BINUSIAN JOURNEY

Mengenal Tahapan dalam Seleksi Kerja

Proses seleksi kerja menjadi salah satu proses penting yang dalam proses rekruitmen perusahaan. Sebagai calon karyawan, kamu perlu mengetahui dan memahami proses ini. Proses seleksi ini akan melibatkan berbagai macam metode asesmen dalam menilai/mencari kandidat yang terbaik dan paling sesuai dengan posisi yang sedang dibuka oleh perusahaan. Lalu bagaimana kegiatan seleksi ini dilakukan? Dan bagaimana tahapan dalam proses seleksinya? Ada beberapa tahapan dalam proses seleksi kerja yang secara umum perlu diketahui oleh kamu yaitu:

  1. Seleksi Berkas
    Tahapan ini merupakan proses awal dalam seleksi kerja untuk menentukan kandidat lolos ke dalam tahap seleksi selanjutnya. Perusahaan akan melakukan seleksi berkas-berkas pelamar, biasanya meliputi Curriculum Vitae (CV) kandidat. Kamu perlu menyiapkan CV sebaik mungkin untuk lolos dalam tahap awal ini. Ada banyak situs pembuatan CV yang bisa kamu ikuti, seperti canva, zety.com, dan lain-lain.
  1. Psikotes
    Tahapan selanjutnya adalah psikologi tes atau disebut dengan psikotes. Psikotes akan menilai kandidat dari aspek kognitif, kepribadian, sikap kerja dari kandidat. Pada tahap psikotes, kamu pelu mempersiapkan diri dalam kondisi prima sehingga bisa mengerjakan psikotes dengan optimal dan tidak perlu pusing memikirkan jawaban dalam psikotes. Karena tahap ini, kamu tidak perlu menjawab benar atau salah, tapi menjawab sesuai dengan kondisi diri kamu sesungguhnya, dengan demikian perusahaan akan lebih melihat apakah kamu sesuai atau tidak dengan pekerjaan ataupun budaya perusahaan.
  1. Wawancara
    Wawancara kerja seringkali terbagi menjadi dua tahap yaitu wawancara HR dan wawancara user. Wawancara HR biasanya interviewer akan lebih menggali potensi dan pengalaman kandidat secara umum. Sedangkan dalam wawancara user akan lebih fokus pada hal-hal teknis atau pengalaman kandidat yang relevan dengan posisi yang dituju. Jadi, kamu perlu familiar denga beragam pertanyaan yang mungkin diajukan oleh interviewer.
  1. Asesmen Kompetensi
    Selain itu, perusahaan juga akan menggunakan asesmen kompetensi dalam menilai kandidat untuk jabatan-jabatan yang bersifat strategis seperti seleksi program management trainee. Asesmen kompetensi adalah serangkaian metode asesmen yang digunakan secara bersamaan untuk menilai sejauh mana kemampuan dan keterampilan seseorang dalam mendemonstrasikan tugas-tugas tertentu. Metode-metode yang digunakan dalam asesmen kompetensi seperti Leaderless Group Discussion (LGD), Focus Group Discussion (FGD). wawancara berbasis kompetensi, problem analysis/studi kasus, role-play, dan lain-lain. Pada tahap ini, kamu perlu mempersiapkan diri dengan baik serta memahami instruksi dan mencari tahu mengenai tips trik untuk lolos tahap ini.
  1. Medical Check Up
    Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam proses seleksi kerja, dimana kandidat diminta untuk melakukan medical check-up untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terkait dengan kondisi kesehatan karyawan dalam menjalankan tugasnya. Selain itu, hasil medical check-up juga dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak perusahaan untuk mengakomodasi karyawan dengan kondisi kesehatan yang perlu diperhatikan. Ada beberapa alternative dalam tahap ini yaitu 1) kandidat diminta datang ke rumah sakit yang telah ditentukan oleh perusahaan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, 2) kandidat melakukan cek kesehatan di rumah sakit terdekat dan menunjukkan hasil cek kesehatan pada perusahaan. Pada tahapan ini, kamu perlu mempersiapkan fisik dan mental kamu sebaik mungkin, karena tak jarang pada tahap ini banyak kandidat yang gagal lolos menjadi karyawan.

Tahapan-tahapan ini tidak selalu dilakukan semua oleh perusahaan. Ada beberapa tahapan yang disesuaikan dengan preferensi perusahaan dimana ada beberapa tahapan yang tidak dilakukan dan tidak sesuai dengan urutannya. Jadi, kamu perlu memahami dengan baik setiap tahapan dalam proses seleksi kerja. Kamu juga perlu memperhatikan bagaimana proses seleksi kerja akan dilakukan secara daring (online) atau luring (onsite). Selain itu, kamu perlu berhati-hati terhadap berbagai modus penipuan dalam proses seleksi kerja, dan pastikan bahwa perusahaan yang kamu lamar adalah perusahaan yang kredibel.

Penulis: Nisrina Hanun Iftadi, M.Psi, Psikolog
Editor oleh: Ira Setyawati, S.Psi., M.A.