OBROLAN SANTAI: KISAH DI MASA WABAH CORONA (COVID19), SESSION 3 PART#1
By: Petrus Hepi Witono
Kasus korona menyebabkan pasar modal anjlok kembali karena investor asing panik dan keluar menjual surat berharganya. tetapi bej memberikan batas bawah agar tidak tambah jebol kebawah. bagaimana situasi di rumah anda atw ditempat kantor anda dalam menanggapi situasi virus korona ini? apa yang ramai diperbincangkan tentang virus korona ini?
AGRATA: Situasi di daerah tempat tinggal saya di Surabyaa masih belum terlalu panik dalam hal ini namun pemerintah kota dan instansi lainnya yang terkait melakukan antisipasi dengan upaya memberikan informasi terbaru serta mengingatkan masyarakat agar selalu menjaga kebersihan dalam upaya menjaga kesehatan. Selain itu di kantor telah disediakan hand sanitizer dan dilakukan pengecekan suhu tubuh sebelum memasuki gedung yang dilakukan pihak keamanan guna mengantisipasi penyebaran virus. Seperti yang ada pada berita dan berbagai informasi lainnya saat ini memang semua mata dan telinga tertuju pada penyebaran virus Corona ini, sehingga dampak yang ditimbulkan akan begitu besar. Banyak orang yang panik sehingga memborong semua keperluan kebutuhan hidup sebagai langkah untuk mengamankan stok persediaan sehingga malah terjadi kelangkaan barang yang memicu kenaikan barang yang memang benar-benar dibutuhkan. Hal itu sangat disayangkan karena akan menimbulkan dampak kerugian pada masyarakat lainnya, namun semua kembali pada individu masing-masing jangan terlalu panik dan tetap menjaga pola hidup yang sehat. Semoga kita semua senantiasa selalu diberikan kesehatan, aamiin.
FAHRUL: Dengan adanya wabah virus korona yang sudah masuk ke Indonesia, di lingkungan rumah saya di Cilegon sampai saat ini masih kondusif, dalam artian tidak seperti ditempat lainnya yang berbondong-bondong belanja kebutuhan pokok secara berlebihan dan menghabiskan stok masker dan hand sanitizer sehingga sulit untuk menemukannya. Dampak positifnya saya dan warga sekitar bergotong royong membersihkan lingkungan rumah agar terhindar dari penyakit-penyakit berbahaya bukan hanya virus korona saja.
Di tempat kerja saya dengan maraknya wabah virus korona pihak perusahaan menghentikan beberapa perjalanan dinas ke tempat-tempat yang memungkinkan seseorang terkena virus korona, perusahaan bekerjasama dengan pihak kesehatan setempat untuk melakukan sosialisasi kepada seluruh karyawan dalam memberikan arahan dan pembekalan perihal bahaya virus korona yang dengan mudahnya virus tersebut menular hanya dengan kontak fisik saja, para karyawan juga mendapatkan arahan yang tepat dalam mengantisipasi virus korona dengan selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan, selalu mencuci tangan dengan hand sanitizer setiap sudah dan mau keluar rumah, penggunaan masker yang tidak perlu jika kita sedang sehat karena masker digunakan hanya untuk seseorang yang sakit agar tidak menularkan penyakit dan mengantisipasi penyebaran virus korona, dan perbanyak minum air putih minimal sehari delapan gelas. Terakhir pihak perusahaan memberikan beberapa merchandise kepada seluruh karyawan berupa hand sanitizer, masker, dan air mineral.
Banyak hal positif yang dapat kita ambil dari kejadian maraknya virus korona, kita jadi dituntut agar selalu dibiasakan hidup sehat dan bersih, rajin olahraga, mejaga lingkungan sekitar, dan membiasakan diri minum air putih delapan gelas dalam sehari.
Namun disamping itu ada saja kejadian-kejadian tidak biasa terjadi disekitar saya terkait maraknya virus korona seperti, jika ada orang yang bersin ataupun batuk secara terus menerus orang-orang disekitar jadi memperhatikannya meskipun hanya batuk dan bersin biasa namun hal itu memang perlu dilakukan guna mengantisipasi virus korona disekitar kita.
