PANDANGAN AGAMA ISLAM TENTANG ALAM SEMESTA

Nama : FADILLAH                                                                

NIM : 2201825346

Kelas : LL21

Belakangan ini sering terjadinya bencana alam, seperti gempa bumi, banjir melanda dimana – mana, serta menyebarnya wabah virus / penyakit . Tentu hal tersebut tidak di inginkan bagi siapapun, namun juga tidak dapat di hindari oleh siapapun. Maka hal yang paling baik untuk dilakukan yaitu berserah diri kepada Tuhan. Karena Tuhan lah yang memiliki jalan keluar yang paling terbaik bagi umatnya. Dibalik dari kita berserah diri ke pada Tuhan namun dianjurkan juga bagi umatnya untuk berusaha menghindari berbagai bencana yang terjadi  dengan waspada  serta antisipasi dengan segala bentuk bencana yang terjadi.

            Terkada bencana alam juga terjadi oleh ulah manusia itu sendiri atas keserakahannya. Namun tak jarang juga setelah bencana menimpanya, sekumpulan masyarakat menyalahkan Tuhan. “mungkin Tuhan marah”. Tujuan Tuhan dalam menciptakan alam semesta adalah bukan untuk dirusak, dicemari, dan dihancurkan. Akan tetapi adalah untuk difungsikan semaksimal mungkin dalam kehidupan. Tujuan alam diciptakan juga  bukan untuk disembah, dikultuskan, dan dimintai pertolongan. Akan tetapi adalah untuk dikelola, dibudidayakan, dan dimanfaatkan dalam kehidupan. Pada akhirnya alam diciptakan hanya sebagai fasilitas semata bagi manusia untuk mengenal dan lebih mendekatkan diri  kepada Tuhan.

              Al-Qur’an menerangkan bahwa yang pertama kali Allah ciptakan sebelum ada bintang-bintang dan galaksi, adalah bumi, kemudian Allah SWT siapkan makanan di bumi bagi subject utama penciptaan alam semesta, yaitu manusia. Baru setelah itu Allah ciptakan langit dan bintang-bintang dalam enam masa. Seperti diterangkan dalam Surat Al A’raf ayat ke- 54, alam semesta ini diciptakan selama 6 masa.

            Apabila alam ini direnungkan, niscaya akan mendapatkan bahwa alam bagaikan sebuah rumah yang dibangun dan di dalamnya tersedia semua yang dibutuhkan oleh rumah itu, langit ditinggikan bagaikan atap, bumi dihamparkan bagaikan lantai, bintang-bintang dipasang bagaikan pelita, dan permata-permata disimpan bagaikan simpanan. Semua itu disiapkan dan disediakan untuk kepentingan alam ini.

            Jika kita mengulas kembali mengapa bencana alam  marak terjadi?. Menurut pandangan agama islam, itu sebab apabila manusia lupa dengan  Tuhannya. Diberikan harta yang berlipat ganda, namun lupa untuk sedekah, serta kurang  rasanya bersyukur, dan yang lebih parahnya perzinahan, serta pelanggaran – pelanggaran yang dilarang oleh  Allah yang di tuliskan di dalam al – qur’an. Maka Allah turun kan suatu bencana alam sebagai tanda, dengan di ambilnya beberapa rezeki hambanya, apakah hambanya merasa bersyukur atas rezeki yang di terima dan di nikmati itu atas pemeberian dari Allah, dan itu semuanya hanya titipan. Di jelaskan  di dalam al – qur’an (Q.S Ar-Rum: 40)

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُمْ ثُمَّ رَزَقَكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ۖ هَلْ مِنْ شُرَكَائِكُمْ مَنْ يَفْعَلُ مِنْ ذَٰلِكُمْ مِنْ شَيْءٍ ۚ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ

Allah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezeki, kemudian mematikanmu, lalu menghidupkanmu (kembali). Adakah di antara mereka yang kamu sekutukan dengan Allah itu ada yang mampu berbuat sesuatu yang demikian itu? Mahasuci Dia dan Maha tinggi dari apa yang mereka persekutukan.

           Maka hal – hal  yang sebaiknya dilakukan, perbanyaklah membuat kebaikan, dan selalu mengingat tuhan. Karena harta yang kita punya itu hanyalah titipan, dan tidak abadi. Karena yang kekal abadi hanya lah milik Tuhan. Allah Subhanahu  Wa Ta’ala. Yang berartikan Maha Hidup Dan Tidak Mati.