BINUSIAN JOURNEY

Komunikasi Kerja

Sebagai makhluk sosial kita tidak akan pernah bisa terlepas dengan kebutuhan untuk berkomunikasi dan berinteraksi. Proses komunikasi dan pola interaksi menjadi vital dalam kehidupan bersama. Komunikasi bisa didefinisikan sebagai penggunaan kata-kata atau perilaku yang dapat menciptakan, menyampaikan suatu pesan. Melalui komunikasi, kita dapat berbagi informasi, mengungkapkan pikiran, emosi, ataupun gagasan (Altun & Anwar, 2021)

Komunikasi menjadi hal terpenting di dalam dunia kerja. Hal ini dikarenakan ketika kamu memasuki dunia kerja pasti akan bertemu dengan banyak orang yang memiliki berbagai latar belakang, budaya, usia, pola pikir, kepribadian, keyakinan, dll. Kemampuan berkomunikasi menjadi jembatan penghubung untuk menyatukan perbedaan-perbedaan tersebut sehingga dapat mencapai tujuan bersama. Kemampuan untuk saling memahami selama bekerja dapat membuat terciptanya kondisi dan lingkungan kerja yang baik. Ketidakmampuan saling memahami dapat menjadi ciri adanya hambatan komunikasi.

Komunikasi juga merupakan salah satu faktor tercapainya keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi. Komunikasi adalah proses penghubung utama dalam manajemen. Manajemen memerlukan komunikasi yang efektif untuk mengoordinasikan, mengendalikan, dan menyelaraskan berbagai komponen. Gangguan komunikasi dapat mengakibatkan suasana kerja yang tidak sehat hingga mempengaruhi pertumbuhan dan kemajuan organisasi. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan mengenai hambatan-hambatan komunikasi kerja dan memiliki strategi untuk meminimalisir ataupun menghilangkannya.

Hambatan komunikasi kerja dapat bersumber dari hal-hal yang bersifat individual, kolektif, organisasional, ataupun natural dari kondisi alam. Sumber hambatan komunikasi yang bersifat individual berasal dari kondisi seseorang yaitu pebedaan persepsi, motivasi, tingkat pengetahuan, kemampuan berbahasa, kemampuan berkomunikasi asertif, kepribadian, keterbatasan kondisi fisik seperti diabilitas, kondisi mental. Sumber hambatan komunikasi yang bersifat kolektif berasal dari hal-hal di luar individu yang terkait dengan kondisi lingkungan dan tingkat kesadaran. Contohnya antara lain budaya, kondisi keluarga, keyakinan kolektif. Sumber hambatan komunikasi yang bersifat organisasional dapat berasal dari nilai-nilai kerja, kompetisi karir, politik berkepentingan. Sumber hambatan natural yang berasal dari kondisi alam dapat berupa polusi suara, cuaca ekstrim yang menyebabkan orang-orang tidak dapat berfikir dengan jernih atau terlalu emosional, konektivitas perangkat komunikasi seperti masalah gangguan jaringan atau aplikasi yang digunakan. Jika hambatan-hambatan tersebut tidak segera ditemukan dan ditangani maka dapat menyebabkan ganggan komunikasi. Gangguan komunikasi yang berkepanjangan mengakibatkan gagalnya pencapaian goals perusahaan atau organisasi.

Ada beberapa saran yang dapat dicoba untuk menghilangkan hambatan dalam komunikasi kerja. Menciptakan komunikasi efektif antar anggota denga saling mengenal latar belakang anggota tim, saling memebrikan umpan balik, keterbukaan. Selain itu juga dapat dicoba untuk menggunakan kosa kata yang menyesuaikan kemampuan lawan Bicara, berlatih dan menerapkan pola komunikasi asertif, menghindari informasi yang berlebihan, memberikan informasi secara konstruktif dan jelas, mengevaluasi media komunikasi yang dipilih.

Referensi :
Altun, M., & Anwar, E. N. (2021). Physiological Barriers to Communication withinOrganizations. Black Sea Journal of Management and Marketing, 2(1), 47-54
de Almeida, D. A., Neto, A. L., da Silva, L. F., & Penha, R. (2021). Daily Meeting asSolution to Communication Barriers of Virtual Team of Multiple Projects. Journal onInnovation and Sustainability RISUS, 12(04), 91-98.
Larsala, L. (2021). Strategies for Leaders to Break Down Organizational CommunicationBarriers. Available at SSRN 3983010.

Ditulis Oleh :
Ajeng Diah Hartawati, M.Psi, Psikolog