BINUSIAN JOURNEY

Anti Resolusi untuk Mensukseskan Resolusi Tahun Baru

Pendekatan dalam perubahan perilaku dapat sangat dipengaruhi oleh cara kita memandang resolusi dan pembentukan kebiasaan. Dilaporkan bahwa hanya 8-20% dari resolusi tahun baru yang berhasil tercapai, bukan karena kurangnya motivasi, melainkan akibat strategi yang tidak efektive. Alih-alih menambah berbagai kebiasaan baru, lebih efektif untuk fokus pada penghilangan satu kebiasaan buruk. Pendekatan ini didasari oleh pentingnya pengurangan kompleksitas dalam proses perubahan perilaku, di mana menghapus satu kebiasaan yang tidak diinginkan dapat meringankan beban mental dan fisik yang dihadapi individu.

Paradigma ini mengedepankan gagasan bahwa penghapusan kebiasaan buruk bukan hanya lebih sederhana, tetapi juga lebih hemat energi. Hal ini konsisten dengan penelitian yang menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk membentuk kebiasaan baru adalah minimal 66 hari. Proses penghilangan kebiasaan yang tidak diinginkan jauh lebih efisien dibandingkan dengan menambah kebiasaan baru. Dalam beberapa intervensi, banyak partisipan yang tidak dapat bertahan dalam rencana tersebut selama periode pembentukan kebiasaan yang disarankan.

Dengan berfokus pada penghapusan satu hal, individu dapat mengurangi gesekan yang biasanya muncul dari usaha mempertahankan beberapa kebiasaan baru sekaligus. Ini tidak hanya menyederhanakan proses tetapi juga memungkinkan individu untuk menginvestasikan lebih banyak energi dalam kebiasaan positif lainnya setelah berhasil menghilangkan kebiasaan buruk. Penelitian menunjukkan bahwa kemudahan dalam membangun kebiasaan dapat berkontribusi pada keberhasilan jangka panjang dalam perubahan perilaku, dan menghilangkan satu kebiasaan mungkin menjadi langkah pertama yang paling signifikan dalam perjalanan tersebut.