Tentunya saya dan semua orang berharap wabah virus korona agar segera cepat berlalu, korban yang sudah terkena virus tersebut diharapkan dapat disembuhkan, dan pihak-pihak yang bekerja di lingkungan kesehatan bukan hanya di Indonesia tetapi di negara-negara lainnya untuk bisa menemukan cara yang tepat dalam menyembuhkan atau mengantisipasi wabah virus korona. Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan dan dijauhkan dari penyakit ataupun virus berbahaya oleh Tuhan Yang Maha ESA. Aamiin
DIAH AYU SEKAR: Dengan menyebarnya COVID-19 ini mungkin bisa dikatakan hal yang membuat panik seluruh dunia bukan hanya satu negara tetapi seluruh dunia. Penyebaran virus ini bisa dikatakan dengan cepat menyebar ke manusia di dunia ini. Sehingga tingkat kewaspadaan dan ketakutan sangat meningkat. Dalam keadaan dirumah saya, mungkin dikatakan keluarga yang tidak panik, karena kami berfikir kalau hanya panik apakah menyelesaikan masalah? Tidak. Maka kami tidak panik, dan kami tidak melakukan penyetokan barang atau kebutuhan pribadi yang berlebihan, yang kami lakukan ialah menjaga kesehatan dan kebersihan rumah serta menghindari hal-hal yang dilarang oleh pemerintah dan melakukan penjagaan kebersihan diri yang baik dan benar. Sebisa mungkin seluruh keluarga saya menjaga kesehatan dengan maksimal selain mencegah COVID-19 kami juga ingin meningkatkan imun tubuh. Bersyukur keluarga saya tidak mengalami kepanikan luar biasa. Mungkin diawal penyebaran merasakan panik, seperti contoh ketika virus corona mulai menyebar di Indonesia tepat saat itu saya juga mengalami sakit demam influenza, sedikit lucu. Karena memang ciri-ciri manusia yang terinfeksi virus tersebut hampir sama dengan orang demam dan flu. Awalnya saya biasa saja tetapi teman saya bilang wah hati-hati dengan bercanda, cuman membuaut saya panik. Akhirnya saya putuskan untuk pergi ke dokter untuk memastikan saya sedang mengalami sakit apa. Setelah itu akhirnya keputusan dokter membuat saya lega saya hanya flu dan demam biasa karena memang musim yang tidak menentu kadang hujan dan panas. Keluarga kami memaksimlkan untuk setiap harinya makan 4 sehat 5 sempurna serta meminum air mineral secukupnya.
Di lingkungan kerja saya, banyak orang yang panik. Seperti banyak rekan yang menimbun masker, makanan hingga kebutuhan lain-lain. Tetapi kini sudha mereda kepanikan mereka karena di lingkungan kerja saya mengadakan sosialisasi pencegahan virus corona dan bagaimana sebaiknya untuk mencegah. Sehingga kini rekan kerja sudah tidak mengalami kepanikan dalam bekerja.
Dalam penyebaran virus corona ini banyak yang dapat diperbincangkan, dari bagaimana ciri-ciri orang yang terinfeksi, bagaimana pencegahannya, bagaimana cara menaikan imun tubuh, hingga membicarakan harga masker yang sedang melonjak sangat tinggi.
QURO AENI: terkait dengan virus korona yang sangat cepat sekali menyebar di segala penjuru dunia ini sudah menjadi perbincangan hangat di semua lapisan masyarakat. Virus yang sudah menewaskan hampir 5300 penduduk dunia dan sudah diumumkan oleh WHO sebagai pandemi Global ini membuat cemas dan berdampak pada perekonomian global pula. Setelah adanya informasi bahwa virus korona sudah berhasil dideteksi di Indonesia dan ada yang positif terkena virus ini, warga berbondong-bondong membeli masker dan handsanitizier yang disinyalir dapat mencegah penyebaran virus korona. Hal ini mengakibatkan harga kedua barang tersebut melonjak fantastis dan langka. DItemukan pula warga yang dengan sengaja menimbun masker untuk dijual kembali dengan harga yang tidak wajar. Perilaku ini sangat disayangkan karena seharusnya kita semua bisa bersatu dan bekerja sama dalam memerangi virus ini, namun ada beberapa warga yang berfikiran sempit dan memanfaatkan situasi untuk memperkaya diri.
