OBROLAN SANTAI: KISAH DI MASA WABAH CORONA (COVID19) PART#2

By: Petrus Hepi Witono

Kasus korona menyebabkan pasar modal anjlok kembali karena investor asing panik dan keluar menjual surat berharganya. tetapi bej memberikan batas bawah agar tidak tambah jebol kebawah. bagaimana situasi di rumah anda atw ditempat kantor anda dalam menanggapi situasi virus korona ini? apa yang ramai diperbincangkan tentang virus korona ini?  

NADYA LUKITA: Seperti yang kita tahu, virus corona telah menyebar ke beberapa negara dan salah satunya di Indonesia. Baru-baru ini kasus yang disebabkan oleh virus corona makin bertambah di Indonesia. Dan 4 jam yang lalu melalui instagram Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia berpesan bahwa anak Indonesia harus dilindungi, ini disebabkan karena adanya 2 anak balita yang saat ini sedang dirawat karena COVID-19. Langkah yang diambil oleh pemerintah yaitu semua sekolah harus ditutup dulu. WHO juga telah merekomendasikan penutupan sekolah agar jangan ada lagi anak yang tertular.

Tidak bisa dihindari lagi, memang wabah virus ini tidak bisa membuat kita tenang. Akan tetapi kita tidak boleh panik dalam menghadapi virus corona. Dalam media sosial sudah banyak merapkan prosedur pengecekan suhu tubuh kepada karyawan maupun pengunjung. Sedangkan di Palembang, masih sedikit yang menerapkan ini.

Situasi di Palembang alhamdulillah masih sangat kondusif. Masyarakat memang berhati-hati tetapi tidak panik berlebihan. Selain itu juga banyak kepedulian yang disebarkan orang-orang melalui postingan positif dari media sosialnya, sehingga dapat meyakinkan kita untuk tidak panik gara-gara virus ini.

HENIK SRI HASTUTI: Kasus Corona yang makin merebak dan meluas ke beberapa wilayah dengan kasus positif yang saat ini sudah mencapai 96 orang di Indonesia, sudah barang tentu membuat banyak orang was-was dan menimbulkan kepanikan di masyarakat. Banyak orang tidak mempelajari dan mencari tahu tentang apa itu virus Corona, bagaimana penyebarannya dan apa yang harus dilakukan untuk menghindarkan diri dari tertularnya virus tersebut. Ini menyebabkan terjadinya aksi borong masker, hand sanitizer, sabun yang mengandung antibakteri. Aksi borong ini menyebabkan barang-barang tersebut menjadi langka dan kalopun ada dijual dengan harga yang 10x lebih mahal dari harga biasanya oleh para pedagang. Sungguh tindakan yang tidak bijak.

Di beberapa kota bahkan terjadi tindakan borong sembako, menimbun sebanyak mungkin kebutuhan pokok di rumah karena ada ketakutan akan kurangnya /habisnya stok kebutuhan bahan baku. Tindakan yang tidak diperlukan sebenarnya karena apabila stok menipis di pasaran, saya yakin pemerintah akan turun tangan yang memastikan bahwa stok kebutuhan bahan pokok tercukupi bagi warganya. 

Jadi saran saya, waspada itu harus tetapi tidak perlu panik dan melakukan tindakan berlebih apalagi sampai menimbun kebutuhan bahan baku di rumah atau memborong masker dan lain-lain. Jaga kondisi badan agar selalu fit, makan makanan sehat, olahraga yang cukup dan menghindari pertemuan pada acara besar dan ramai orang adalah tindakan pencegahan yang baik.

SYIFA KAROMAH: Tempat saya tinggal waktu awal-awal dinyatakan muncul virus corona masih aman dan kondusif masih banyak yang berkegiatan seperti biasa, namun ketika pemerintah mengumumkan bertambahnya penderita yang terkena virus ini, banyak kegiatan-kegiatan yang batal dilakukan karena menghindari penyebaran viirus tersebut. Apalagi ditambah dengan keadaan minimumnya masker yang dijual ditoko-toko dan supermarket hal tersebut menambah kepanikan didalam masyarakat sekitar, dan akibatnya banyak beberapa yang memilih tetap tinggal dirumah dan keluar rumah hanya ada kegiatan yang mendesak.

