BINUSIAN JOURNEY

3 Pilar Menjadi Leader Seperti World-Class CEO

Pernahkah Anda membayangkan memimpin sebuah organisasi besar, layaknya seorang World-Class CEO? Gelar bergengsi ini seringkali hanya terlihat dari sisi kemewahan dan keputusan besar yang diambil. Padahal, ada tiga pilar inti yang membentuk seorang pemimpin kelas dunia, dan kabar baiknya, keterampilan ini bisa mulai kita asah sejak dini, bahkan saat masih di bangku kuliah!

Kami merangkum sebuah pelajaran kepemimpinan mendalam dari para CEO top dunia, sebagaimana dibagikan oleh CEO Accelerator oleh Eric Partaker di platform LinkedIn. Kebenaran yang seringkali dipelajari para CEO setelah bertahun-tahun ini ternyata sederhana dan sangat relevan untuk perjalanan Anda menjadi pemimpin masa depan. Inilah 3 Pilar yang harus Anda kuasai untuk menjadi Leader yang mampu membawa dampak besar.

  • Visionary (Kemampuan Melihat Jauh ke Depan)
    Seorang pemimpin hebat bukanlah pemadam kebakaran yang hanya sibuk mengatasi masalah harian. Sebaliknya, mereka adalah arsitek masa depan. Anda harus mampu melihat ke masa depan dan merumuskan visi yang jelas, inspiratif, dan menantang, setidaknya untuk 3-5 tahun ke depan. Hal yang dapat Anda mulai sekarang adalah seperti tentukan “Visi Lulus” Anda bukan sekadar IPK tinggi, tapi bayangkan 5 tahun setelah lulus, Anda ingin dikenang sebagai profesional seperti apa?.

    Saat memimpin sebuah kepanitiaan atau organisasi kampus, jangan hanya fokus pada event berikutnya. Tanyakan: “Bagaimana cara kita membuat organisasi ini relevan 3 tahun dari sekarang?” dan luangkan waktu secara teratur (misalnya 1-2 jam per minggu) yang secara spesifik didedikasikan untuk berpikir strategis tentang studi, karier, dan masa depan Anda, bukan hanya untuk tugas mendesak.

  • Structured (Pola Pikir yang Terstruktur dan Sistematis)
    Visi tanpa eksekusi hanyalah ilusi. Para CEO kelas dunia memahami bahwa kunci untuk mencapai visi tersebut adalah melalui sistem dan proses yang terstruktur. Mereka tidak hanya membuat keputusan, tetapi juga merancang mesin agar keputusan itu berjalan. Kepemimpinan harus didukung oleh kerangka kerja (framework) yang jelas, konsisten, dan terukur.

    Hal yang dapat Anda lakukan untuk hal ini adalah Jangan hanya belajar keras, tapi bangun sistem belajar yang konsisten (misalnya, membuat mind-map untuk setiap bab, menggunakan trello board untuk tugas). Ketika memimpin tim, jangan hanya menunjuk orang. Buatlah SOP sederhana untuk tugas-tugas berulang (misalnya, cara mengirim email resmi, cara membuat laporan keuangan). Ini memastikan standar kualitas tetap terjaga meskipun personel berganti. Gunakan kerangka kerja prioritas seperti Matriks Eisenhower (Urgent vs. Important) agar energi Anda hanya tercurah pada hal yang benar-benar memajukan visi Anda, bukan hanya menyelesaikan hal yang mendesak.

  • People (Kemampuan Membangun Tim dan Memimpin Manusia)
    Keterampilan yang seringkali paling sulit, tetapi paling berdampak. Seorang pemimpin hebat mengerti bahwa kesuksesan organisasi diukur dari keberhasilan orang-orang di dalamnya. Mereka adalah pemimpin manusia, bukan hanya manajer tugas. Fokus utama pemimpin harus pada membangun tim yang berdaya, solid, dan mampu mengeksekusi visi secara mandiri.

    Hal yang dapat Anda lakukan terkait hal tersebut seperti pastikan anggota tim Anda merasa aman untuk mengutarakan ide gila, mengakui kesalahan, dan mengajukan pertanyaan bodoh tanpa takut dihakimi. Berikan arahan yang jelas (Pilar 2), lalu berikan kesempatan bagi anggota tim untuk menemukan solusi mereka sendiri. Tugas Anda adalah membimbing (coach) mereka, bukan mendikte (boss). Dan akui dan hargai usaha dan kemajuan, sekecil apapun itu. Ini adalah bahan bakar emosional yang membuat tim tetap termotivasi untuk mencapai visi besar.

Pelajaran paling berharga dari World-Class CEO adalah Anda tidak bisa unggul hanya di salah satu pilar seperti Visioner tanpa Struktur akan menjadi sekadar pemimpi, Struktur tanpa People Skills akan menjadi robotik dan dingin dan People Skills tanpa Visi dan Struktur akan menjadi pemimpin populer yang tanpa arah.

Kepemimpinan adalah seni menyeimbangkan ketiga pilar ini. Sebagai generasi penerus dan calon pemimpin bangsa, ini adalah modal emas yang bisa Anda tanamkan mulai dari tugas kelompok, organisasi kampus, hingga startup kecil yang Anda impikan.

Referensi :
Accelerator, E. P. F. &. C. (2025, July 21). The hard truth most CEOs take years to learn. https://www.linkedin.com/posts/ceo-accelerator-by-eric-partaker_the-hard-truth-most-ceos-take-years-to-learn-activity-7353053741769539584-m2MX?utm_source=share&utm_medium=member_desktop&rcm=ACoAABZQtNMBXFnNX1EvXZm6KBJMcqcI3XVWwws

Penulis : Erna Susilowati