Saat ini situasi di lingkungan saya walaupun masih tergolong aman namun tetap waspada dengan segala hal yang akan terjadi. Pencegahan dini yaitu dengan disosialisasikannya cara mencuci tangan hingga bersih, kemudian pada saat masuk ke kantor terdapat pengecekan suhu tubuh, dan selalu mengutamakan hidup sehat dan dimanapun berada. Harapannya, semua kalangan masyarakat bisa bekerja sama dalam mencegah dan melawan virus ini dan semoga kita semua bisa diberikan kesehatan dan dijauhkan dari hal – hal yang tidak diinginkan.
MOH.FAUZI: Saya tinggal di Surabaya dan di wilayah saya alhamdulillah masih dalam kondisi aman dan kondusif. Lonjakan kasus positif corona dalam beberapa hari terakhir ini tidak begitu berdampak terhadap aktifitas warga di daerah saya. Pasar umum masih ramai, begitu pula mall dan pusat perbelanjaan. Tetapi pihak pengelola sudah memberikan antisipasi dengan menaruh hand sanitizer di beberapa titik lokasi pusat perbelanjaan. Saya rasa itu cukup untuk membantu masyarakat supaya tidak mudah tertular virus corona. Namun sebagai masyarakat kita juga harus membuat langkah sendiri sebagai antisipasi agar tidak tertular, yaitu dengan menjaga pola hidup sehat dengan olahraga, istirahat yang cukup, dan menjaga kebersihan. Selain itu perlu juga kita untuk menjaga diri dengan tidak sembarangan melakukan kontak dengan orang yang tidak kita kenali.
GIAN GUSTAV: Dengan semakin merebaknya fenomena COVID 19 dan telah menjadi pandemi, tidak dapat dihindari hal tersebut memberikan dampak yang cukup besar bagi kehidupan di lingkungan saya. Di tempat saya bekerja, karyawan harus melalui tes suhu tubuh dan membersihkan tangan setiap akan memasuki area bekerja. Selain itu kami harus melakukan laporan rutin atas kondisi tubuh masing-masing karyawan setiap jam 9 pagi. Ketika salahsatu karyawan mengalami tanda-tanda atau gejala dari COVID-19 seperti batuk, pilek, sesak, dan demam maka karyawan tersebut akan langsung dikirimkan ke poliklinik kantor untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Selain itu, masing-masin karyawan pun menjadi lebih berhati-hati dan aware terhadapa kebersihan. Salah satunya dengan dikuranginya kegiatan berjabat tangan antar karyawan, padahal hal tersebut adalah salahsatu tradisi perusahaan yang selama ini selalu dilakukan yaitu “senyum-salam-sapa”.
Selain itu, untuk urusan pekerjaan, kami dihimbau untuk mengurangi interaksi dengan pihak asing atau expatriate. Pertemuan-pertemuan dengan pihak asing saat ini hanya dapat dilakukan melalui video conference. Selain itu, semua pekerjaan yang mengharuskan karyawannya ke luar negeri pun ditunda sampai batas waktu tertentu. Hal tersebut tentu sedikit menyulitkan kami yang biasanya banyak melakukan interaksi fisik ataupun harus berkunjung ke Negara-negara tertentu untuk pekerjaan. Namun hal tersebut harus dilakukan senantiasa untuk menjaga kesehatan semua pihak.
Masalah lain yang harus dihadapi karena fenomena covid 19 ini adalah sulitnya mendapatkan bahan baku untuk proses produksi di perusahaan tempat saya bekerja. Saya bekerja di perusahaan manufaktur multi nasional sehingga banyak bahan baku utama yang harus dibeli dari luar negeri, dan tidak sedikit pula yang kami beli dari Tiongkok. Sejak adanya isu covid 19 ini, produksi perusahaan mengalami trend penurunan karena bahan baku yang cukup sulit didapat. Imbasnya, perusahaan harus bekerja ekstra untuk mencari vendor material lainnya yang dapat mengirimkan bahan baku yang dibutuhkan namun dengan kualitas yang sama baiknya dengan material dari vendor sebelumnya. Semoga fenomena covid 19 ini dapat segera diselesaikan agar semua kegiatan dapat berjalan normal kembali.
