Dampak Ekonomi Dalam Masa Pandemi
Nama : Xenia Dharmawan
Universitas Bina Nusantara
Menurut Saya kebijakan larangan keluar rumah ini merupakan kebijakan yang tepat untuk mengurangi peluang tertularnya kita dari virus, karena proses virus ini dapat menyerang tubuh kita dengan sangat mudah yaitu dapat melalui penyebaran udara dan juga kontak langsung dan ditambah lagi tingkat pasien yang tertular Corona di Indonesia semakin meningkat karena banyak masyarakat yang masih saja tidak meladeni kebijakan pemerintah tersebut dan menganggap remeh Virus ini. Banyak para pekerja yang nekat keluar dari rumah untuk bekerja (Seperti driver Ojek Online, Jurnalis berita) karena memang mereka tidak mempunyai pilihan, mereka hanya dapat mendapatkan uang saat mereka keluar dari rumah.
Banyak pula karyawan yang terancam pemberhentian hak kerja (PHK) karena banyak pekerjaan yang tidak memungkinkan untuk dikerjakan dirumah, seperti halnya kegiatan produksi yang bergantung pada mesin yang berada di tempat produksi. PHK ini juga dilakukan karena kurangnya pembelian dari konsumen dan dibatasinya ekspor ke negara tertentu sehingga akan menghambat ekspor dan mengurangi pendapatan perusahaan, bahkan perusahaaan bisa mengalami kerugian. Ada pun penyebab lain dari di PHK nya para karyawan yaitu karena kelangkaan bahan baku untuk diproduksi yang di impor dari negara luar seperti dari negara Tiongkok sehingga akan menghambat kegiatan industri. Perusahaan yang berhenti beroperasi dan peningkatan jumlah angka pengangguran dapat menghambat dan mengurangi produk domestik bruto (PDB) serta menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dalam mengahadapi hal tersebut Presiden Jokowi juga memberikan kebijakan yang diharapkan dapat membantu masyarakat di bidang ekonomi, salah satunya Pembebasan biaya untuk pelanggan listrik 400 VA selama 3 bulan ke depan, Selain itu pemerintah menambah insentif perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) hingga 175.000.
Pemerintah juga memberikan dukungan logistik sembako dan kebutuhan pokok dengan alokasi anggaran Rp25 triliun, dan Pemerintah akhirnya menaikkan anggaran Kartu Prakerja dari semula Rp10 triliun menjadi Rp20 triliun. Sementara itu, jumlah penerima manfaat ditetapkan sebesar 5,6 juta orang dan diutamakan pekerja informal serta pelaku usaha mikro dan kecil. Dampak virus Corona di kehidupan Sosial juga sangat terasa di antaranya adalah timbulnya rasa curiga dan hilangnya kepercayaan terhadap orang-orang yang ada di seputaran kita atau yang baru kita kenal, Pada saat kita berbicang atau berjumpa baik di lingkungan kantor maupun di lingkungan rumah dan dengan masyarakat setempat kita pun enggan berjabat tangan, meskipun mereka adalah orang tua, sebagaimana yang telah orang tua kita ajarkan kepada kita untuk selalu menghormati yang lebih tua.
Namun memang situasi saat ini mengharuskan kita untuk menghindari berjabat tangan dan harus menjaga jarak ± 2 meter bila ingin berbicara dengan orang lain, apalagi orang yang tidak kita kenal, Sebagai warga negara yang baik dan patuh pada pemerintah dan aturan kita hanya perlu disiplin terhadap kebijakan social distancing dan physical distancing (jaga jarak aman). Lakukan tagar #dirumahAja untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 agar perekonomian Indonesia cepat pulih kembali, dan kita dapat menjalani kehidupan sosial secara normal kembali. Sekian pendapat dari Saya, atas perhatian Bapak, Saya ucapkan Terima Kasih.