BINUSIAN JOURNEY

Bedanya High Performer dengan Gila Kerja

Di tengah tuntutan dunia kerja dan akademik yang semakin tinggi, frasa “sibuk” sering disamakan dengan “produktif.” Kita sering kali merasa bangga ketika pulang larut malam atau menghabiskan akhir pekan di depan laptop. Namun, apakah benar semakin lama kita bekerja, semakin tinggi pula kinerja kita?

Ternyata, ada jurang pemisah yang lebar antara mereka yang benar-benar berkinerja tinggi (High Performer) dengan mereka yang sekadar gila kerja (Workaholic). Memahami perbedaan ini sangat krusial, terutama bagi para akademisi dan profesional muda, agar kita tidak terjebak dalam siklus kelelahan tanpa hasil yang maksimal. Berikut adalah empat pilar pembeda utama antara seorang High Performer dan Workaholic.

  • Fokus: Dampak vs. Durasi
    Seorang High Performer mendefinisikan keberhasilan dari dampak dan hasil yang dihasilkan.

    High Performer Mereka bertanya, “Apa satu hal yang paling penting yang harus saya selesaikan hari ini untuk mencapai tujuan besar?” Fokus mereka adalah pada tugas-tugas berprioritas tinggi (leverage tasks) yang menghasilkan perubahan signifikan. Mereka bekerja dengan cerdas (work smarter).

    Gila Kerja (Workaholic) Mereka mendefinisikan keberhasilan dari lama waktu yang dihabiskan di tempat kerja atau banyaknya tugas yang dikerjakan. Mereka merasa bersalah jika tidak terus-menerus sibuk, bahkan jika tugas yang dikerjakan tidak penting. Mereka bekerja dengan keras (work harder), sering kali tanpa arah yang jelas.

  • Hubungan dengan Istirahat: Investasi vs. Hambatan
    Perbedaan paling mencolok terletak pada bagaimana mereka memandang istirahat dan pemulihan (recovery).

    High Performer Melihat istirahat, tidur yang cukup, dan waktu luang sebagai investasi penting untuk menjaga energi, fokus, dan kreativitas. Mereka tahu bahwa kualitas pekerjaan setelah beristirahat jauh lebih baik daripada bekerja dalam kondisi lelah. Mereka mengatur jadwal istirahat, olahraga, dan nutrisi sama seriusnya dengan meeting.

    Gila Kerja (Workaholic) Melihat istirahat sebagai hambatan atau pemborosan waktu yang menjauhkan mereka dari pekerjaan. Mereka menunda tidur, melewatkan waktu makan, dan mengabaikan hobi, yang pada akhirnya menyebabkan kelelahan kronis (burnout), penurunan kualitas kerja, dan masalah kesehatan.

  • Batasan Diri: Jelas vs. Melebur
    High Performer memiliki batasan yang sehat antara kehidupan pribadi dan profesional.

    High Performer Mereka memiliki kemampuan untuk berkata “Tidak” pada permintaan yang tidak sejalan dengan prioritas mereka, atau yang mengganggu waktu istirahat mereka. Mereka menyadari bahwa batasan yang jelas justru memungkinkan mereka memberikan yang terbaik saat benar-benar bekerja.

    Gila Kerja (Workaholic) Mereka kesulitan menetapkan batasan. Semua permintaan dianggap mendesak, dan mereka merasa harus selalu tersedia (always-on). Batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi mereka sering kali melebur, membuat mereka rentan terhadap stres berlebihan dan ketidakbahagiaan personal.

  • Sumber Motivasi: Tujuan vs. Kecemasan
    High Performer Didorong oleh gairah, tujuan yang jelas (purpose), dan keinginan untuk menguasai keterampilan (mastery). Mereka termotivasi oleh kemajuan dan tantangan, bukan rasa takut akan kegagalan.

    Gila Kerja (Workaholic) Sering kali didorong oleh kecemasan, rasa bersalah (guilt), atau kebutuhan untuk membuktikan diri (validation) kepada orang lain. Bekerja keras adalah mekanisme pelarian dari kecemasan mereka, bukan dari dorongan untuk mencapai tujuan.

    Jika Anda ingin menjadi seorang High Performer sejati, seseorang yang mencapai hasil luar biasa tanpa mengorbankan kesehatan mental dan fisik maka mulailah mengubah pola pikir Anda dari waktu yang dihabiskan menjadi dampak yang dihasilkan. Ingatlah, produktivitas bukanlah tentang berapa banyak jam yang Anda habiskan, tetapi tentang nilai yang Anda ciptakan dalam setiap jamnya. Pilih untuk bekerja dengan cerdas, bukan sekadar bekerja tanpa henti.

Referensi :
Reinaldo, V. (2025, August 4). Apakah kita udah beneran produktif? [Online forum post]. https://www.linkedin.com/posts/vicarioreinaldo_apakah-kita-udah-beneran-produktif-atau-activity-7357945884778680321-Sa6g?utm_source=share&utm_medium=member_desktop&rcm=ACoAABZQtNMBXFnNX1EvXZm6KBJMcqcI3XVWwws

Penulis : Erna Susilowati