Demokrasi dalam WhatsApp

By : Silverius Constantino Johanes Maria Lake

Penyidik Kepolisian Daerah Metro Jaya menyelidiki kasus dugaan peretasan akun WhatsApp milik Ravio Patra Asri, peneliti kebijakan publik dan pegiat advokasi legislasi. Dalam hal ini penyidik mencoba mendapatkan informasi dari Facebook Corporation. Pengungkapan kasus Ravio penting sebagai salah satu ujian bagi komitmen negara terkait dengan demokrasi dan hak asasi manusia (Kompas, Selasa 28 April 2020, hlm. 2)

Ketika konsep demokrasi bertemu dengan media sosial WhatsApp suasana demokratis tentu semakin hidup dan berkembang. Berbagai percakapan dan dialog melalui media sosial WhatsApp mengalir dengan bebas terungkap dalam kata-kata, gambar-gambar dan video. Di sanalah masyarakat bertemu satu sama lain dalam kebebasan dan demokrasi.

Dihubungkan dengan kasus peretasan akun WhatsApp Ravio Patra Asri, tentu harapan akan kebebasan dan demokrasi dipertanyakan. Ketika orang bertanya tentang kehadiran dan perlindungan negara Indonesia dalam konteks tersebut, pasti merujuk pada pasal-pasal pelindungan konsumen dan pasal-pasal pelanggaran peraturan dan hukum. Namun yang perlu dikomunikasikan di sini adalah bagaimana dialog dan konten dialog itu dibangun di suatu media sosial seperti WhatsApp. Sebagai media sosial utama yang tengah mengarungi dunia mungkin sisem informasi yang bernilai moral dikedepankan. Seperti nilai komunikasi yang sarat dengan persaudaraan dan persahabatan disampaikan dalam dialog. Misi dialog yang murni dan terbaik dalam media sosial rasanya dibutuhkan dalam kebebasan dan demokrasi.

Dalam konteks kebebasan dan demokrasi, berdialog melalui komunikasi yang efektif sangat baik bagi pemimpin, pengamat, pengambil kebijakan, pemangku kepentingan atau masyarakat biasa. Jadi komunikasi menjadi kunci keberhasilan atau kegagalan, dalam membangun relasi atau menghancurkan tim dan organisasi yang dibentuk (Maureen Orey, 2015)

Di sinilah kebebasan dan demokrasi melalui dialog di tengah arus media sosial terbesar di dunia, WhatsApp dan Facebook Corporation berperan dalam penyadaran masyarakat dan pembaruan diri. Masyarakat pun mematuhi kode etik korporasi tersebut. Terlepas dari proses pengaduan dan penyelesaian masalah peretasan akun, narasi tersebut mengajak masyarakat membangun komunikasi yang manusiawi dan efektif sebagai kunci keberhasilan dalam kebebasan berdemokrasi. Lawan peretas dengan nilai-nilai komunikasi yang efektif dan berwibawa!