakan seseorang yang dapat menghargai perasaan orang lain. Keberagaman budaya di NKRI merupakan suatu keberagaman yang sangat unik dan keberagaman tersebut berbeda dengan masyarakat lain yang ada di dunia ini.
Jika keberagaman tersebut disalahtanggapkan, maka kehidupan masyarakat yang ada di NKRI menjadi rawan konflik. Konflik sosial secara sosiologis dapat didefinisikan sebagai berbagai masalah sosial yang menimbulkan pertentangan dalam kehidupan masyarakat atau bernegara, yang disebabkan oleh adanya perbedaan pendapat atau pandangan tertentu, akibat tidak adanya rasa toleransi dan perasaan saling mengerti akan kebutuhan individu masing-masing.
Konflik bisa terjadi akibat adanya perbedaan pandangan antara dua atau lebih kelompok masyarakat di suatu wilayah. Hanya saja, banyak orang memanfaatkan konflik ini untuk kepentingan lain hingga pecah menjadi lebih besar. Kepribadian seseorang dibentuk secara internal dan ekstrnal yakni dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Setiap masyarakat memiliki nilai-nilai dan norma-norma sosial yang beragam. Apa yang dianggap baik oleh suatu masyarakat tertentu belum tentu sama dengan apa yang dianggap baik oleh masyarakat lainnya. Misalnya orang Batak dengan orang Papua yang memiliki budaya berbeda, jelas akan membedakan pola pikir dan karakter yang berbeda pula.
Salah satu contoh konflik sosial yang terjadi di Indonesia adalah Konflik Antar Suku di Kota Sampit yang terjadi pada tahun 2001. Konflik tersebut merupakan salah satu konflik yang sungguh mengerikan yang pernah terjadi di NKRI dan mengakibatkan Suku Dayak yang memenuhi hampir semua wilayah Kalimantan Tengah murka.
Jadi, sebagai Warga Negara Indonesia yang patuh terhadap hukum, terutama sebagai pelajar dan mahasiswa / mahasiswi, kita harus membiasakan diri untuk selalu rukun terhadap satu sama yang lain agar kehidupan sosial kita dapat mencapai dengan harmonis dan penuh ketenangan tanpa adanya ketegangan konflik