  • Anti-Resolusi dan Solusi Praktis untuk Mengoptimalkan Waktu
    Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas, banyak individu merasakan tekanan dari berbagai kebiasaan tidak sehat yang mengganggu kualitas hidup mereka. Berikut adalah sepuluh anti-resolusi beserta solusi praktis untuk membantu mengatasi masing-masing masalah:
  • Hentikan Mengecek Email di Pagi Hari
    Kegiatan ini dapat memicu kecemasan sejak subuh, di mana email yang masuk sering kali membawa informasi yang dapat menambah stres sebelum memulai hari. Untuk mengurangi godaan ini, letakkan ponsel di kamar sebelah atau jauh dari tempat tidur Anda. Hal ini akan mendorong Anda untuk memulai hari dengan beberapa aktivitas positif seperti meditasi atau olahraga terlebih dahulu, daripada langsung terjun ke dalam pekerjaan.
  • Hentikan Menerima Rapat Tanpa Agenda
    Rapat yang tidak terstruktur dapat menyita waktu produktif hingga 3–5 jam per minggu, sering kali tanpa hasil yang jelas. Sebelum menghadiri rapat, gunakan fitur auto-responder untuk meminta agenda terlebih dahulu. Ini dapat memastikan bahwa rapat berlangsung dengan tujuan yang jelas dan efisien.
  • Hentikan Mengorbankan Tidur Malam
    Tidur yang tidak cukup menyebabkan tubuh terasa kosong dan energi menjadi menipis, berdampak pada produktivitas dan kesejahteraan. Pasang alarm malam untuk mengingatkan waktu istirahat dan waktu tidur yang konsisten. Dengan rutinitas yang lebih teratur, Anda akan mulai mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik.
  • Hentikan Membandingkan Hidup Melalui Media Sosial
    Banyak individu merasa tidak puas dengan hidupnya karena membandingkan diri dengan foto-foto sempurna di media sosial yang tidak mencerminkan realitas. Ciptakan album “Momen Nyata” yang menunjukkan kekacauan dan tawa dalam kehidupan sehari-hari Anda untuk merayakan momen-momen yang sebenarnya.
  • Hentikan Bekerja Saat Makan Siang
    Bekerja sambil makan menyebabkan kekurangan nutrisi dan energi, yang akhirnya berpengaruh pada kesehatan seseorang. Jadwalkan waktu makan siang Anda seperti rapat penting, di mana Anda memberi diri Anda waktu untuk istirahat dan menyantap makanan dengan baik tanpa gangguan.
  • Hentikan Gangguan Diri Sendiri
    Melakukan “cek cepat” pada perangkat elektronik dapat memperpanjang durasi tugas yang sedang dikerjakan. Aktifkan mode pesawat selama blok fokus 30 menit untuk meminimalisir gangguan. Ini akan membantu Anda tetap terfokus pada tugas yang sedang dikerjakan.
  • Hentikan Meminta Maaf karena Fokus
    Permintaan maaf dapat membuat fokus terasa sebagai beban bagi orang lain, menciptakan ketegangan dalam interaksi. Ganti kata ‘maaf’ dengan ungkapan terima kasih kepada orang-orang di sekitar Anda atas pengertian mereka. Ini dapat menciptakan suasana yang lebih positif saat Anda perlu fokus.
  • Hentikan Membiarkan Grup Chat Tetap Menyala
    Pemberitahuan dari grup chat dapat menjadi pengalih perhatian yang tersembunyi dan mengganggu konsentrasi. Aktifkan fitur Do Not Disturb (DND) pada perangkat Anda, dan periksa grup chat hanya dua kali sehari untuk mengurangi gangguan.
  • Hentikan Memulai Hari Tanpa Rencana
    Memulai hari tanpa rencana seringkali mengakibatkan pagi yang reaktif, yang mengarah pada hari yang kacau. Tulis tiga prioritas yang ingin Anda capai sebelum tidur. Hal ini membantu Anda memiliki arah yang jelas untuk menemani aktivitas esok hari.
  • Hentikan Membiarkan Uang Mengendap
    Dengan inflasi yang terus berkembang, menyimpan uang tanpa perencanaan membuat nilai tabungan menurun sekitar 3–4% per tahun. Atur auto-transfer tabungan setiap bulan dari gaji Anda, minimal USD 50, untuk meningkatkan disiplin keuangan dan melindungi masa depan finansial Anda.
  • Mengapa Anti-Resolutions Lebih Efektif Dibanding Resolusi Tradisional
    • Satu Keputusan Sekali untuk Selamanya vs. Kemauan Harian yang Lelah
      Satu aspek utama yang membuat anti-resolutions lebih menarik adalah sifatnya yang memerlukan jeda mental minimal. Resolusi tradisional sering mengandalkan kemauan individu yang harus dipicu setiap hari. Ini dapat mengakibatkan kelelahan mental ketika menghadapi tantangan berulang yang memerlukan motivasi terus-menerus, seperti berusaha untuk “mulai meditasi setiap pagi.” Dalam konteks ini, anti-resolution seperti “berhenti mengecek email di pagi hari” lebih mudah diterapkan dan dijaga karena hanya membutuhkan satu keputusan tegas yang menetap. Dengan sekali mengambil keputusan, individu tidak perlu terus-menerus memikirkan untuk melakukan praktik baru yang dapat menjadi beban.
    • Menciptakan Ruang untuk Fokus vs. Menambah Tekanan Baru
      Kelebihan lain dari pendekatan anti-resolutions adalah kemampuannya untuk menciptakan ruang mental dan waktu untuk hal-hal yang lebih bermakna. Ketika kita berhenti melakukan kebiasaan tidak produktif, kita tidak hanya mengurangi tekanan dari daftar tugas, tetapi juga membebaskan waktu untuk refleksi, membaca, atau sekadar istirahat. Sebagai contoh, alih-alih memaksakan diri untuk ikut dalam tiga webinar per minggu yang mungkin tidak sepenuhnya bermanfaat, menghentikan kebiasaan tersebut memberi ruang bagi pengalaman yang lebih mendalam dan produktif. Penelitian menunjukkan bahwa manajemen waktu yang baik tidak hanya berkaitan dengan melakukan lebih banyak hal, tetapi juga mengenai mengidentifikasi dan mengeliminasi aktivitas yang tidak bernilai.
    • Menyederhanakan Hidup vs. Membuatnya Semakin Rumit
      Anti-resolutions menyederhanakan cara hidup dan bekerja individunya. Resolusi konvensional sering kali justru membebani individu dengan pengenalan sistem baru yang sulit diterapkan dan sering kali tidak berkelanjutan. Contoh konkret dari hal ini adalah menghapus rapat tanpa agenda yang secara praktis dapat mengurangi kompleksitas alur kerja ketimbang harus belajar teknik manajemen waktu baru. Dengan menjustifikasi penghapusan daripada penambahan, individu dapat meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja mereka tanpa menambah beban.
    • Menghilangkan Hambatan vs. Memaksakan Kebiasaan Baru
      Salah satu keuntungan besar dari pendekatan anti-resolutions adalah kemampuannya untuk menghilangkan friksi dalam proses perubahan. Kebiasaan baru sering kali gagal karena kebutuhan akan waktu, energi, dan resistensi internal yang muncul ketika seseorang mencoba mengubah pola perilakunya. Sebagai contoh, mematikan notifikasi grup chat dapat menciptakan mode fokus default yang lebih produktif tanpa harus melalui proses penambahan aplikasi fokus booster yang mungkin memerlukan pelatihan dan kebiasaan baru untuk digunakan secara efektif. Dengan menghilangkan hambatan ini, perubahan bisa berlangsung lebih alami dan efektif.