LINA MERITHA: Situasi yang terjadi di tempat tinggal saya, di Kota Surabaya saat ini saya rasa masih terpantau lancar melakukan kegiatan atau aktivitas seperti biasa. Mulai dari kegiatan sekolah, perkantoran hingga jual beli di pasaran masih di buka. Hanya saja program Car Free Day yang biasa dilakukan setiap minggu di beberapa titik di kota ini mulai besok minggu tanggal 15 Maret ditiadakan terlebih dahulu. Dan pemerintah saya rasa cukup aktif dalam memberikan informasi kepada warga melaluai media social maupun poster poster di jalanan untuk rajin dalam mencuci tangan dan memperhatikan kesehatan tubuh. Termasuk memasang poster gejala – gejala yang timbul karena adanya virus ini, cara mengantisipasi dan tindakan yang harus dilakukan warga ketika menemui penyakit ini.
Sedangkan untuk di kantor tempat saya bekerja, sejak awal bulan Maret lalu setiap karyawan yang akan memasuki Gedung dilakukan pengecekan suhu tubuh terlebih dahulu oleh satpam. Setiap karyawan yang suhu tubuhnya mencapai 37 derajat celcius akan dilakukan tindakan lebih lanjut oleh pihak pengelola Gedung. Selain itu di setiap lantai setelah turun dari lift disediakan handsanitizer guna untuk membersihkan tangan. Sabun cuci tangan di setiap toilet pun disediakan lebih dari satu di setiap lantainya. Bahkan kantor saya memberikan masker secara Cuma – Cuma untuk karyawan yang sedang batuk atau sekedar flu. Tindakan ini saya rasa sudah sangat tepat dilakukan oleh sebuah perusahaan guna melindungi karyawannya.
Untuk kegiatan memborong bahan makanan, masker, dan handsanitizer di lingkungan saya sepertinya belum terjadi begitu banyak. Karena memang yang saya tau, apotek apotek di dekat rumah saya untuk pembeliannya dibatasi setiap orang hanya bisa membeli maximal 2 pack. Harga yang ada di apotek juga masih tergolong wajar, belum melonjak terlalu tinggi. Di pasaran pun harga bahan makanan pun masih tergolong wajar, belum ada pelonjakan harga. Namun memang saya pernah melihat di salah satu insta story saya yang bertempat tinggal di Surabaya Barat menemukan beberapa orang yang dengan sengaja memborong bahan makanan di sebuah Hypermart. Setelah itu saya tidak pernah lagi menemui berita tentang warga di Kota Surabaya berbondong – bondong memborong bahan makanan ini.
Kita memang perlu mewaspadai akan adanya penyakit ini, namun untuk tindakan panik yang berlebih saya rasa juga tidak baik untuk diri sendiri dan lingkungan sekitarnya. Tentu tindakan memborong bahan makanan dan kebutuhan untuk orang sakit akan merugikan masyarakat yang lain yang kurang mampu. Saya rasa tindakan pemerintah Kota Surabaya yang dilakukan saat ini sudah sangat baik dan harus tetap dijalankan.
ULIN NABILAH: pada tanggal 2 Maret 2020 saat Presiden Joko Widodo pertama kali mengumumkan bahwa kasus corona telah memasuki Indonesia, suasana dikantor menjadi semakin ketat. Pihak manajemen mensosialisasikan tentang virus corona, gejala, dan hal – hal yang dapat mencegahnya. tindakan preventif yang dilakukan kantor adalah dengan menyediakan antiseptik di beberapa titik dan masker untuk yang sakit, selain itu pihak kantor juga memberikan kompensasi ijin sakit tanpa ada pemotongan cuti. kemudian dipintu masuk setiap orang wajib untuk dilakukan termo detector, jika panas badan 37,3 maka orang tersebut disarankan untuk pulang. Menurut saya beberapa hal tersebut cukup efektif untuk mencegah penularan gejala virus corona.
