Pada tanggal 16 Desember 2018, Activist BINUS Square mengadakan acara yang berjudul “Reminiscence of Jakarta”. Acara ini ditujukan khusus untuk boarder BINUS Square dikarenakan banyak dari boarder yang berlatar belakang anak rantau. Acara ini lebih mengarah ke jalan-jalan santai tetapi sambil flashback mengenai Kota Jakarta di masa lalu. Acara ini diikuti oleh 15 peserta, 4 volunteer, dan 6 panitia. Tujuan dilakukannya kegiatan ini, dapat memberikan kesempatan bagi para boarder yang ingin keliling Kota Jakarta tetapi belum ada kesempatan maupun bingung mau keliling kemana selama di Jakarta.

Saat hari H acara, peserta kumpul di depan Front Office untuk melakukan registrasi ulang. Setelah semua peserta dan volunteer kumpul, mereka dibagi menjadi 6 kelompok dengan masing-masing 1 ketua kelompok dari panitia. Transportasi yang digunakan pertama kali adalah taksi online dari BINUS Square menuju ke halte busway Grogol 1 kemudian dilanjutkan dengan menggunakan transportasi umum yakni Transjakarta dari halte busway Grogol 1 menuju halte St. Kota, tetapi harus melakukan 1 kali transit saat di halte Harmoni yang merupakan central halte untuk seluruh Transjakarta.

Hal pertama yang dilakukan setelah sampai di area Kota Tua, peserta dan volunteer diarahkan untuk masuk ke dalam museum Bank Indonesia, untuk mengetahui sejarah terbentuknya Bank Indonesia pertama kali. Di dalam museum, peserta belajar banyak hal dan tidak hanya melihat dan membaca sejarah tetapi juga ada spotspot menarik yang dapat dijadikan spot untuk foto. Peserta menghabiskan waktu sekitar 50 menit selama keliling di dalam museum Bank Indonesia.

Setelah memasuki museum Bank Indonesia, trip dilanjutkan dengan waktu break selama 1 jam. Break diberikan untuk waktu makan siang dan juga bagi yang ingin keliling daerah Kota Tua. Setelah waktu break selesai, peserta dan volunteer lanjut memasuki museum yang ke 2 yaitu, museum Fatahillah. Di dalam museum tersebut, peserta dapat menelusuri berbagai peninggalan sejarah kota Jakarta sejak zaman prasejarah, masa kejayaan pelabuhan Sunda Kelapa, era penjajahan, hingga ke masa setelah kemerdekaan. Terdapat juga makanan ringan tradisional yang sudah termasuk makanan langka dan susah dicari di sekitar Jakarta. Setelah mengunjungi museum Fatahillah, semua kembali menuju BINUS Square menggunakan Transjakarta dan juga taksi online kembali.