Anti-resolutions menawarkan pendekatan yang lebih efektif dan pragmatis dalam mengatasi kebiasaan negatif dibandingkan dengan resolusi tradisional, karena mereka memfokuskan pada penguatan satu keputusan tegas yang meminimalkan kebutuhan akan kemauan harian yang melelahkan. Dengan menghentikan kebiasaan tidak produktif, individu dapat menciptakan ruang mental untuk aktivitas yang lebih bermakna, menyederhanakan hidup tanpa menambah kompleksitas, serta menghilangkan hambatan yang sering kali menghalangi proses perubahan. Melalui pendekatan ini, individu dapat lebih mudah mencapai tujuan mereka dengan cara yang lebih berkelanjutan dan otentik, memberikan kesempatan untuk peningkatan kualitas hidup yang signifikan.

Referensi :
Keller, J., Kwaśnicka, D., Klaiber, P., Sichert, L., Lally, P., & Fleig, L. (2021). Habit Formation Following Routine‐based Versus Time‐based Cue Planning: A Randomized Controlled Trial. British Journal of Health Psychology, 26(3), 807–824. https://doi.org/10.1111/bjhp.12504
Kline, D. (2025, January 1). Bad news: 97% of New Year’s Resolutions fail. [Online forum post]. Dave Kline. https://www.linkedin.com/posts/davidkline_10-anti-resolutions-to-stop-doing-in-2025-activity-7280217462250323968-BNel/?utm_source=combined_share_message&utm_medium=member_desktop_web
Saifeldin, H., Negm, I., & Shehata, A. (2023). The Magnetic Habit Reminder for the Correction of Thumb Sucking Habit. A Prospective Clinical Trial. Egyptian Orthodontic Journal, 63(1), 1–13. https://doi.org/10.21608/eos.2022.175569.1059
Sharman, M. J., Stanesby, O., Jose, K., Greaves, S., Timperio, A., Reid, E., Stafford, L., Otáhal, P., & Cleland, V. (2024). Get BusActive!: Protocol of a Single-Blinded Randomised Controlled Trial Incentivising Public Transport Use for Physical Activity Gain Among Young People and Adults. Contemporary Clinical Trials Communications, 42, 101367. https://doi.org/10.1016/j.conctc.2024.101367
Stecher, C., Cloonan, S., Linnemayr, S., & Huberty, J. (2023). Combining Behavioral Economics–Based Incentives With the Anchoring Strategy: Protocol for a Randomized Controlled Trial. Jmir Research Protocols, 12, e39930. https://doi.org/10.2196/39930

Penulis : Erna Susilowati