Di lingkungan Surabaya, kegiatan masih terpantau lancar, masyarakat cukup aware dengan kasus ini namun tidak gegabah. persediaan makanan masih cukup di supermarket, walaupun masker sudah habis dibeberapa supermarket. Harga makanan pun masih normal, tidak melonjak seperti dibeberapa daerah lain. Pemerintah cukup aktif memberikan informasi mengenai virus corona melalui media sosial ataupun poster dipinggir jalan. selain itu salah satu tindakan preventif pemerintah adalah dengan meniadakan kegiatan car free day di hari minggu untuk sementara.
kondisi dirumah dalam tahap waspada kesehatan namun tidak mengganggu kegiatan sehari – hari, kami saling menjaga satu sama lain dengan saling mengingatkan untuk cuci tangan dan minum vitamin setiap hari.
kita memang perlu mewaspadai adanya virus corona ini, namun tindakan gegabah dengan menimbun makanan dan masker bukanlah hal yang baik karena itu secara tidak langsung mencerminkan ego yang ada dalam diri. saya rasa lingkungan disekitar saya dan pemerintah Surabaya cukup memahami tentang hal itu.
YENNI TARIGAN: Virus COVID-19 bukan suatu gejala yng dapat kita hindari lagi, saat ini situasi yang terjadi diwilayah tempat tinggal saya lumayan heboh dikarenakan pasien yang mengidap positif korona semakin meningkat namun untuk transportasi umum masih berjalan dengan lancar dan ramai seperti biasanya. namun karena ada nya wabah penyakit ini banyak pula orang- orang yang memanfaatkan nya dalam mencari untuk seperti menimbun masker dan menaikkan harga barang baku (dipasar), sehingga begitu sulit untuk mencari masker, dan bahkan indomie saja sulit didapat kan diindomaret dan warung kecil. selain itu warga- warga juga sedang sangat resah karena tersebarnya berita terkait pasien Corona yang kabur dari RS dan meningkatnya kematian pasien corona.
Situasi yang terjadi ditempat saya bekerja juga mulai siaga dimana setiap karyawan yang memasuki kantor wajib tes suhu tubuh terlebih dahulu dan untuk karyawan yang memiliki suhu diatas 37 derajat celcius, atau yang mengalami flu dan batuk maka tidak diperbolehkan memasuki wilayah kantor dan wajib cek up serta melaporkan hasilnya ke pihak kantor, seluruh karyawan selalu dihimbau untuk cuci tangan setelah dari luar kantor. sekarang sedang melakukan perencanaan work from home dan sementara kantor pusat hendak ditutup dan semua aktifitas di move ke kantor cabang.
Untuk itu senantiasa kita harus tetap menjaga kesehatan diri, menjaga pola makan, tidur, dan selalu berhati- hati saat berada diluar. semoga kita selalu dilindungi Tuhan.
SIWI UTAMI: Situasi di lingkungan kerja saya masih kondusif dimana karyawan bekerja seperti biasa tanpa ada kekhawatiran akan virus corona yang sudah masuk ke Indonesia, perusahaan belum ada tindakan khusus untuk pencegahan virus tersebut untuk karyawan hanya disiapkan hand sanitizer yang tersedia di lobby kantor. Begitu pula dengan lingkungan tempat tinggal saya dimana saya menggunakan mess karyawan yang masih satu wilayah dengan kantor saya. Kita sesama penghuni mess hanya selalu mengingatkan satu sama lain untuk cuci tangan dan menjaga kesehatan tubuh masing masing. Beda lagi di tempat asal saya yaitu solo yang kemarin baru aja diberitakan bahwa ada pasrien virus corona yang meninggal dunia. Dengan adanya berita tersebut pemerintah setempat membuat pengumuman diantaranya aktivitas belajar mengajar diliburkan selama 14 hari , event event olahraga hingga budaya ditunda sampai mal atau pasar harus menyediakan tempat untuk cuci tangan. Setelah adanya pengumuman tersebut sampai hari ini aktivitas warga masih berjalan dengan lancar dan tidak menemukan masyrakat yang berbondong bondong ke supermarket untuk memborong semua bahan pokok. Harapannya jaga kesehatan masing masing jangan lupa makan sayur dan buah ,minum vitamin dan menjaga kebersihan. Terimakasih