Yang ramai diperbincangkan adalah negara asal dari penemuan virus tersebut, yang isunya berasal dari pasar di wuhan karena dipasar tersebut banyak yang menjual hewan-hewan yang tidak lazim dimakan. Mulai melangkanya kebutuhan untuk pencegahan virus tersebut seperti masker dan bahan pencegah lainnya, dan harganya pun melonjak drastis, bahkan sempat saya pribadi jika berada disuatu tempat seperti tempat kerja atau tempat makan dan sekitar kampus, kebanyakan orang pasti sedang membahas corona, dari yang muda, dewasa sampai orang tua. Banyak juga yang berbondong-bondong ke apotek untuk membeli masker dan alhasil yang didapat kekecewaan karena maskernya habis.

ELSA TRINAGA: corona virus yang sangat mengegerkan dunia banyak korban yang  sudah berjatuhan bahkan sampai meninggal dengan merambatnya keindonesia itu sangat membuat ketakutan dengan datangnya virus ini. bahkan banyak masyrakat yang sampai menimbun makanan , masker dan hanitaizer, dengan kerjadian ini banyak massyarakat menjadi egois satu sama lain bukan corona yang mematikan tetapi kita sendiri lah dengan cara menimbun semuanya.

walau pun didaerah saya belum ada yang terdeteksi dan semoga tidak akan ada semua sudah saling menjaga dengan membersihkan semua selokan dan lingkungan dan juga merawat diri sendiri dengan baik mungkin dengan cara itu sedikit membantu menjaga kesehatan bersama-sama

MUH.RAJA: untuk wilayah rumah saya alhamdulillah aman dan berjalan normal seperti biasanya, untuk lebih waspadanya warga rajin membersihkan rumah, perkarangannya serta jalan juga selokan. perhatian warga sekitar akan kebersihan menjadi semakin tinggi mengingat di jakarta sendiri sudah cukup banyak korban yang terjangkit virus korona dan tersebar dari berbagai daerah.

dari data yang saya cek melalui website corona.jakarta.go.id sudah ada 96 pasien positif corona dan sudah ada 5 korban jiwa, 8 dinyatakan sembuh dan 83 dalam perawatan. tentunya virus ini menjadi perbincangan di mana mana apa lagi di televisi yang hampir setiap hari update masalah ini. jika di lingkungan kerja kantor saya menyediakan masker untuk kami beraktivitas di kantor, namun wilayah kantor saya sekarang di pasar rebo masih dalam status pemantauan oleh dinas kesehatan DKI jakarta karena daerah terdekatnya sudah ada pasien yang di nyatakan positif corona yaitu di wilayah kramatjati. apa lagi pasar rebo merupakan daerah ramai dari berbagai daerah dan juga dekat dengan pasar dan rumah sakit. yang di khawatirkan lagi banyak orang dari daerah postif berkumpul di sekitar wilayah kantor saya. kebijakan dari kantor saya sendiri semakin ketat mengingat kemarin salah satu pegawai kantor saya yang ada di luar kota di isukan terkena virus ini saat berkunjung ke malaysia. dan hingga akhirnya meniggal sehingga membuat kepanikan di internal. padahal berita itu belum 100 benar ada nya da yang mengatakan beliau meninggal karena penyakit lain.

mendengar cerita dari kakak saya yang berkerja di bidang kesehatan ada pasien yang kabur dari pemantauan, dan datang ke tempat tempat umum seperti puskesmas dengan tanpa menggunakan masker dan batuk juga bersin yang dimana hal itu membuat para pengunjung risih dan panik . intinya kita semua harus menjaga kesehatan, dimana yang saya lihat orang gempar mencari masker hinga merogoh kocek dalam untuk harga yang tidak masuk akal, padahal yang paling penting yaitu anti bodi kita sendiri seperti vitamin yang nyatanya jauh lebih murah dari pada masker, luput dari perhatian masyarakat.

