AGAMA DAN PERDAMAIAN
Nama : Aldo Leviko Marshal
NIM : 2201737583
Kelas : LA17
Universitas Bina Nusantara
Tuhan menginginkan para manusia berbeda – beda dari adanya kitab taurat, zabur, injil, dan Al-Qur’an. Akan tetapi Tuhan menitipkan satu pesan, “hanya kasih Tuhan lah yang mempertemukan kita semua”.
Allah bersemayam di dalam setiap manusia yang hidup. Humanity is One and have no color. Jika semua kitab suci dipadatkan maka pemadatannya adalah kasih.
Jika ada orang melakukan kekerasan atas nama agama, itu bukan agama. Karena tidak ada kekerasan dalam agama.
Setiap orang yang memiliki iman adalah orang – orang yang bersaudara, maka tidak ada kata bahwa kafir adalah orang yang mengimani agama selain islam melainkan kafir adalah orang yang tidak memiliki iman kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Berbuat baiklah bagi sesama dan abaikanlah jika di olok – olok seperti orang gila karena hal tersebutlah yang merupakan langkah pertama menjadi seorang tokoh besar.
Sebagai rakyat yang berwarga Negara dan memiliki iman yang berbeda kita harus saling menghormati dan tidak saling menyalahkan karena hal tersebut menunjukan bahwa kita sudah matang dalam beragama dimana kita di tingkat yang mulai melihat kesalahan diri sendiri.
Kemudian sebagai penganut agama dan keimanan yang menjadi rakyat di Negara ini kita harus berkontribusi dan juga berkorban demi negeri ini.
Dalam perjalanan setiap penganut agama menuju kepada Allah yang sama jika dari Kristen melalui kristus menuju Allah, jika dari Islam melalui Nabi Muhammad menuju Allah, jika dari Hindu bersatu antara atman dan brahman menuju Allah, jika dari Budha melepas karma dari dunia ini sampai akhirnya bersatu dengan yang ilahi.
Pertemuan dan perjumpaan mengubah persepsi dan pandangan agama dari setiap orang. Di setiap kita berjumpa dengan orang dengan iman yang berbeda melihat kebaikan dari masing – masing penganut agama dan hal tersebutlah yang menciptakan sebuah persatuan.
Kita semua dalam agama – agama menggerakkan (tidak hanya para tokoh2 agama saja) tapi juga menggerakkan umat kita masing – masing untuk bisa berdialog, untuk bisa berjumpa maka disitu ada kebaikan – kebaikan yang bisa mengalir dan muncullah persaudaraan.
Spiritual dan material itu harus seimbang, jadi tidak hanya hebat dalam bersembayang tetapi juga bisa memahami bagaimana bisa mengembangkan dan lainnya.
Salah satu cara memoderasi adalah dengan cara melihat kemanusiaan jadi kita harus bisa keluar dari sekat-sekat keagamaan dan berjumpa dengan orang yang memiliki agama yang lain.
Kita memiliki satu tujuan dan Tuhan tidak melihat apa agama kita tetapi Tuhan melihat amal baik yang kita perbuat, bagi orang yang memperjuangkan perdamaian itu merupakan salah satu perbuatan yang mulia.
Dalam diri kita masing – masing bersemayam cahaya ilahi dari sang pencipta oleh karena itu kita harus saling menghormati, saling mencintai, saling menjaga.
Memiliki negara yang memiliki bermacam penganut agama merupakan sebuah anugerah yang diberikan oleh tuhan kepada kita.
Orang yang benar itu pasti akan banyak yang menentangnya ada yang di olok-olok sebagai setan, iblis maupun atheis, hal ini adalah salah satu tantangan dan resiko apabila kita berjalan dijalan kebernaran.