BINUSIAN JOURNEY

Membangun Komunikasi di Tempat Kerja

Berkomunikasi di tempat kerja adalah hubungan interpersonal dan profesional yang dibangun melalui kepekaan, kemampuan untuk “mendengarkan”, partisipasi aktif, tetap sopan dan juga memperhatikan bahasa tubuh lawan bicara dengan tepat. Tujuannya adalah agar terbangun suasana yang kondusif dan produktif dalam mencapai tujuan bersama. Komunikasi di tempat kerja tidak selalu harus formal, terkadang kita bisa melakukan komunikasi non formal, seperti pembicaraan yang sifatnya bercanda. Namun perlu diingat bahwa tetap harus sopan. Tips membangun komunikasi di tempat kerja:

  1. Respect
    Jaga sikap dengan perhatikan intonasi dan bahasa tubuh saat berbicara. Tidak mudah menjudge dan memotong pembicaraan. Dengan saling menghormati selama berkomunikasi maka kita akan merasa nyaman dan tujuan pembicaraan yang akan dicapai dapat tersampaikan dengan baik dan tepat.
  1. Use 3 magic words
    Saat kita berkomunikasi jangan lupa untuk mengucapkan kata “Maaf” ketika kita melakukan suatu kesalahan. Menggucapkan kata “Tolong” ketika kita membutuhkan bantuan orang lain. Mengucapkan kata “Terima kasih” ketika kita selesai melakukan pembicaraan atau saat kita sudah mendapatkan pertolongan dari orang lain.
  1. Mendengarkan
    Dengarkan pembicaraan atau kebutuhan lawan bicara. Perlu diperhatikan proses mendengar pada komunikasi cukup penting. Tidak hanya sekedar mendengar saja tetapi ada proses memahami. Terkadang banyak orang “pura-pura mendengarkan” atau mendengarkan yang hanya berpusat pada diri sendiri.
  1. Beri apresiasi
    Berikanlah apresiasi terhadap rekan kerja. Seperti menghargai pembicaraan dan ide-ide yang disampaikan oleh rekan kita. Coba juga untuk berani mengatakan atau mengakui kalau kita tidak memahami apa yang disampaikan oleh lawan bicara. Agar tidak terjadi salah paham.
  1. Empati
    Saat berkomunikasi perhatikan emosi atau gesture tubuh yang ditampilkan oleh lawan bicara. Agar kita dapat merespon dengan tepat inti dari pembicaraan. Ada baiknya saat rekan kita sedang berbicara atau bercerita tanyakan terlebih dahulu apakah rekan anda sedang membutuhkan solusi atau memang hanya ingin didengarkan saja.

Semoga bermanfaat

Novi Kurnia Maulidta
Psikolog Klinis