BAYU AJI: Untuk saat ini terkait virus korona yang sedang ramai diberitakan di media sosial maupun di berita TV, yang saya rasakan sekarang untuk lingkungan sekitar dan lingkungan kantor tempat saya bekerja masih relatif aman-aman saja. Namun selayak nya pemerinta harus segera melakukan peringatan terhadap bahaya virus corona yang sedang mewabah di Indonesia maupun di berbagai negara di belahan dunia. Yang terpenting adalah kita harus selalu menjaga kondisi kesehatan dan  kebersihan setiap saat dalam kondisi yang seperti ini, apabila kondisi badan kita kurang sehat sebaik nya kita segera memakai masker, lalu melakukan cuci tangan setelah memegang barang ataupun sesuatu agar tangan kita bersih dan terhindar dari virus. Dampak dari virus corona ternyata berdampak pada perekonomian Indonesia beberapa waktu ini, diantara nya IHSG yang makin hari makin merosot, serta roda perekonomian tidak berjalan normal seperti biasa nya, lalu banyak masyarakat panik terhadap adanya virus corona ini dengan adanya berita-berita yang saya liat banyak orang memborong stok persediaan terutama Masker, Hand Sanitizer maupun stok barang kebutuhan sehari-hari di Swalayan maupun supermarket sehingga membuat barang tersebut menjadi langka dan menjadi sulit didapatkan. Untuk itu kita sebagai warga negara jangan terlalu panik akibat dampak dari virus corona ini dan selalu menjaga kesehatan kita agar terhindar dari virus corona yang sedang mewabah ini.

EKA LESTARI N: Penyebaran virus Covid-19 memang sangat mengkhawatirkan, jumlah pasien yang positif virus ini juga semakin hari semakin bertambah. Di wilayah saya tinggal, tidak ada perubahan yang tampak begitu drastis, hal ini di sebabkan di kota saya tinggal belum ada yang teridentifikasi. Namun hal ini tidak menjadikan kewaspadaan kita luput. Beberapa sekolah di lingkungan saya sudah menganjurkan siswanya untuk membawa bekal dan menganjurkan siswa untuk selalu membawa hand sanitizer. Budaya untuk selalu mencuci tangan juga sudah dianjurkan oleh beberapa kelompok masyarakat di sekitar saya. Pemerintah daerah juga sudah melakukan beberapa persiapan dalam menghadapi virus ini dengan menyediakan tempat tes dan kesiapan beberapa fasilitas  kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit yang siap menangani jika ada warga yang terinfeksi.

Untuk di lingkungan kantor sendiri tidak ada perubahan yang begitu drastis dengan adanya virus ini, kegiatan pekerjaan masih berjalan dengan normal. Saya bersyukur berada di lingkungan yang memiliki ketenangan dalam menghadapi virus ini. Karena jika kita semua panik, tidak akan ada hasil yang bisa kita dapatkan. Tetap posistive thinking dan saling menjaga kesehatan menjadi kunci utama yang diterapkan oleh saya dan keluarga saya. Mari kita saling menjaga dimulai dari kita sendiri dengan tidak panic dan tetap waspada dan selalu mencuci tangan. Semoga kita semua selalu berada dalam lindungan Allah SWT.

MOH.SUPRIADI: sejak virus korona ini mulai menyebar di indonesia, saya yang kebetulan bekerja di jakarta awalnya tidak terlalu menaggapi penyebaran virus ini, karena saya pikir akan seperti kasus-kasus yang sudah pernah terjadi seperti kasus flu burung atau SARS. tetapi setelah saya mengikuti perkembangan kasus penyebaran virus korona ini, ternyata virus ini menyebar sangat cepat dan sudah banyak korban yang terinfeksi. disitulah rekan rekan kantor saya pun mulai waspada dan lingkungan kantor pun lebih dijaga ketat, seperti pengecekan suhu tubuh saat akan masuk gedung. hal ini dilakukan untuk menghindari adanya orang yang sedang sakit yang mungkin sudah terinfeksi virus korona memasuki gedung agar virus tersebut tidak mengebar dan menginfeksi orang orang yang bekerja pada gedung tersebut. kantor pun selalu menyediakan hand sanitizer di tiap pintu agar kita selalu mencuci tangan kita baik sebelum masuk ataupun saat akan keluar.setelah semakin lama kasus yang positif terkena virus korona di indonesia semakin meningkat banyak, maka dari itu pihak kantor pun menjalan kan sistem work from home, yang dimana para pegawai tidak di perlukan untuk masuk ke kantor melainkan tetap di rumah agar terhindar dari penularan dan bekerja dari rumah masing-masing . hal ini merupakan himbauan pemerintah dimana di anjurkan untuk menghindari tempat tempat yang ramai untuk menekan tingkat penularan.

saat ini sudah banyak sekali tempat-tempat bermain atau tempat wisata yang biasanya padat oleh orang orang mulai sepi dan bahkan tidak ada orang yang ke tempat tersebut. hal ini terjadi di seluruh dunia, sehingga tidak mengherankan mengapa banyak kantor atau tampat tempat yang biasanya di datangi banyak oang kini sepi. bahkan sampai sekolahan pun di liburkan oleh pemerintah. mungkin memang sudah banyak kasus korban meninggal dari virus korona ini, tetapi kebanyakan yang meninggal tersebut memang sudah lemah imun tubuhnya karena penyakit yang sudah di derita sejak dulu oleh korban. jadi kita yang belum terkena tidak perlu takut, tapi tetap waspada dengan menjaga kebersihan dan selalu menjaga kesehatan kita dengan meminum vitamin yang cukup dan pola makan yang baik. semoga kasus virus ini secepatnya reda, aamiiin.

