Kesantunan Berbicara pada Orang Dewasa

By : Ramot Peter

Kesantunan berbahasa dalam komunikasi interpersonal erat kaitannya dengan pertuturan. Pertuturan yang dilakukan manusia merupakan tindak tutur, yaitu pandangan yang mempertegas bahwa ungkapan suatu bahasa dapat dipahami dengan baik apabila dikaitkan dengan situasi konteks terjadinya ungkapan tersebut. Ada dua kaidah yang paling menentukan pola pergaulan dalam masyarakat, yaitu menghindari konflik dan membangun sikap hormat.  Hidup rukun berarti menghilangkan tanda-tanda ketegangan dalam masyarakat atau antara pribadi-pribadi sebagai hubungan-hubungan sosial tetap kelihatan selaras dan baik-baik. Kalau ditilik lebih dalam, rusaknya kerukunan ini salah satu disebabkan oleh penggunaan bahasa yang kurang sopan oleh penuturnya.

Oleh karena itu, seorang penutur perlu memahami kesantuan dalam berkomunikasi agar tidak menimbulkan konflik. Kesantunan berbahasa merupakan sebagian kiat berbahasa yang mendukung keberhasilan penyampaian pesan (berkomunikasi) dengan baik. Meskipun konsep kesantunan cukup abstrak dan berbeda sesuai dengan pandangan masing-masing, secara sederhana dapat dikemukakan bahwa kesantunan berbahasa berkaitan dengan ‘penghormatan” (Honorific ) atau penempatan seseorang pada tempat ‘terhormat’ (honor ), atau sekurang-kurangnya menempatkan seseorang pada tempat yang diingininya.

Terjadinya konflik di masyarakat umumnya dipicu oleh kesopanan berbicara yang terabaikan dan dampak yang ditimbulkannya sangat fatal. Ada pepatah mengatakan ”Bahasa menunjukan bangsa” merupakan ungkapan yang menunjukan bahwa apa yang dikatakan seseorang serta cara mengatakan dan mengungkapkannya menunjukan tinggi rendahnya kualitas budaya orang yang bersangkutan. Oleh karena itu, menumbuhkan kebiasaan memakai kata-kata yang baik dan mengungkapkannya atau mengatakannya dengan baik pula sangat perlu dikembangkan agar tidak menimbulkan penilaian buruk terhadap  kualitas budaya seseorang.