ANDARIA SINURAYA: mengenai virus korona memang sangat mempengaruhi pasar modal dan ekonomi, untuk tempt tinggal saya sejauh ini puji Tuhan aman, tapi efek dari virus korona ini sangat mempengaruhi Perusahaan tempat saya bekerja, kantor saya merupakan perusahaan garmen yg memproduksi serta memasarkan produk salah satu brand men’s casual di mall2 Indonesia seperti di Matahari depstore, Ramayan, Rita,Moro,Sogo,Yogya dan hampir seluruh Indonesia dengan kurang lebih 400 Store. Pemberitaan virus korona yang fakta nya sudah kita ketahui dimana setiap harinya semakin banyak kasus di kota kota besar Indonesia yang merupakan kota sasaran atau target dari kantor kami dalam pemasarannya, namun dengan berbagai cara dari acara diskon yang lebih dari biasanya tidak terlalu bisa meningkatkan omset, bahkan di hari weekend omset yg didapatkan mulai dari awal maret semenjak adanya virus sangat jauh berkurang, dan masih banyak efek dari kasus ivirus tersebut. Perbincangan mengenai virus tersebut juga semakin sering di bicarain org org dari segala usia, saat saya ke jogja hampir tidak saya temukan tourist dari luar negeri seperti biasanya yg berwisata di jogja. orang orang lokal juga hampir semua memakai masker dan lebih berjaga jaga. virus tersebut sangat menakutkan bagi kaum bumi, namun sayangnya tidak sedikit yg terlalu panik hingga menjadi pikiran dan sakit dengan sendirinya, harusnya kita menghadapi hal tersebut dengan baik yaitu berwaspada dan lebih menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh kita. dengan mengikuti aturan pemerintah yg menyarankan agar kita lebih baik untuk sementara waktu untuk tidak beraktivitas berlebih dengan orang oran dan tempat tempat ramai. dan asumsi saya sendiri mengenai virus korona ini sebagiknya kita mengambil sisi positi dari semua bencana nonalam ini, lebih mengerti dan memahami informasi, saling menolong, tidak panik sehingga kepanikan dan kekhwatiran kita menjadikan kita manusia egois, seperi membeli masker berlebihan, memborong bahan pangan yg berlebihan sehingga membuat pemerintah kesulitan menjangkau rakyat nya agar semua kecukupan bahan pangan selama kasus virus korona masih mengganggu atau menghambat aktivitas dan ekonomi rakyat.

BAYU SULISTYO: virus corona yang merupakan wabah penyakit dari China ini benar-benar memberikan dampak yang sangat besr kepada dunia. Terhadap ekonomi China sendiri, dan beberapa negara bahkan melakukan “Lockdown”, bahwa negara mereka tidak dapat dikunjungi. Hal ini perlu ditanggapi secara serius menurut saya. Dilingkungan saya pun khususnya kantor memberikan beberapa arahan mengenai virus corona ini, dengan cara penanganannya, cara mencegahnya, letak rumah sakit yang dapat menanganinya, hingga peringatan kepada pegawai yang baru saja kembali dari China agar dikarantina atau tidak bekerja dikantor terlebih dahulu. Selain itu juga tindakan untuk mengecek suhu tubuhpun dilakukan setiap hari untuk mengendalikan penyebaran virus, dan mengecek siapa saja yang memiliki potensi tertular. Karena saya tinggal di Batam, dan lingkungan kerja saya mayoritasnya perusahaan luar negeri dan lebih tepatnya perusahaan Singapura. Maka pencegahan dan pengendalian virus menjadi sangat ketat, bahkan hingga ke terminal kapal ferry yang ada di dekat kantor. Pihak imigrasi pun memerikan pelayanan yang cukup bagus menurut saya. karena pengendalian penyebaran benar-benar mereka terapkan dengan sangat ketat untuk orang yang keluar masuk ke daerah Batam. Apalagi warga negara Singapur yang memiliki perusahaan di Batam.